12 November, 2009

Ilmuwan Israel Menang Nobel Kimia

Warga AS Venkatraman Ramakrishnan dan Thomas Steitz serta warga Israel Ada Yonath memenangkan hadiah Nobel 2009 di bidang kimia. Mereka berjasa dalam pemetaan ribosom yang merupakan pabrik protein dalam sel pada tingkatan atom.
Royal Swedish Academy of Science mengatakan pekerjaan mereka sangat penting bagi pemahaman ilmiah mengenai kehidupan dan telah membantu para peneliti mengembangkan obat antibiotik untuk berbagai penyakit.
Yonath merupakan perempuan keempat yang memenangkan hadiah Nobel kimia dan yang pertama sejak tahun 1964, ketika Dorothy Hodgkin Crowfoot dari Inggris menerima hadiah itu.
Tahun ini ketiga pemenang telah membuat model tiga dimensi yang menunjukkan bagaimana antibiotik berbeda berikatan ke ribosom.
"Model-model ini sekarang digunakan oleh para ilmuwan untuk mengembangkan antibiotik baru, secara langsung membantu menyelamatkan nyawa dan mengurangi penderitaan manusia," kata akademi itu dalam pengumumannya.
"Ketiganya telah menggunakan metode yang disebut kristalografi sinar-X untuk memetakan posisi masing-masing dari ratusan ribu atom yang membentuk ribosom," kata akademi itu.
Alfred Nobel, seorang industrialis Swedia yang menemukan dinamit, mendirikan Hadiah Nobel dalam wasiatnya pada 1895. Penghargaan pertama dibagikan enam tahun kemudian.
Setiap pemenang mendapat 10 juta kronor (US$ 1,4 juta), sertifikat, medali emas dan undangan untuk upacara penghargaan di Stockholm pada tanggal 10 Desember. Hadiah perdamaian diserahkan di Oslo

Ditemukan, Penyebab Rambut Keriting



INILAH.COM, Jakarta- Trichohyalin telah lama dikenal sebagai gen yang memiliki beberapa peranan dalam perkembangan folikel rambut. Ilmuwan Australia berhasil mengidentifikasi gen yang sangat mempengaruhi rambut keriting manusia.
Para peneliti di Queensland Institute of Medical Research (QIMR) menemukan Trichohyalin adalah gen utama yang menciptakan rambut ikal. Studi mereka muncul di edisi terbaru American Journal of Human Genetics.
Kepala Laboratorium Epidemiologi Genetik QIMR dan co-penulis dari penelitian, Profesor Nick Martin mengatakan bahwa variasi dalam gen ini menentukan tingkat kelurusan atau keikalan rambut.
Penelitian sebelumnya di Jepang, telah menemukan variasi genetik untuk rambut tebal lurus yang dominan dalam populasi Asia.
Perbedaan dalam gen EDAR dan FGFR2 telah diidentifikasi tahun lalu dan diduga menjadi bagian dari evolusi dari populasi Asia mengikuti divergensi prasejarah mereka dari Eropa.
Martin dan koleganya Dr Sarah Medland berusaha menemukan variasi sama yang menyebabkan rambut keriting orang keturunan Eropa. Diketahui bahwa 45% dari orang-orang Eropa punya rambut lurus, 40% memiliki rambut bergelombang dan 15% memiliki rambut keriting. Mereka juga menemukan sebanyak 90% kemungkinan sifat yang diturunkan.
Dalam kerja terbaru, para peneliti di laboratorium QIMR menganalisis data yang dikumpulkan dari penelitian terhadap 5000 orang kembar di Australia selama lebih dari 30 tahun.
"Kami memiliki sejumlah besar informasi tentang beragam sifat," ujar Martin.
Orang-orang kembar itu sebelumnya bertanya apakah rambut mereka lurus, bergelombang atau keriting. Kemudian laboratorium berusaha mencocokkan laporan dengan 2,5 juta polimorfisme nukleotida tunggal (SNP) yang telah dipetakan pada genetisme mereka.
"Ini adalah gen yang telah dikenal selama lebih dari 20 tahun dan telah terlibat dalam produksi rambut. gen itu telah lama berada dalam selimutnya di sekitar akar rambut,” ujar Martin.[ito]

Ilmuwan Hasilkan Apel Sulit Layu




(
INILAH.COM, Jakarta- Makan apel sehari sekali sangat disarankan. Apalagi kecenderungan buah itu cepat layu berhasil dipecahkan oleh tim ilmuwan di Australia.
Selama 20 tahun, para peneliti di Queensland Primary Industries and Fisheries (QPIF), sebuah departemen yang berada di bawah pemerintah negara bagian Queensland, telah mengembangkan varietas baru dari apel yang diklaim kesegarannya dapat terjaga selama berbulan-bulan.
Disebut dengan kode nama RS103-130, varietas ini belum sepopuler jenis Golden Delicious, Pink Lady atau Braeburn. Akan tetapi para ilmuwan telah menggambarkannya sebagai " apel terbaik di dunia" berkat rasa manis, umur panjang dan daya tahannya melawan bakteri.
Apel yang berwarna merah tua itu tetap renyah sampai 14 hari, kendati disimpan dalam mangkuk buah. Dan jika disimpan dalam lemari es daya tahannya dapat mencapai empat bulan dan tetap dapat dimakan. Pemerintah Queensland mencari mitra komersial untuk mendistribusikan pasokan buah itu dan berharap untuk mulai menjualnya tahun depan.
Tim Mulherin, menteri industri Queensland,berkata, "Ini adalah varietas baru yang manis. Ia juga tahan penyakit, jadi hanya perlu sedikit, bahkan tidak memerlukan fungisida. Pengujian rasa untuk pertama kalinya telah dilakukan dan hasilnya, dari lima jenis apel, varietas ini mencetak angka tertinggi."
Varietas RS103-130 secara alami memiliki resistensi yang kuat terhadap penyakit yang dikenal sebagai titik hitam.
Penyakit yang disebabkan oleh jamur venturia inaequalis yang memiliki dampak pada dedaunan dan buah.
Genetisme apel tidak diubah, namun diproduksi secara konvensional dengan menggunakan gen dari berbagai varietas apel Asiatic floribunda Malus yang terbukti memiliki ketahanan terhadap titik hitam