31 Januari, 2009

Kultur jaringan anggrek

Sekilas “kultur jaringan” anggrek
Perkembangan kultur jaringan di Indonesia terasa sangat lambat, bahkan hampir dikatakan jalan di tempat jika dibandingkan dengan negara-negara lainnya, tidaklah heran jika impor bibit anggrek dalam bentuk ‘flask’ sempat membanjiri nursery-nursery anggrek di negara kita. Selain kesenjangan teknologi di lini akademisi, lembaga penelitian, publik dan pecinta anggrek, salah satu penyebab teknologi ini menjadi sangat lambat perkembangannya adalah karena adanya persepsi bahwa diperlukan investasi yang ’sangat mahal’ untuk membangun sebuah lab kultur jaringan, dan hanya cocok atau ‘feasible’ untuk perusahaan.
Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang luar biasa, salah satunya adalah anggrek, diperkirakan sekitar 5000 jenis anggrek spesies tersebar di hutan wilayah Indonesia. Potensi ini sangat berharga bagi pengembang dan pecinta anggrek di Indonesia, khususnya potensi genetis untuk menghasilkan anggrek silangan yang memiliki nilai komersial tinggi. Potensi tersebut akan menjadi tidak berarti manakala penebangan hutan dan eksploitasi besar-besaran terjadi hutan kita, belum lagi pencurian terang-terangan ataupun “terselubung” dengan dalih kerjasama dan sumbangan penelitian baik oleh masyarakat kita maupun orang asing.
Sementara itu hanya sebagian kecil pihak yang mampu melakukan pengembangan dan pemanfaatan anggrek spesies, khususnya yang berkaitan dengan teknologi kultur jaringan. Tidak dipungkiri bahwa metode terbaik hingga saat ini dalam pelestarian dan perbanyakan anggrek adalah dengan kultur jaringan, karena melalui kuljar banyak hal yang bisa dilakukan dibandingkan dengan metode konvensional.
Secara prinsip, lab kultur jaringan dapat disederhanakan dengan melakukan modifikasi peralatan dan bahan yang digunakan, sehingga sangat dimungkinkan kultur jaringan seperti ‘home industri’. Hal ini dapat dilihat pada kelompok petani ‘pengkultur biji anggrek’ di Malang yang telah sedemikian banyak.
Beberapa gambaran dan potensi yang bisa dimunculkan dalam kultur jaringan diantaranya adalah :
Kultur meristem, dapat menghasilkan anggrek yang bebas virus,sehingga sangat tepat digunakan pada tanaman anggrek spesies langka yang telah terinfeksi oleh hama penyakit, termasuk virus.
Kultur anther, bisa menghasilkan anggrek dengan genetik haploid (1n), sehingga bentuknya lebih kecil jika dibandingkan dengan anggrek diploid (2n). Dengan demikian sangat dimungkinkan untuk menghasilkan tanaman anggrek mini, selain itu dengan kultur anther berpeluang memunculkan sifat resesif unggul yang pada kondisi normal tidak akan muncul karena tertutup oleh yang dominan
Dengan tekhnik poliploid dimungkinkan untuk mendapatkan tanaman anggrek ‘giant’ atau besar. Tekhnik ini salah satunya dengan memberikan induksi bahan kimia yang bersifat menghambat (cholchicine)
Kloning, tekhnik ini memungkinkan untuk dihasilkan anggrek dengan jumlah banyak dan seragam, khususnya untuk jenis anggrek bunga potong. Sebagian penganggrek telah mampu melakukan tekhnik ini.
Mutasi, secara alami mutasi sangat sulit terjadi. Beberapa literatur peluangnya 1 : 100 000 000. Dengan memberikan induksi tertentu melalui kultur jaringan hal tersebut lebih mudah untuk diatur. Tanaman yang mengalami mutasi permanen biasanya memiliki nilai ekonomis yang sangat tinggi
Bank plasma, dengan meminimalkan pertumbuhan secara ‘in-vitro’ kita bisa mengoleksi tanaman anggrek langka tanpa harus memiliki lahan yang luas dan perawatan intensif. Baik untuk spesies langka Indonesia maupun dari luar negeri untuk menjaga keaslian genetis yang sangat penting dalam proses pemuliaan anggrek.

Rencana Pembelajaran Kimia SMA kelas XI Semester II

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

LARUTAN

Mata Pelajaran : Kimia

Kelas / Semester : X / 1

Standar Kompetensi : 4. Memahami sifat-sifat larutan asam-basa, metode pengukuran dan terapannya.

Kompetensi dasar : 4.1 Mendeskripsikan teori-teori asam basa dan menentukan sifat larutan dan menghitung pH larutan.

I. Indikator:

Menjelaskan pengertian asam dan basa menurut Arrhenius.
2. Mengidentifikasi sifat larutan asam dan basa dengan berbagai indikator.

3. Memperkirakan pH suatu larutan elektrolit yang idak dikenal berdasarkan hasil pengamatan trayek perubahan warna berbagai indikator asam dan basa.

4. Menjelaskan pengertian kekuatan asam dan menyimpulkan hasil pengukuran pH dari bebrapa larutan asam dan basa yang konsentrasinya sama.

5. Menghubungkan kekuatan asam atau basa dengan derajat pengionan (α) dan tetapan asam (Ka) atau tetapan basa (Kb)

6. Menentukan pHlarutan asam dan basa berdsasarkan konsentrasi asam/basa dan nilai Ka/Kb.

7. Menjelaskan pengertian asam dan basa menurut Bronsted dan Lowry.

8. Menuliskan persamaan reaksi asam dan basa menurut Bronsted dan Lowry dan menunjukkan pasangan asam dan basa konjugasinya.

9. Menjelaskan pengertian asam dan basa menurut Lewis.

10. Menjelaskan penggunaan konsep pH dalam lingkungan.

II. Tujuan:

Siswa dapat,

Menjelaskan pengertian asam dan basa menurut Arrhenius.
Menjelaskan pengertian asam dan basa menurut Bronsted dan Lowry.
Menuliskan persamaan reaksi asam dan basa menurut Bronsted dan Lowry dan menunjukkan pasangan asam dan basa konjugasinya.
Menjelaskan pengertian asam dan basa menurut Lewis.
5. Mengidentifikasi sifat larutan asam dan basa dengan berbagai indikator.

Memperkirakan pH suatu larutan elektrolit yang idak dikenal berdasarkan hasil pengamatan trayek perubahan warna berbagai indikator asam dan basa.
Menjelaskan pengertian kekuatan asam dan menyimpulkan hasil pengukuran pH dari bebrapa larutan asam dan basa yang konsentrasinya sama.
8. Menghubungkan kekuatan asam atau basa dengan derajat pengionan (α) dan tetapan asam (Ka) atau tetapan basa (Kb)

Menentukan pHlarutan asam dan basa berdsasarkan konsentrasi asam/basa dan nilai Ka/Kb.
Menjelaskan penggunaan konsep pH dalam lingkungan.
III. Materi Ajar :

o Sifat larutan asam dan basa.

o Teori asam-basa Arhenius.

o Derajat keasaman.

o Derajat ionisasi (α) dan tetapan asam (Ka) dan basa (Kb).

o Teori asam-basa Brosted-Lowry.

o Aplikasi kosep pH dalam pencemaranair.

IV. Metode pendekatan:

Penyampaian informasi
Percobaan/Demonstrasi
Diskusi
Penugasan
V. Alokasi Waktu

16 Jam pelajaran

VI. Skenario Pembelajaran

Pertemuan Pertama: (2 jam pelajaran)

Tatap muka(5 menit)

o Salam pembuka

o Memeriksa kehadiran siswa.

o Memeriksa pekerjaan rumah siswa.

Tugas terstruktur(80 menit)

o Melakukan Percobaan/demonstrasi dan diskusi kelas untuk mengidentifikasi sifat larutan asam, basa dan netral dengan menggunakan kertas lakmus dan indikator pH sesuai dengan LKS 5.1.

o Melakukan Percobaan/demonstrasi dan diskusi kelas untuk mengidentifikasi sifat larutan asam, basa dan netral dengan indikator buatan sendiri sesuai dengan LKS 5.1.

o Menyimpulkan sifat asam, basa dan netral.

o Menyimpulkan cara menunjukkan asam, basa dan netral dengan indikator asam-basa industri dan buatan sendiri

Tugas Mandiri(5 menit)

o Menugaskan siswa untuk mempelajari LKS 5.2 dan LKS 5.3.

o Penutup

Pertemuan Kedua: (2 jam pelajaran)

Tatap muka(5 menit)

o Salam pembuka

o Memeriksa kehadiran siswa.

o Memeriksa pekerjaan rumah siswa.

Tugas terstruktur(80 menit)

o Melakukan diskusi kelas untuk menjelaskan sifat asam dan basa sesuai dengan LKS 5.2.

o Melakukan Percobaan/demonstrasi dan diskusi kelas untuk membahas konsep pH sesuai dengan LKS 5.3.

o Menyimpulkan teori asam-basa Arrhenius.

o Menyimpulkan konsep pH.

Tugas Mandiri(5 menit)

o Menugaskan siswa untuk mengerjakan Latihan 5.1 dari buku paket.

o Menugaskan siswa untuk mempelajari LKS 5.4.

Pertemuan Ketiga: (2 jam pelajaran)

Tatap muka(5 menit)

o Salam pembuka

o Memeriksa kehadiran siswa.

o Memeriksa pekerjaan rumah siswa.

Tugas terstruktur(80 menit)

o Membahas pekerjaan rumah siswa (Latihan 5.1), khususnya yang dianggap sukar.

o Melakukan diskusi kelas untuk membahas kekuatan asam sesuai dengan LKS 5.4.

o Menyimpulkan hubungan kekuatan asam dengan derajat ionisasi dan tetapan asam atau tetapan basa.

Tugas Mandiri(5 menit).

o Menugaskan siswa untuk mempelajari LKS 5.5.

Pertemuan Keempat: (2 jam pelajaran)

Tatap muka(5 menit)

o Salam pembuka

o Memeriksa kehadiran siswa.

o Memeriksa pekerjaan rumah siswa.

Tugas terstruktur(80 menit)

o Melakukan diskusi kelas untuk menhitung pH larutan asam dan basa sesuai dengan LKS 5.3.

o Menyimpulkan rumus-rumus untuk menghitung pH larutan

Tugas Mandiri(5 menit)

o Menugaskan siswa untuk mengerjakan Latihan 5.2.

o Menugaskan siswa untuk mempelajari LKS 5.6.

Pertemuan Kelima: (2 jam pelajaran)

Tatap muka(5 menit)

o Salam pembuka

o Memeriksa kehadiran siswa.

o Memeriksa pekerjaan rumah siswa.

Tugas terstruktur(80 menit)

o Membahas pekerjaan rumus siswa (Latihan 5.2), khususnya yang dianggap sukar.

o Malakukan diskusi kelas untuk membahas trayek pH indikator asam-basa sesuai dengan LKS 5.6.

o Menyimpulkan trayek pH indikator.

Tugas Mandiri(5 menit)

o Menugaskan siswa untuk mempelajari LKS 5.7.

Pertemuan Keenam: (2 jam pelajaran)

Tatap muka(5 menit)

o Salam pembuka

o Memeriksa kehadiran siswa.

o Memeriksa pekerjaan rumah siswa.

Tugas terstruktur(80 menit)

o Melakukan diskusi kelas untuk membahas teori asam-basa Brosted-Lowry dan Lewis sesuai dengan LKS 5.7.

o Menyimpulkan pengertian asam dan basa menurut Brosted-Lowry dan Lewis sesuai dengan LKS 5.7.

Tugas Mandiri(5 menit)

o Menugaskan siswa untuk mengerjakan Latihan 5.4 dari buku paket dan uji kompetensi dari LKS.

o Menugaskan siswa untuk menyiapkan presentasi tentang pencemaran air.

Pertemuan Ketujuh: (2 jam pelajaran)

Tatap muka(5 menit)

o Salam pembuka

o Memeriksa kehadiran siswa.

o Memeriksa pekerjaan rumah siswa.

Tugas terstruktur(80 menit)

o Membahas pekerjaan rumah siswa (Latihan 5.4 dan uji kompetensi), khususnya yang dianggap sukar.

o Presentasi siswa tentang pH sebagai indikator pencemaran air.

Tugas Mandiri(5 menit)

o Mengingatkan siswa untuk ulangan pada pertemuan berikutnya.

Ulangan harian (soal dapat dilihat pada kartu soal).

Pertemuan Kedelapan: (2 jam pelajaran)

Tatap muka(5 menit)

o Salam pembuka

o Memeriksa kehadiran siswa.

Tugas terstruktur(80 menit)

o Ulangan harian (60 menit)

o Membahas soal ulangan (20 menit)

Tugas Mandiri(5 menit)

o Mengingatkan siswa untuk remedial.

o Menugaskan siswa untuk mengerjakan LKS 6.1.

VI. Alat / Bahan / Sumber Belajar :

Buku Kimia; LKS, multimedia.

VII. Penilaian:

A. PPK : KIM2201MP dan KIM2204MP

B. Praktik : KIM2202MP dan KIM2203MP

C. Afeksi : KIM2205MP



Mengetahui Guru Mata Pelajaran Kimia

Kepala Sekolah







Dra. Sri Supriyanti, M.Pd. Agus Hardiyanto

NIP. 130899211 NIP. 131906987













































RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

STOIKIOMETRI LARUTAN

Mata Pelajaran : Kimia

Kelas / Semester : XI IPA / 2

Standar Kompetensi : 4. Memahami sifat-sifat larutan asam-basa, metode pengukuran dan terapannya.

Kompetensi dasar : 4.2 Menghitung banyaknya pereaksi dan hasil reaksi dalam larutan elektrolit dari hasil titrasi asam basa.

I. Indikator:

11. Menentukan konsentrasi asam atau basa dengan titrasi.

12. Menentukan kadar zat melalui titrasi.

13. Menentukan indikator yang tepat digunakan untuk titrasi asam dan basa.

14. Menentukan kadar zat dari data hasil titrasi.

15. Membuat grafik titrasi dari data hasil percobaan.

II. Tujuan:

Siswa dapat,

Menentukan konsentrasi asam atau basa dengan titrasi.
Menentukan kadar zat melalui titrasi.
Menentukan indikator yang tepat digunakan untuk titrasi asam dan basa.
Menentukan kadar zat dari data hasil titrasi.
Membuat grafik titrasi dari data hasil percobaan.
III. Materi Ajar :

o Persamaan ion.

o Reaksi penetralan.

o Titrasi asam-basa.

o Kurva titrasi.

o Kurva titrasi teoritis.

o Memilih indikator.

IV. Metode pendekatan:

Penyampaian informasi
Percobaan/Demonstrasi
Diskusi
Penugasan
VII. Alokasi Waktu

10 Jam pelajaran

VIII. Skenario Pembelajaran

Pertemuan Pertama: (2 jam pelajaran)

Tatap muka(5 menit)

o Salam pembuka

o Memeriksa kehadiran siswa.

o Memeriksa pekerjaan rumah siswa.

Tugas terstruktur(80 menit)

o Melakukan demonstrasi dan diskusi kelas untuk membahas persamaan ion sesuai dengan LKS 6.1.

o Melakukan demonstrasi dan diskusi kelas untuk membahas reaksi penetralan sesuai dengan LKS 6.2.

Tugas Mandiri(5 menit)

o Menyimpulkan persamaan ion.

o Menyimpulkan reaksi penetralan.

o Menugaskan siswa untuk mengerjakan Latihan 6.1 dari buku paket.

o Menugaskan siswa untuk mempelajari LKS 6.3 dan 6.4.

Pertemuan Kedua: (2 jam pelajaran)

Tatap muka(5 menit)

o Salam pembuka

o Memeriksa kehadiran siswa.

o Memeriksa pekerjaan rumah siswa.

Tugas terstruktur(80 menit)

o Membahas perkerjaan rumah siswa (Latihan 6.1), khususnya yang diangap sukar.

o Melakukan demonstrasi dan diskusi kelas untuk membahas titrasi asam-basa sesuai dengan LKS 6.3.

o Melakukan demonstrasi dan diskusi kelas untuk membahas kurva titrasi sesuai dengan LKS 6.4.

Tugas Mandiri(5 menit)

o Menyimpulkan prinsip titrasi asam-basa.

o Menyimpulkan kurva titrasi.

o Menugaskan siswa untuk mengerjakan Latihan 6.2 dari buku paket.

o Menugaskan siswa untuk mempelajari LKS 5.5 dan 5.6.

Pertemuan Ketiga: (2 jam pelajaran)

Tatap muka(5 menit)

o Salam pembuka

o Memeriksa kehadiran siswa.

o Memeriksa pekerjaan rumah siswa.

Tugas terstruktur(80 menit)

o Membahas pekerjaan rumah siswa (Latihan 5.2), khususnya yang dianggap sukar.

o Presentasi kelopok tentang kurva titrasi teoritis.

o Melakukan dikusi kelas untuk membahas indikator titrasi yang baik sesuai dengan LKS 5.6

Tugas Mandiri(5 menit)

o Menyimpulkan cara memilih indikator titrasi asam-basa.

o Menugaskan siswa untuk mempelajari LKS 6.7.

Pertemuan Keempat: (2 jam pelajaran)

Tatap muka(5 menit)

o Salam pembuka

o Memeriksa kehadiran siswa.

o Memeriksa pekerjaan rumah siswa.

Tugas terstruktur(80 menit)

o Melakukan percobaan penetapan kadar asam asetat dalam cuka makan sesuai dengan LKS 6.7.

Tugas Mandiri(5 menit)

o Menyimpulkan hasil percobaan.

o Menugaskan siswa untuk mengerjakan Latihan 6.3 dari buku paket dan uji kompotensi Bab 6 dari LKS.

o Mengingatkan siswa untuk ulangan pada pertemuan berikutnya.

Pertemuan kelima: (2 jam pelajaran)

Tatap muka(5 menit)

o Salam pembuka

o Memeriksa kehadiran siswa.

Tugas terstruktur(80 menit)

o Membahas pekerjaan rumah siswa, khususnya yang diangap sukar.

o Ulangan harian (60 menit)

o Membahas soal ulangan (20 menit)

Tugas Mandiri(5 menit)

o Mengingatkan siswa untuk remedial.

o Menugaskan siswa untuk mengerjakan LKS 7.1.

VIII. Alat / Bahan / Sumber Belajar :

Buku Kimia; LKS, multimedia.

IX. Penilaian:

A. PPK : KIM2206MP

B. Praktik : KIM2208MP

C. Afeksi : KIM2207MP



Mengetahui Guru Mata Pelajaran Kimia

Kepala Sekolah







Dra. Sri Supriyanti, M.Pd. Agus Hardiyanto

NIP. 130899211 NIP. 131906987

















































RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

LARUTAN PENYANGGA

Mata Pelajaran : Kimia

Kelas / Semester : XI IPA / 2

Standar Kompetensi : 4. Memahami sifat-sifat larutan asam-basa, metode pengukuran dan terapannya.

Kompetensi dasar : 4.3. Mendeskripsikan sifat larutan penyangga dan peranan larutan penyangga dalam tubuh makhluk hidup.

I. Indikator:

16. Menganalisis larutan penyangga dan bukan penyangga melalui percobaan.

17. Menghitung pH larutan penyangga.

18. Menghitung pH larutan penyangga dengan penambahan sedikit asam atau sedikit basa atau dengan poengenceran.

19. Menjelaskan fungsi larutan penyangga dalam tubuh mahluk hidup

II. Tujuan:

Siswa dapat,

Menganalisis larutan penyangga dan bukan penyangga melalui percobaan.
2. Menghitung pH larutan penyangga.

Menghitung pH larutan penyangga dengan penambahan sedikit asam atau sedikit basa atau dengan poengenceran.
Menjelaskan fungsi larutan penyangga dalam tubuh mahluk hidup
III. Materi Ajar :

o Komponen dan fungsi larutan penyangga.

o pH larutan penyangga.

o Fungsi larutan penyangga.

IV. Metode pendekatan:

Penyampaian informasi
Percobaan/Demonstrasi
Diskusi
Penugasan
IX. Alokasi Waktu

Jam pelajaran

X. Skenario Pembelajaran

Pertemuan Pertama: (2 jam pelajaran)

Tatap muka(5 menit)

o Salam pembuka

o Memeriksa kehadiran siswa.

o Memeriksa pekerjaan rumah siswa.

Tugas terstruktur(80 menit)

o Melakukan demonstrasi dan diskusi kelas untuk membahas komponen larutan penyangga sesuai dengan LKS 7.1.

Tugas Mandiri(5 menit)

o Menyimpulkan larutan penyangga.

o Menyimpulkan komponen dan cara kerja larutan penyangga.

o Menugaskan siswa untuk mempelajari LKS 7.2 dan 7.3.

o Salam penutup.

Pertemuan Kedua: (2 jam pelajaran)

Tatap muka(5 menit)

o Salam pembuka

o Memeriksa kehadiran siswa.

o Memeriksa pekerjaan rumah siswa.

Tugas terstruktur(80 menit)

o Melakukan diskusi kelas untuk membahas pH larutan penyangga sesuai dengan LKS 7.2.

o Melakukan diskusi kelas untuk membahas perubahan pH larutan penyangga sesuai dengan LKS 7.3.

Tugas Mandiri(5 menit)

o Menyimpulkan rumus untuk menghitung pH larutan penyangga.

o Menugaskan siswa untuk mempelajari LKS 7.4.

o Menugaskan siswa untuk mengerjakan Latihan 7.1 dari buku paket.

o Salam penutup.

Pertemuan Ketiga: (2 jam pelajaran)

Tatap muka(5 menit)

o Salam pembuka

o Memeriksa kehadiran siswa.

o Memeriksa pekerjaan rumah siswa.

Tugas terstruktur(80 menit)

o Melakukan dikusi kelas untuk membahas fungsi larutan penyangga sesuai dengan LKS 7.4.

o Membahas pekerjaan rumah siswa (Latihan 7.1), khususnya yang dianggap sukar.

Tugas Mandiri(5 menit)

o Menyimpulkan fungsi larutan penyangga.

o Menugaskan siswa untuk mempelajari LKS 8.1.

o Salam penutup.

X. Alat / Bahan / Sumber Belajar :

Buku Kimia; LKS, multimedia.

XI. Penilaian:

A. PPK : KIM2210MP

B. Praktik : KIM2209MP

C. Afeksi : KIM2211MP



Mengetahui Guru Mata Pelajaran Kimia

Kepala Sekolah







Dra. Sri Supriyanti, M.Pd. Agus Hardiyanto

NIP. 130899211 NIP. 131906987





















RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

HIDROLISIS

Mata Pelajaran : Kimia

Kelas / Semester : XI IPA / 2

Standar Kompetensi : 4. Memahami sifat-sifat larutan asam-basa, metode pengukuran dan terapannya.

Kompetensi dasar : 4.4. Menentukan jenis garam yang mengalami hidrolisis dalam air dan pH larutan garam tersebut

I. Indikator:

20. Menentukan sifat larutan garam melalui percobaan.

21. Menjelaskan sifat larutan garam dengan konsep hidrolisis

22. Menghitung pH larutan garam yang terhidrolisis.

II. Tujuan:

Siswa dapat,

Menentukan sifat larutan garam melalui percobaan.
Menjelaskan sifat larutan garam dengan konsep hidrolisis
Menghitung pH larutan garam yang terhidrolisis.
III. Materi Ajar :

o Sifat Larutan garam

o Konsep hidrolisis

o pH larutan garam

IV. Metode pendekatan:

Penyampaian informasi
Percobaan/Demonstrasi
Diskusi
Penugasan
XI. Alokasi Waktu

6 Jam pelajaran

XII. Skenario Pembelajaran

Pertemuan Pertama: (2 jam pelajaran)

Tatap muka(5 menit)

o Salam pembuka

o Memeriksa kehadiran siswa.

o Memeriksa pekerjaan rumah siswa.

Tugas terstruktur(80 menit)

o Melakukan percobaan/demonstrasi dan diskusi kelas untuk mempelajari sifat larutan garam sesuai dengan LKS 8.1.

Tugas Mandiri(5 menit)

o Menyimpulkan sifat larutan garam.

o Menugaskan siswa untuk mempelajari LKS 8.2 dan 8.3.

o Salam penutup.

Pertemuan Kedua: (2 jam pelajaran)

Tatap muka(5 menit)

o Salam pembuka

o Memeriksa kehadiran siswa.

o Memeriksa pekerjaan rumah siswa.

Tugas terstruktur(80 menit)

o Melakukan diskusi kelas untuk menjelaskan sifat larutan garam sesuai dengan LKS 8.2.

o Melakukan diskusi kelas untuk menghitung pH larutan garam sesuai dengan LKS 3.3.

Tugas Mandiri(5 menit)

o Menyimpulkan rumus untuk menghitung pH larutan garam

o Menugaskan siswa untuk mempelajari Latihan 8.1 dari buku paket.

o Menugaskan siswa untuk mengerjakan uji kompetensi dari LKS.

o Salam penutup.

Pertemuan Ketiga: (2 jam pelajaran)

Tatap muka(5 menit)

o Salam pembuka

o Memeriksa kehadiran siswa.

o Memeriksa pekerjaan rumah siswa.

Tugas terstruktur(80 menit)

o Membahas pekerjaan rumah siswa (Latihan 7.1), khususnya yang dianggap sukar.

Tugas Mandiri(5 menit)

o Menugaskan siswa untuk mengerjakan soal-soal Bab 8 dari buku paket.

o Mengingatkan siswa untuk ulangan pada pertemuan berikutnya.

o Salam penutup.

Pertemuan Keempat: (2 jam pelajaran)

Tatap muka(5 menit)

o Salam pembuka

o Memeriksa kehadiran siswa.

o Memeriksa pekerjaan rumah siswa.

Tugas terstruktur(80 menit)

o Ulangan blok bab 7 dan bab 8 (60 menit).

o Membahas soal ulangan

Tugas Mandiri(5 menit)

o Mengingatkan siswa untuk remedial.

o Menugaskan siswa untuk mempelajari LKS 9.1.

o Salam penutup.

XII. Alat / Bahan / Sumber Belajar :

Buku Kimia; LKS, multimedia.

XIII. Penilaian:

A. PPK : KIM2213MP

B. Praktik : KIM2212MP

C. Afeksi : KIM2214MP



Mengetahui Guru Mata Pelajaran Kimia

Kepala Sekolah







Dra. Sri Supriyanti, M.Pd. Agus Hardiyanto

NIP. 130899211 NIP. 131906987











RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

KELARUTAN DAN HASILKALI KELARUTAN

Mata Pelajaran : Kimia

Kelas / Semester : XI IPA / 2

Standar Kompetensi : 4. Memahami sifat-sifat larutan asam-basa, metode pengukuran dan terapannya.

Kompetensi dasar : 4.6. Memprediksi terbentuknya endapan dari suatu reaksi berdasarkan prinsip kelarutan dan hasil kali kelarutan.

I. Indikator:

1. Menjelaskan arti kelarutan dan hasilkali kelarutan.

2. Menuliskan ungkapan berbagai Ksp elektrolit yang sukar larut dalam air.

3. Menghitung kelarutan suatu elektrolit yang sukar larut berdasarkan data Ksp atau sebaliknya..

4. Menjelaskan pengaruh penambahan ion senama pada kelarutan.

5. Memperkirakan terbentuknya endapan berdasarkan harga Ksp.

II. Tujuan:

Siswa dapat,

Menjelaskan arti kelarutan dan hasilkali kelarutan.
2. Menuliskan ungkapan berbagai Ksp elektrolit yang sukar larut dalam air.

3. Menghitung kelarutan suatu elektrolit yang sukar larut berdasarkan data Ksp atau sebaliknya..

Menjelaskan pengaruh penambahan ion senama pada kelarutan.
Memperkirakan terbentuknya endapan berdasarkan harga Ksp.
III. Materi Ajar :

o Kelarutan dan hasilkali kelarutan.

o Pengaruh ion senamapada kelarutan.

o Reaksi pengendapan.

IV. Metode pendekatan:

Penyampaian informasi
Percobaan/Demonstrasi
Diskusi
Penugasan
XIII. Alokasi Waktu

6 Jam pelajaran



XIV. Skenario Pembelajaran

Pertemuan Pertama: (2 jam pelajaran)

Tatap muka(5 menit)

o Salam pembuka

o Memeriksa kehadiran siswa.

o Memeriksa pekerjaan rumah siswa.

Tugas terstruktur(80 menit)

o Melakukan percobaan/demonstrasi dan diskusi kelas untuk

1) menjelaskan pengertian kelarutan dan hasilkali kelarutan

2) hubungan kelarutan dan hasilkali kelarutan

3) menghitung nilai kelarutan berdasarkan hasilkali kelarutan dan sebaliknya

sesuai dengan LKS 9.1.







Tugas Mandiri(5 menit)

o Menyimpulkan kelarutan dan hasilkali kelarutan serta hubungan di antara keduanya.

o Menugaskan siswa untuk mempelajari LKS 9.2 dan 9.3.

o Salam penutup.



Pertemuan Kedua: (2 jam pelajaran)

Tatap muka(5 menit)

o Salam pembuka

o Memeriksa kehadiran siswa.

o Memeriksa pekerjaan rumah siswa.

Tugas terstruktur(80 menit)

o Melakukan diskusi kelas untuk menjelaskan pengaruh ion senama pada kelarutan sesuai dengan LKS 9.2.

o Melakukan diskusi kelas untuk menjelaskan reaksi pengendapan sesuai dengan LKS 9.3.

Tugas Mandiri(5 menit)

o Menyimpulkan rumus untuk menghitung pH larutan garam.

o Menugaskan siswa untuk mengerjakan Latihan 9.1 dari buku paket.

o Menugaskan siswa untuk mengerjakan uji kompetensi Bab 9 dari LKS.

o Salam penutup.



Pertemuan Ketiga: (2 jam pelajaran)

Tatap muka(5 menit)

o Salam pembuka

o Memeriksa kehadiran siswa.

o Memeriksa pekerjaan rumah siswa.

Tugas terstruktur(80 menit)

o Membahas pekerjaan rumah siswa (Latihan 9.1), dan uji kompetensi dari LKS khususnya yang dianggap sukar.

Tugas Mandiri(5 menit)

o Menugaskan siswa untuk mengerjakan soal-soal Bab 8 dari buku paket.

o Mengingatkan siswa untuk ulangan pada pertemuan berikutnya.

o Salam penutup.



Pertemuan Keempat: (2 jam pelajaran)

Tatap muka(5 menit)

o Salam pembuka

o Memeriksa kehadiran siswa.

o Memeriksa pekerjaan rumah siswa.

Tugas terstruktur(80 menit)

(2) Ulangan blok bab 9 (60 menit).

(3) Membahas soal ulangan

Tugas Mandiri(5 menit)

(4) Mengingatkan siswa untuk remedial.

(5) Menugaskan siswa untuk mempelajari LKS 10.1.

(6) Salam penutup.



VI. Alat / Bahan / Sumber Belajar :

Buku Kimia; LKS, multimedia.



VII. Penilaian:

A. PPK : KIM2217MP

B. Praktik : KIM2218MP

C. Afeksi : KIM2219MP





Mengetahui Guru Mata Pelajaran Kimia

Kepala Sekolah







Dra. Sri Supriyanti, M.Pd. Agus Hardiyanto

NIP. 130899211 NIP. 131906987































































RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

SISTEM KOLOID

Mata Pelajaran : Kimia

Kelas / Semester : XI IPA / 2

Standar Kompetensi : 5. Menjelaskan sistem dan sifat koloid serta peneapannya dalam kehidupan sehari-hari.

Kompetensi dasar : 5.1. Mengelompokkan sifat-sifat koloid dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

5.2. Membuat berbagai sistem koloid dengan bahan-bahan yang ada di sekitarnya.



I. Indikator:

6. Mengklasifikasikan suspensi kasar, larutan sejati dan koloid berdasarkan data hasil pengamatan (effek Tyndall, homogen/heterogen, dan penyaringan)

7. Mengelompokkan jenis koloid berdasarkan fase terdispersi dan fase pendispersi.

8. Mendeskripsikan sifat-sifat koloid (effek Tyndall, gerak Brown, dialisis, elektroforesis, emulsi, koagulasi)

9. Menjelaskan koloid liofob dan liofil

10. Mendeskripsikan peranan koloid di industri kosmetik, makanan, dan farmasi.

11. Menjelaskan proses pembuatan koloid melalui percobaan.



II. Tujuan:

Siswa dapat,

Mengklasifikasikan suspensi kasar, larutan sejati dan koloid berdasarkan data hasil pengamatan (effek Tyndall, homogen/heterogen, dan penyaringan)
Mengelompokkan jenis koloid berdasarkan fase terdispersi dan fase pendispersi.
Mendeskripsikan sifat-sifat koloid (effek Tyndall, gerak Brown, dialisis, elektroforesis, emulsi, koagulasi)
Menjelaskan koloid liofob dan liofil
Mendeskripsikan peranan koloid di industri kosmetik, makanan, dan farmasi.
Menjelaskan proses pembuatan koloid melalui percobaan.


III. Materi Ajar :

o Kelarutan dan hasilkali kelarutan.

o Pengaruh ion senamapada kelarutan.

o Reaksi pengendapan.



IV. Metode pendekatan:

Penyampaian informasi
Percobaan/Demonstrasi
Diskusi
Penugasan


XV. Alokasi Waktu

6 Jam pelajaran



XVI. Skenario Pembelajaran

Pertemuan Pertama: (2 jam pelajaran)

Tatap muka(5 menit)

o Salam pembuka

o Memeriksa kehadiran siswa.

o Memeriksa pekerjaan rumah siswa.

Tugas terstruktur(80 menit)

o Melakukan percobaan/demonstrasi dan diskusi kelas untuk menjelaskan klasifikasi sistem koloid sesuai dengan LKS 10.1.

Tugas Mandiri(5 menit)

o Menyimpulkan sistem koloid dan penggolongannya.

o Menugaskan siswa untuk mempelajari LKS 10.2.

o Salam penutup.



Pertemuan Kedua: (2 jam pelajaran)

Tatap muka(5 menit)

o Salam pembuka

o Memeriksa kehadiran siswa.

o Memeriksa pekerjaan rumah siswa.

Tugas terstruktur(80 menit)

o Melakukan diskusi kelas untuk membahas sifat-sifat koloiod sesuai dengan LKS 10.2.

Tugas Mandiri(5 menit)

o Menyimpulkan sifat-sifat koloid.

o Menugaskan siswa untuk mempelajari LKS 10.3.

o Salam penutup.



Pertemuan Ketiga: (2 jam pelajaran)

Tatap muka(5 menit)

o Salam pembuka

o Memeriksa kehadiran siswa.

o Memeriksa pekerjaan rumah siswa.

Tugas terstruktur(80 menit)

o Melakukan percobaan dan diskusi kelas untuk mempelajari pembuatan koloid sesuai dengan LKS 10.3.

Tugas Mandiri(5 menit)

o Menugaskan siswa untuk mengerjakan soal-soal Bab 10 dari buku paket dan soal uji kompetensi dari LKS.

o Mengingatkan siswa untuk ulangan pada pertemuan berikutnya.

o Salam penutup.



Pertemuan Keempat: (2 jam pelajaran)

Tatap muka(5 menit)

o Salam pembuka

o Memeriksa kehadiran siswa.

o Memeriksa pekerjaan rumah siswa.

Tugas terstruktur(80 menit)

(7) Membahas pekerjaan rumah siswa (soal-soal bab 10 dan soal uji kompetensi), khususnya yang dianggap sukar (20 menit)

(8) Ulangan blok bab 10 (45 menit).

(9) Membahas soal ulangan (10 menit)

Tugas Mandiri(5 menit)

(10) Mengingatkan siswa untuk remedial.

(11) Salam penutup.



VIII. Alat / Bahan / Sumber Belajar :

Buku Kimia; LKS, multimedia.

IX. Penilaian:

A. PPK : KIM2220MP dan KIM2223MP

B. Praktik : KIM2221MP dan KIM2224MP

C. Afeksi : KIM2222MP dan KIM2225MP



Mengetahui Guru Mata Pelajaran Kimia

Kepala Sekolah







Dra. Sri Supriyanti, M.Pd. Agus Hardiyanto

NIP. 130899211 NIP. 131906987


















Rencana Pembelajaran Kimia SMA kelas XI Semester I

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran : Kimia
Kelas / Program / Semester : XI / IPA / 1
Pertemuan : 1 s/d 5
Alokasi waktu : 10 x 45 menit.
Standart Kompetensi : 1. Memahami struktur atom untuk meramalkan sifat – sifat periodik unsur, struktur molekul dan sifat – sifat senyawa.
Kompetensi Dasar : 1.1. Menjelaskan peori atom bohr dan mekanika kuantum untuk menuliskan konfigurasi elektron dan diagram orbital serta menentukan letak unsur dalam tabel periodik.
Indikator :

Pertemuan ke – 1 :
- Menjelaskan kelemahan teori atom Bohr.
- Menjelaskan teori mekanika kuantum
Pertemuan ke – 2 :
- Menentukan bilangan kuantum kemungkinan elektron berada
- Menggambarkan bentuk orbital
- Menjelaskan kulit dan subkulit serta hubungannya dengan bilangan kuantum
Pertemuan ke – 3 dan 4 :
- Menggunakan prinsip aufbau aturan hund dan asas larangan pauli untuk menuliskan konsfigurasi elektron dan diagram orbital.
Pertemuan ke – 5 :
- Menhubungkan konfigurasi elektron suatu unsur dan letaknya dalam sistem periodik unsur..
I. Tujuan Pembelajaran
Pertemuan ke – 1 :
o Siswa dapat menjelaskan kelemahan teori atom Bohr.
o Siswa dapat menjelaskan teori mekanika kuantum
Pertemuan ke – 2 :
o Siswa dapat menentukan bilangan kuantum kemungkinan elektron berada
o Siswa dapat menggambarkan bentuk orbital
o Siswa dapat menjelaskan kulit dan subkulit serta hubungannya dengan bilangan kuantum
Pertemuan ke – 3 dan 4 :
o Siswa dapat menggunakan prinsip aufbau aturan hund dan asas larangan pauli untuk menuliskan konsfigurasi elektron dan diagram orbital.
Pertemuan ke – 5 :
o Siswa dapat menhubungkan konfigurasi elektron suatu unsur dan letaknya dalam sistem periodik unsur.

II. Materi Pembelajaran
1. Teori atom Bohr
2. Teori atom mekanika kuantum
3. Bilangan kunatum dan orbital
4. Konfigurasi elektron dan hubungannya dengan sistem periodik

III. Metode Pembelajaran
Diskusi informasi
IV. Langkah – langkah Pembelajaran
Pertemuan ke – 1 :

A. TATAP MUKA (10 menit )
o Pre test tentang teori atom Bohr yang telah diberikan di kelas X
B. TUGAS TERSTRUKTUR (80 menit)
o Mengkaji kelemahan teori atom Bohr
o Mengkaji hubungan teori atom Bohr dengan teori mekanika kuantum, prinsip ketidakpastian dan mekanika gelombang.
o Menyimpulkan tentang hubungan teori atom Bohr dan Mekanika kuantum
C. TUGAS MANDIRI
o Mengerjakan soal latihan dari buku tugas mandiri 1 (Hal 11)

Pertemuan ke – 2 :
A. TATAP MUKA (10 menit )
o Pre test hubungan teori atom bohr dengan mekanika kuantum
B. TUGAS TERSTRUKTUR (80 Menit)
o Menentukan bilangan kuantum serta menggambarkan bentuk orbital s, p, d dan f.
o Mengulas pengertian kulit dan subkulit serta hubungannya dengan bilangan kuantum.
o Menarik kesimpulan tentang hubungan bilangan kuantum dengan kulit dan subkulit.
C. TUGAS MANDIRI
o Mengerjakan soal latihan dari buku tugas mandiri 2 (Hal 27)

Pertemuan ke – 3 dan 4 :
A. TATAP MUKA (15 menit )
o Tanya jawab tentang hubungan bilangan kuantum dengan kulit dan subkulit.
B. TUGAS TERSTRUKTUR (75 Menit)
o Diskusi cara penulisan konfigurasi elektron berdasarkan prinsipaufbau
o Menggambarkan diagram orbital berdasarkan aturan hund dan asas larangan pauli.
C. TUGAS MANDIRI
o Memberi tugas pada siswa tentang konfigurasi elektron beberapa unsur serta menggambarkan diagram orbital di sub kulit terakhir yang terisi elektron.

Pertemuan ke – 5 :
A. TATAP MUKA (45 menit )
o Pre test tentang konfigurasi elektron beberapa unsur
o Menentukan elektron valensi dan kulit elektron terluar dari konfigurasi elektron beberapa unsur.
o Mengamati subkulit tempat pengisian elektron terakhir.

B. TUGAS TERSTRUKTUR (45 Menit)
o Menentukan posisi atom dalam SPU berdasarkan konfigurasi elektron

C. TUGAS MANDIRI
Tugas untuk menentukan posisi unsur dalam SPU berdasarkan konfigurasi elektron

V. Alat / Bahan / Sumber :
o Alat Peraga, lembar kerja siswa, presentasi dan buku kimia
VI. Penilaian
o Tugas individu, kuis, ulangan harian dalam bentuk test tertulis


Mengetahui Guru Mata Pelajaran Kimia
Kepala Sekolah



Dra. Sri Supriyanti, M.Pd. Agus Hardiyanto
NIP. 130899211 NIP. 131906987









RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran : Kimia
Kelas / Program / Semester : XI / IPA / 1
Pertemuan : 6
Alokasi waktu : 2 x 45 menit.
Standart Kompetensi : 1. Memahami struktur atom untuk meramalkan sifat – sifat periodik unsur, struktur molekul dan sifat – sifat senyawa.
Kompetensi Dasar : 1.2.Menjelaskan jumlah pasangan elektron di sekitar inti atom dan teorihibridisasi untuk meramalkan bentuk molekul
Indikator :
- Menentukan PEB dan PEI
- Menentukan tipe molekul.
- Menentukan bentuk molekul berdasarkan teori pasangan elektron
- Menentukan bentuk molekul berdasarkan teori hibridisasi

I. Tujuan Pembelajaran
Siswa mampu meramalkan bentuk molekul berdasarkan teori pasangan elektron dan teori hibridisasi

II. Materi Pembelajaran
o Struktur lewis
o PEB dan PEI
o Tipe – tipe molekul
o Bentuk molekul

III. Metode Pembelajaran
Diskusi Informasi

IV. Langkah – langkah Pembelajaran
A. TATAP MUKA (10 Menit )
o Pre test tentang elektron valensi
B. TUGAS TERSTRUKTUR (80 Menit)
o Diskusi inforamsi tentang menentukan PEB dab PEI berdasarkan struktur lewis, tipe molekul , benutk molekul dan hibridisasi.
C. TUGAS MANDIRI
o Mengerjakan soal latihan dari buku tugas mandiri 3 (Hal 33)

V. Alat / Bahan / Sumber :
Buku kimia
Komputer, LCD
Internet

VI. Penilaian
a. Jenis tagihan : tugas individu dan ulangan harian
b. Bentuk intrumen : Portopolio dan test tertulis


Mengetahui Purwokerto
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran Kimia



Dra. Sri Supriyanti, M.Pd. Agus Hardiyanto
NIP. 130899211 NIP. 131906987




RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas / Program / Semester : XI / IPA / 1
Pertemuan : 8 dan 9
Alokasi waktu : 4 x 45 menit.
Standart Kompetensi : 2.Memahami perubahan energi dalam reaksi kimia dan cara pengukurannnya.
Kompetensi Dasar : 2.1.Mendekripsikan perubahan energi suatu reaksi, reaksi eksoterm dan reaksi endoterm.
Indikator :
Pertemuan ke – 8 :
- Menjelaskan hukum kekekalan energi.
- Membedakan sistem dan lingkungan
Pertemuan ke – 9 :
- Membedakan reaksi eksoterm dan reaksi endoterm melalui percobaan
- Menggambarkan grafik reaksi eksoterm dan reaksi endoterm
Tujuan Pembelajaran
o Dapat membedakan sistem dan lingkungan
o Melalui percobaan dapat menyimpulkan perbedaan reaksi eksoterm dan endoterm
II. Materi Pembelajaran
o Sistem dan lingkungan
o Reaksi eksoterm dan reaksi endoterm
o Perubahan entalpi
III. Metode Pembelajaran
o Diskusi
o Eksperimen / demontrasi
IV. Langkah – langkah Pembelajaran
Pertemeuan ke 8 :
A. TATAP MUKA (10 Menit )
o Pre test mengenai hukum kekekalan energi
B. TUGAS TERSTRUKTUR (80 Menit)
o Diskusi kelompok untuk menyimpulkan sistem dan lingkungan.
o Diskusi reaksi eksoterm dan endoterm.
o Menyimpulkan hasil diskusi
C. TUGAS MANDIRI
o Mengerjakan soal latihan dari buku tugas mandiri 5 (Hal 62)
Pertemuan ke 9 :
A. TATAP MUKA (15 Menit )
o Memberikan penjelasan prosedur percobaan
B. TUGAS TERSTRUKTUR (75 Menit)
o Menyiapkan alat dan bahan
o Melakukan percobaan reaksi eksoterm dan reaksi endoterm.
o Menyimpulkan hasil percobaan
C. TUGAS MANDIRI
o Mengerjakan soal latihan dari buku tugas mandiri 4 (Hal 58)
V. Alat / Bahan / Sumber :
o Peralatan laboratorium
o Buku kimia
VI. Penilaian
o Jenis Tagihan : tugas kelompok
o Bentuk instrumen : Performans (sikap dan kinerja)
o Laporan tertulis
Mengetahui Purwokerto
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran Kimia



Dra. Sri Supriyanti, M.Pd. Agus Hardiyanto
NIP. 130899211 NIP. 131906987
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran : Kimia
Kelas / Program / Semester : XI / IPA / 1
Pertemuan :
Alokasi waktu : 2 x 45 menit.
Standart Kompetensi : 1. Memahami struktur atom untuk meramalkan sifat – sifat periodik unsur, struktur atom dan sifat – sifat senyawa.
Kompetensi Dasar : 1.3.Menjelaskan interaksi antar molekul (gaya antar molekul) dengan sifatnya.
Indikator :
Menjelaskan perbedaan sifat fisik (titik didih, titik beku) berdasarkan perbedaan gaya antar molekul ( gaya Van der Waals, gaya london dan ikatan hidrogen)

I. Tujuan Pembelajaran
o Dapat menjelaskan gaya antar molekul.
o Dapat menjelaskan pengaruh gaya antar molekul terhadap sifat fisik zat.
II. Materi Pembelajaran
o Gaya antar molekul terdiri dari :
- gaya Van der Waals
- gaya london
- ikatan hidrogen
III. Metode Pembelajaran
o Diskusi Informasi
IV. Langkah – langkah Pembelajaran
A. TATAP MUKA (7 Menit )
o Apresiasi ikatan kimia dan wujud zat
B. TUGAS TERSTRUKTUR (83 Menit)
o Diskusi hubungan antara fase zat dengan gaya antar molekul.
o Diskusi hubungan sifat fisik dengan gaya antar molekul
o Menyimpulkan hasil diskusi
C. TUGAS MANDIRI
o Mengerjakan soal latihan dari buku tugas mandiri 3 (Hal 33)


V. Alat / Bahan / Sumber :
o Buku kimia
VI. Penilaian
o Jenis Tagihan : tugas individu


Mengetahui Purwokerto
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran Kimia



Dra. Sri Supriyanti, M.Pd. Agus Hardiyanto
NIP. 130899211 NIP. 131906987











RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran : Kimia
Kelas / Program / Semester : XI / IPA / 1
Pertemuan :
Alokasi waktu : 12 x 45 menit.
Standart Kompetensi : 2.Memahami perubahan energi dalam reaksi kimia dan cara pengukurannya.
Kompetensi Dasar : 2.2.Menentukan ΔH reaksi berdasarkan percobaan, hukum hess, data perubahan entalpi pembentukan standar dan data energi ikatan.
Indikator :
Pertemuan ke – 1 :
- Menjelaskan macam – macam perubahan entalpi
Pertemuan ke – 2 :
- Merancang dan melakukan percobaan untuk menentukan ΔH reaksi dengan kalorimeter sederhana.
Pertemuan ke – 3 :
- Menghitung ΔH reaksi berdasarkan data hasil percobaan
Pertemuan ke – 4 :
- Menghitung ΔH reaksi berdasarkan hukum hess
Pertemuan ke – 5 :
- Menghitung ΔH reaksi berdasarkan ΔH
Pertemuan ke – 6 :
- Menghitung ΔH reaksi berdasarkan data energi ikatan.

I. Tujuan Pembelajaran
Pertemuan ke – 1 :
- Mendeskripsikan macam – macam perubahan entalpi (ΔH , ΔH , ΔH )
Pertemuan ke – 2 :
- Merancang dan melakukan percobaan untuk menentukan ΔH reaksi dengan kalorimeter sederhana.
Pertemuan ke – 3 :
- Menentukan ΔH reaksi berdasarkan data hasil percobaan
Pertemuan ke – 4 :
- Menentukan ΔH reaksi berdasarkan hukum hess
Pertemuan ke – 5 :
- Menentukan ΔH reaksi berdasarkan ΔH
Pertemuan ke – 6 :
- Menentukan ΔH reaksi berdasarkan data energi ikatan.
II. Materi Pembelajaran
- Penentuan ΔH reaksi : ΔH , ΔH , ΔH
- Kalorimeter sederhana.
- ΔH reaksi berdasarkan data hasil percobaan
- ΔH reaksi berdasarkan hukum hess
- ΔH reaksi berdasarkan ΔH
- ΔH reaksi berdasarkan data energi ikatan.
-
III. Metode Pembelajaran
o Diskusi Informasi
o Praktikum
o Kuis

IV. Langkah – langkah Pembelajaran
Pertemuan ke – 1 :
A. TATAP MUKA (10 Menit )
o Motivasi
o Apersepsi
B. TUGAS TERSTRUKTUR (80 Menit)
o Mengkaji macam – macam perubahan entalpi.
C. TUGAS MANDIRI
o Pemberian tugas tentang macam – macam perubahan entalpi

Pertemuan ke – 2 :
A. TATAP MUKA (10 Menit )
o Membagi siswa menjadi beberapa kelompok
B. TUGAS TERSTRUKTUR (80 Menit)
o Melakukan praktikum.
C. TUGAS MANDIRI
o Membuat laporan hasil praktikum.
Pertemuan ke – 3 :
A. TATAP MUKA (10 Menit )
o Diskusi data hasil percobaan sebelumnya
B. TUGAS TERSTRUKTUR (80 Menit)
o Percobaan menghitung perubahan entalpi berdasarkan percobaan.
o Menyimpulkan data percobaan.
C. TUGAS MANDIRI
o Membuat laporan hasil praktikum.
Pertemuan ke – 4, 5 dan 6 :
A. TATAP MUKA (3 x 10 Menit )
o Pre test tentang macam – macam perubahan entalpi
B. TUGAS TERSTUKTUR
o Menghitung ΔH reaksi berdasarkan hukum Hess
o Menghitung ΔH reaksi berdasarkan ΔH
o Menghitung ΔH reaksi berdasarkan energi ikatan

C. TUGAS MANDIRI
o Pos test mengenai perubahan entalpi


V. Alat / Bahan / Sumber :
o Buku kimia
o LKS
o Alat dan bahan praktikum
VI. Penilaian
o Jenis Tagihan : tugas individu
Laporan hasil percobaan

Mengetahui Purwokerto
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran Kimia



Dra. Sri Supriyanti, M.Pd. Agus Hardiyanto
NIP. 130899211 NIP. 131906987












RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran : Kimia
Kelas / Program / Semester : XI / IPA / 1
Pertemuan :
Alokasi waktu : 4 x 45 menit.
Standart Kompetensi : 3. Memahami kinetika reaksi, kesetimbangan kimia dan faktor – faktor yang mempengaruhinya serta penerapannya dalam kehidupan sehari – hari dan industri.
Kompetensi Dasar : 3.1. Mendeskripsikan pengertian laju reaksi dengan melakukan percobaan tentang faktor – faktor yang mempengaruhi laju reaksi.

Indikator :
o Menghitung konsentrasi larutan ( Molaritas)
o Menjelaskan pengertian laju reaksi
o Menganalisis faktor – faktor yang mempengaruhi laju reaksi dengan percobaan
o Menafsirkan grafik dan data percobaan tentang faktor – faktor yang mempengaruhi laju reaksi
o
Tujuan Pembelajaran
o Menghitung konsentrasi larutan ( Molaritas)
o Menjelaskan pengertian laju reaksi
o Menganalisis faktor – faktor yang mempenngaruhi laju reaksi

I. Materi Pembelajaran
- Konsentrasi larutan ( Molaritas)
- Pengenceran larutan
- Definisi laju reaksi
- Faktor – faktor yang mempengaruhi laju reaksi

II. Metode Pembelajaran
o Diskusi Informasi
o Demontrasi
o Eksperimen

III. Langkah – langkah Pembelajaran

Pertemuan ke 1:
A. TATAP MUKA (10 Menit )
- Apresiasi pengertian larutan dan massa molar
- Melakukan demontrasi pembuatan larutan dengan konsentrasi tertentu

B. TUGAS TERSTRUKTUR (80 Menit)
- Mendiskusikan dan menyimpulkan hasil demontrasi

C. TUGAS MANDIRI
- Membuat laporan hasil diskusi

Pertemuan ke 2 :
A. TATAP MUKA (10 Menit )
- Pembagian kelompok praktikum

B. TUGAS TERSTRUKTUR (80 Menit)
- Melakukan eksperimen tentang faktor – faktor yang mempengaruhi laju reaksi.
- Mendiskusikan dan menyimpulkan hasil eksperimen.

C. TUGAS MANDIRI
- Membuat Laporan hasil percobaan
- Mengerjakan soal latihan dari buku tugas mandiri 7 (Hal 103)
IV. Alat / Bahan / Sumber :
o Buku kimia
o Alat dan bahan (terlampir)
o
V. Penilaian
o Jenis Tagihan : tugas individu
Laporan hasil praktikum

Mengetahui Purwokerto
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran Kimia



Dra. Sri Supriyanti, M.Pd. Agus Hardiyanto
NIP. 130899211 NIP. 131906987












































RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran : Kimia
Kelas / Program / Semester : XI / IPA / 1
Pertemuan :
Alokasi waktu : 10 x 45 menit.
Standart Kompetensi : 3. Memahami kinetika reaksi, kesetimbangan kimia dan faktor yang mempengaruhinya serta penerapannya dalam kehidupan sehari – hari dan industri.
Kompetensi Dasar : 3.2. Memahami teori tumbukan untukmenjelaskan faktor – faktor penentu laju dan arah reaksi serta terapannya dalam kehidupan sehari - hari.

Indikator :
o Menjelaskan pengaruh konsentrasi, luas permukaan dan suhu terhadap laju reaksi berdasarkan teori tumbukan
o Membedakan diagram energi aktifasi dari reaksi dengan menggunakan katalis dan tidak menggunakan katalis.
o Menjelaskan pengertian peranan katalis dan energi aktifasi dengan menggunakan diagram.
o Menentukan orde reaksi berdasarkan data percobaan
o Menentukan persamaan laju reaksi
o Menentukan harga tetapan laju reaksi (k)
o Menjelaskan peranan katalis dalam makhluk hidup dan industri

I. Tujuan Pembelajaran
o Dapat menjelaskan pengaruh konsentrasi, luas permukaan dan suhu terhadap laju reaksi berdasarkan teori tumbukan
o Dapat membedakan diagram energi aktifasi dari reaksi dengan menggunakan katalis dan tidak menggunakan katalis.
o Dapat menjelaskan pengertian peranan katalis dan energi aktifasi dengan menggunakan diagram.
o Dapat menentukan orde reaksi berdasarkan data percobaan
o Dapat menentukan persamaan laju reaksi
o Dapat menentukan harga tetapan laju reaksi (k)
o Dapat menjelaskan peranan katalis dalam makhluk hidup dan industri

II. Materi Pembelajaran
o Teori tumbukan
o Pengaruh katalisator

III. Metode Pembelajaran
o Diskusi kelompok

IV. Langkah – langkah Pembelajaran
Pertemuan ke 1 :
A. TATAP MUKA (10 Menit )
o Apresiasi faktor – faktor yang mempengaruhi laju reaksi

B. TUGAS TERSTRUKTUR (80 Menit)
o Diskusi kelompok mengenai teori tumbukan dan katalisator
o Menyimpulkan hasil diskusi

C. TUGAS MANDIRI
- Mengerjakan soal latihan dari buku tugas mandiri 8 (Hal 123-125)

Pertemuan ke 2 s/d 4 :
A. TATAP MUKA (30 Menit )
o Pre test pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi (10’)
o Menyajikan data hasil percobaan (20’)


B. TUGAS TERSTRUKTUR (80 Menit)
o Menganalisis data hasil percobaan (80’)
o Mendeskripsikan pengertian orde reaksi (160’)

C. TUGAS MANDIRI
o Pemberian tugas mengenai persamaan laju reaksi dan orde reaksi.

Pertemuan ke 5 :
A. TATAP MUKA (10 Menit )
o Pre test pengaruh katalis terhadap laju reaksi

B. TUGAS TERSTUKTUR (80 Menit)
o Diskusi kelompok tentang peranan katalis dalam makhluk hidup dan industri
o Menyimpulkan hasil diskusi

C. TUGAS MANDIRI
- Menuliskan jenis-jenis katalis dalam stubuh manusia dan menjelaskan peranannya.

V. Alat / Bahan / Sumber :
o Buku kimia
VI. Penilaian
o Jenis Tagihan : tugas individu
o Performans ( kinerja dan sikap )

Mengetahui Purwokerto
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran Kimia



Dra. Sri Supriyanti, M.Pd. Agus Hardiyanto
NIP. 130899211 NIP. 131906987


























RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas / Program / Semester : XI / IPA / 1
Pertemuan :
Alokasi waktu : 4 x 45 menit.
Standart Kompetensi : 3. Memahami kinetika reaksi, kesetimbangan kimia dan faktor yang mempengaruhinya serta penerapannya dalam kehidupan sehari – hari dan industri.
Kompetensi Dasar : 3.3.Menjelaskan kesetimbangan dan faktor – faktor yang mempengaruhi pergeseran arah kesetimbangan dengan melakukan percobaan.
Indikator :
o Menjelaskan kesetimbangan dinamis
o Menjelaskan kesetimbangan homogen dan heterogen
o Menentukan rumusan tetapan kesetimbangan
o Meramalkan arah pergerseran kesetimbangan dengan menggunakan asas Le Chatelier
o Menganalisis pengaruh perubahan suhu, konsentrasi, tekanan, dan volume pada pergeseran kesetimbangan melalui percobaan
Tujuan Pembelajaran
o Dapat menjelaskan kesetimbangan dinamis
o Dapat menjelaskan kesetimbangan homogen dan heterogen
o Dapat menentukan rumusan tetapan kesetimbangan
o Dapat meramalkan arah pergerseran kesetimbangan dengan menggunakan asas Le Chatelier
o Dapat menganalisis pengaruh perubahan suhu, konsentrasi, tekanan, dan volume pada pergeseran kesetimbangan melalui percobaan
I. Materi Pembelajaran
o Kesetimbangan dinamis
o Faktor – faktor yang mempengaruhi pergeseran kesetimbangan
II. Metode Pembelajaran
o Diskusi kelompok
o Tanya jawab
o Eksperimen
III. Langkah – langkah Pembelajaran
Pertemuan 1 :
A. TATAP MUKA (10 Menit )
Motivasi dan Apersepsi
B. TUGAS TERSTUKTUR (80 Menit)
o Diskusi kelompok mengenai kesetimbangan dinamis
o Diskusi kelompok mengenai kesetimbangan homogen dan heterogen
o Membuat rumusan Kc dari reaksi kesetimbangan
o Menjelaskan berlakunya asas Le Chatelier
C. TUGAS MANDIRI
o Menyimpulkan hasil diskusi
Pertemuan 2 :
A. TATAP MUKA (10 Menit )
o Penjelasan dalam penggunaan dan Mempersiapkan alat dan bahan praktikum
B. TUGAS TERSTUKTUR (80 Menit)
o Eksperimen tentang pergeseran kesetimbangan
C. TUGAS MANDIRI
o Membuat laporan percobaan
IV. Alat / Bahan / Sumber :
o Buku kimia
o LKS
o Alat dan bahan percobaan
V. Penilaian
o Jenis Tagihan : tugas individu
o Performans ( kinerja dan sikap )
Mengetahui Purwokerto
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran Kimia


Dra. Sri Supriyanti, M.Pd. Agus Hardiyanto
NIP. 130899211 NIP. 131906987
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas / Program / Semester : XI / IPA / 1
Pertemuan :
Alokasi waktu : 12 x 45 menit.( 2 JP = UH)
Standart Kompetensi : 3. Memahami kinetika reaksi, kesetimbangan kimia dan faktor yang mempengaruhinya serta penerapannya dalam kehidupan sehari – hari dan industri.
Kompetensi Dasar : 3.4.Menentukan hubungan kuantitatif antara pereaksi dengan hasil reaksi dari suatu reaksi kesetimbangan.
Indikator :
o Menafsirkan data percobaan mengenai konsentrasi pereaksi dan hasil reaksi pada keadaan setimbang untuk menentukan derajat disosiasi dan tetapan kesetimbangan
o Menghitung harga Kc berdasarkan konsentrasi zat dalam kesetimbangan
o Menghitung harga Kp berdasarkan tekanan parsial gas pereaksi dan hasil reaksi pada keadaan setimbang.
o Menghitung harga Kc berdasarkan harga Kp atau sebaliknya
I. Tujuan Pembelajaran
o Dapat menafsirkan data percobaan mengenai konsentrasi pereaksi dan hasil reaksi pada keadaan setimbang untuk menentukan derajat disosiasi dan tetapan kesetimbangan
o Dapat menghitung harga Kc berdasarkan konsentrasi zat dalam kesetimbangan
o Dapat menghitung harga Kp berdasarkan tekanan parsial gas pereaksi dan hasil reaksi pada keadaan setimbang.
o Dapat menghitung harga Kc berdasarkan harga Kp atau sebaliknya
II. Materi Pembelajaran
o Hubungan kuantitatif antara pereaksi dan hasil reaksi dari reaksi kesetimbangan
III. Metode Pembelajaran
o Diskusi kelompok
o Tanya jawab
IV. Langkah – langkah Pembelajaran
Pertemuan 1 dan 2 :
A. TATAP MUKA (10 Menit )
Motivasi dan Apersepsi
B. TUGAS TERSTUKTUR (80 Menit)
o Diskusi kelompok mengenai konsentrasi pereaksi dan hasil reaksi pada keadaan setimbang untuk menentukan derajat disosiasi dan tetapan kesetimbangan
o Menyimpulkan hasil diskusi
C. TUGAS MANDIRI
o Mengerjakan soal latihan dari buku tugas mandiri 11 (Hal 154-155)
Pertemuan 3 ,4 dan 5 :
A. TATAP MUKA (10 Menit )
o Motivasi dan Apersepsi
B. TUGAS TERSTUKTUR (80 Menit)
o menghitung harga Kp berdasarkan tekanan parsial gas pereaksi dan hasil reaksi pada keadaan setimbang
o menghitung harga Kc berdasarkan konsentrasi zat dalam kesetimbangan
o Dapat menghitung harga Kp berdasarkan tekanan parsial gas pereaksi dan hasil reaksi pada keadaan setimbang C. TUGAS MANDIRI
C. TUGAS MANDIRI

V. Alat / Bahan / Sumber :
o Buku kimia dan LKS
VI. Penilaian
o Jenis Tagihan : tugas individu, Ulangan Harian

Mengetahui Purwokerto
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran Kimia



Dra. Sri Supriyanti, M.Pd. Agus Hardiyanto
NIP. 130899211 NIP. 131906987

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran : Kimia
Kelas / Program / Semester : XI / IPA / 1
Pertemuan :
Alokasi waktu : 4 x 45 menit.
Standart Kompetensi : 3. Memahami kinetika reaksi, kesetimbangan kimia dan faktor yang mempengaruhinya serta penerapannya dalam kehidupan sehari – hari dan industri.
Kompetensi Dasar : 3.5. Menjelaskan penerapan prinsip kesetimbangan dalam kehidupan sehari – hari dan industri
Indikator :
o Menjelaskan kondisi optimum untuk memproduksi bahan – bahan kimia di industri yang didasarkan pada reaksi kesetimbangan

I. Tujuan Pembelajaran
o Dapat Menjelaskan kondisi optimum untuk memproduksi bahan – bahan kimia di industri yang didasarkan pada reaksi kesetimbangan

II. Materi Pembelajaran
o Proses Haber Bosch dan proses kontak

III. Metode Pembelajaran
o Diskusi kelompok
o Tanya jawab
IV. Langkah – langkah Pembelajaran

Pertemuan 1 :
A. TATAP MUKA (10 Menit )
Pre test faktor – faktor yang mempengaruhi pergeseran kesetimbangan
B. TUGAS TERSTUKTUR (80 Menit)
o Diskusi kelompok mengenai kondisi optimum untuk memproduksi bahan – bahan kimia di industri berdasarkan pada reaksi kesetimbangan
o Menyimpulkan hasil diskusi
C. TUGAS MANDIRI
o Membuat laporan hasil diskusi

V. Alat / Bahan / Sumber :
o Buku kimia
o LKS

VI. Penilaian
o Jenis Tagihan : tugas individu
Ulangan Harian


Mengetahui Purwokerto
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran Kimia


Dra. Sri Supriyanti, M.Pd. Agus Hardiyanto
NIP. 130899211 NIP. 131906987

30 Januari, 2009

KULTUR JARINGAN MERUPAKAN SALAH SATU METODA PERBANYAKAN YANG EFEKTIF

KULTUR JARINGAN
Kultur jaringan merupakan salah satu cara perbanyakan tanaman secara vegetatif. Kultur jaringan merupakan teknik perbanyakan tanaman dengan cara mengisolasi bagian tanaman seperti daun, mata tunas, serta menumbuhkan bagian-bagian tersebut dalam media buatan secara aseptik yang kaya nutrisi dan zat pengatur tumbuh dalam wadah tertutup yang tembus cahaya sehingga bagian tanaman dapat memperbanyak diri dan bergenerasi menjadi tanaman lengkap. Prinsip utama dari teknik kultur jaringan adalah perbayakan tanaman dengan menggunakan bagian vegetatif tanaman menggunakan media buatan yang dilakukan di tempat steril.
Metode kultur jaringan dikembangkan untuk membantu memperbanyak tanaman, khususnya untuk tanaman yang sulit dikembangbiakkan secara generatif. Bibit yang dihasilkan dari kultur jaringan mempunyai beberapa keunggulan, antara lain: mempunyai sifat yang identik dengan induknya, dapat diperbanyak dalam jumlah yang besar sehingga tidak terlalu membutuhkan tempat yang luas, mampu menghasilkan bibit dengan jumlah besar dalam waktu yang singkat, kesehatan dan mutu bibit lebih terjamin, kecepatan tumbuh bibit lebih cepat dibandingkan dengan perbanyakan konvensional.
Tahapan yang dilakukan dalam perbanyakan tanaman dengan teknik kultur jaringan adalah:1) Pembuatan media2) Inisiasi3) Sterilisasi4) Multiplikasi5) Pengakaran6) Aklimatisasi
Media merupakan faktor penentu dalam perbanyakan dengan kultur jaringan. Komposisi media yang digunakan tergantung dengan jenis tanaman yang akan diperbanyak. Media yang digunakan biasanya terdiri dari garam mineral, vitamin, dan hormon. Selain itu, diperlukan juga bahan tambahan seperti agar, gula, dan lain-lain. Zat pengatur tumbuh (hormon) yang ditambahkan juga bervariasi, baik jenisnya maupun jumlahnya, tergantung dengan tujuan dari kultur jaringan yang dilakukan. Media yang sudah jadi ditempatkan pada tabung reaksi atau botol-botol kaca. Media yang digunakan juga harus disterilkan dengan cara memanaskannya dengan autoklaf.
Inisiasi adalah pengambilan eksplan dari bagian tanaman yang akan dikulturkan. Bagian tanaman yang sering digunakan untuk kegiatan kultur jaringan adalah tunas.
Sterilisasi adalah bahwa segala kegiatan dalam kultur jaringan harus dilakukan di tempat yang steril, yaitu di laminar flow dan menggunakan alat-alat yang juga steril. Sterilisasi juga dilakukan terhadap peralatan, yaitu menggunakan etanol yang disemprotkan secara merata pada peralatan yang digunakan. Teknisi yang melakukan kultur jaringan juga harus steril.
Multiplikasi adalah kegiatan memperbanyak calon tanaman dengan menanam eksplan pada media. Kegiatan ini dilakukan di laminar flow untuk menghindari adanya kontaminasi yang menyebabkan gagalnya pertumbuhan eksplan. Tabung reaksi yang telah ditanami ekplan diletakkan pada rak-rak dan ditempatkan di tempat yang steril dengan suhu kamar.
Pengakaran adalah fase dimana eksplan akan menunjukkan adanya pertumbuhan akar yang menandai bahwa proses kultur jaringan yang dilakukan mulai berjalan dengan baik. Pengamatan dilakukan setiap hari untuk melihat pertumbuhan dan perkembangan akar serta untuk melihat adanya kontaminasi oleh bakteri ataupun jamur. Eksplan yang terkontaminasi akan menunjukkan gejala seperti berwarna putih atau biru (disebabkan jamur) atau busuk (disebabkan bakteri).
Aklimatisasi adalah kegiatan memindahkan eksplan keluar dari ruangan aseptic ke bedeng. Pemindahan dilakukan secara hati-hati dan bertahap, yaitu dengan memberikan sungkup. Sungkup digunakan untuk melindungi bibit dari udara luar dan serangan hama penyakit karena bibit hasil kultur jaringan sangat rentan terhadap serangan hama penyakit dan udara luar. Setelah bibit mampu beradaptasi dengan lingkungan barunya maka secara bertahap sungkup dilepaskan dan pemeliharaan bibit dilakukan dengan cara yang sama dengan pemeliharaan bibit generatif.
Keunggulan inilah yang menarik bagi produsen bibit untuk mulai mengembangkan usaha kultur jaringan ini. Saat ini sudah terdapat beberapa tanaman kehutanan yang dikembangbiakkan dengan teknik kultur jaringan, antara lain adalah: jati, sengon, akasia, dll.
Bibit hasil kultur jaringan yang ditanam di beberapa areal menunjukkan pertumbuhan yang baik, bahkan jati hasil kultur jaringan yang sering disebut dengan jati emas dapat dipanen dalam jangka waktu yang relatif lebih pendek dibandingkan dengan tanaman jati yang berasal dari benih generatif, terlepas dari kualitas kayunya yang belum teruji di Indonesia. Hal ini sangat menguntungkan pengusaha karena akan memperoleh hasil yang lebih cepat. Selain itu, dengan adanya pertumbuhan tanaman yang lebih cepat maka lahan-lahan yang kosong dapat c
KEUNTUNGAN PEMANFAATAN
KULTUR JARINGAN
¨ Pengadaan bibit tidak tergantung musim
¨ Bibit dapat diproduksi dalam jumlah banyak
dengan waktu yang relatif lebih cepat (dari
satu mata tunas yang sudah respon dalam 1
tahun dapat dihasilkan minimal 10.000
planlet/bibit)
¨ Bibit yang dihasilkan seragam
¨ Bibit yang dihasilkan bebas penyakit (meng
gunakan organ tertentu)
¨ Biaya pengangkutan bibit relatif lebih murah
dan mudah
¨ Dalam proses pembibitan bebas dari gang
guan hama, penyakit, dan deraan lingkungan
lainnya
KULTUR jaringan adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untukmembuat bagian tanaman (akar, tunas, jaringan tumbuh tanaman) tumbuhmenjadi tanaman utuh (sempurna) dikondisi invitro (didalam gelas).Keuntungan dari kultur jaringan lebih hemat tempat, hemat waktu, dantanaman yang diperbanyak dengan kultur jaringan mempunyai sifat samaatau seragam dengan induknya. Contoh tanaman yang sudah lazimdiperbanyak secara kultur jaringan adalah tanaman anggrek.
Kola Lemahkan Tulang BOSTON – Konsumsi senyawa kola yang berlebihan pada tubuh, menurut penelitian baru-baru ini, membuat tulang manusia, terutama wanita menjadi makin lemah. Hasil tersebut ditemukan oleh Dr. Katherine L. Tucker dari Universitas Boston, yang melakukan studi korelasi kelemahan tulang pada 2500 peminum kola, yang dilangsir kantor berita AP awal minggu ini. Pada penelitiannya tersebut, Dr. Katherine menemukan bahwa peminum kola, memiliki tingkat kekuatan tulang lebih rendah daripada orang yang tidak meminum kola. “Tingkat kekuatan tulang dikenal dengan istilah BMD atau Bone Mineral Density, yang mempengaruhi berbagai masalah kerapuhan tulan,” paparnya. “Karena kola merupakan salah satu minuman terpopuler yang ada saat ini. Hasil penelitian ini seharusnya diumumkan secara luas, karena berpengaruh pada taraf kesehatan kita,” urainya, pada artikel yang telah dimuat di bulan Oktober ini di Jurnal Klinik Nutrisi Amerika.Penelitian ini juga menunjukan kebanyakan peminum kola perempuan memiliki tingkat kerapuhan tulan lebih besar. Dalam catatannya, menurut Dr. Katherine hal ini dimungkinkan karena banyak wanita lebih banyak meminum susu, namun banyak meminum soda pada kola. Fenomena ini dijelaskan oleh Dr. Katherine dikarenakan kola mengandung zat bernama phosporic acid. Zat tersebut menyerap fungsi kalsium yang telah masuk dalam tubuh sehingga mineral yang ada dalam kalsium, yang seharusnya dapat membantu proses penguatan tulang menjadi hilang. “Sayangnya baru sekarang ada bukti kuat, yang menyatakan zat berkarbonasi seperti kola, ternyata sangat berpengaruh pada tulang,” tambah Katherine. Sementara itu, pada kaum lelaki, lebih sedikit efek perapuhan tulang yang dikarenakan konsumsi kola.

MEDIA KULTUR JARINGAN TOMAT DAN PISANG

MEDIA KULTUR JARINGAN TOMAT DAN PISANG

KULTUR jaringan adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untukmembuat bagian tanaman (akar, tunas, jaringan tumbuh tanaman) tumbuhmenjadi tanaman utuh (sempurna) dikondisi invitro (didalam gelas).Keuntungan dari kultur jaringan lebih hemat tempat, hemat waktu, dantanaman yang diperbanyak dengan kultur jaringan mempunyai sifat samaatau seragam dengan induknya. Contoh tanaman yang sudah lazimdiperbanyak secara kultur jaringan adalah tanaman anggrek.
Menurut Mulyadi, Kepala Lab Kultur Jaringan Fakultas Pertanian UGM adaberbagai jenis media yang digunakan untuk perbanyakan anggrek. SepertiMedia tomat, pisang, touge, kentang dan media MS (Murashige andSkoog). Media ini berguna untuk tempat tumbuh dan menyediakan unsurhara, mineral, asam amino, zat pengatur tumbuh yang dibutuhkan bahantanam (biji, akar, jaringan tumbuh tanaman) untuk tumbuh. Bahan tanamyang digunakan untuk perbanyakan anggrek adalah biji anggrek.“Keuntungan menggunakan tomat dan pisang untuk media adalah harganyamurah, dan didalam tomat dan pisang terkandung zat kimia yang komplit,yang dibutuhkan oleh tanaman untuk tumbuh”, tutur Kusman koordiantorlab kultur jaringan fakultas Pertanian UGM.
Langkah-langkah pembuatan media agar-agar dari tomat dan pisangmenurut Dessy, salah satu asisten di lab itu: pertama-tama tomat ataupisang sebanyak 150 gram atau 2 buah (untuk 1 liter agar) di blender.Pada proses memblender ditambah air murni (aquades) atau air kelapasebanyak 150-200 gram. Hasil blender kemudian disaring untuk diambilsarinya. Cara lain bila tidak punya blender, tomat dipotong-potongkemudian potongan itu direbus dan air rebusan itu disaring.
Air saringan (sari tomat atau pisang) ditambah zat pengatur tumbuh(ZPT) seperti growmore, Hyponex, gandasil sebanyak 2 ml. fungsi ZPTuntuk merangsang pertumbuhan bahan tanaman. Kemudian diaduk danditambah gula pasir sebanyak 30 gr yang berfungsi sebagai energi bagibahan tanam. Diaduk sampai halus dan ditambah air murni (aquades)sampai volume 1 lt. Di campur agar-agar yang ada dipasaran sepertiSwallow Globe yang berwarna putih sebanyak 8-12 gr.
Dipanasi sampai mendidih kemudian dituang ke botol saus atau botolselai. Bila menggunakan botol selai posisi botol tetap tegak, tapibila botol saus atau botol air mineral posisinya tidur. Menurut Dessymedia pisang berwarna coklat tua sedangkan tomat merah bening ataukuning.
Kemudian ditutup dan dilakukan sterilisasi, dengan alat sterilisasi(autoklaf ) bila tidak ada bisa menggunakan dandang atau soblok.Tunggu sampai air di dandang mendidih, botol dimasukkan selama 20menit. Setelah itu botol dikeluarkan kemudian didinginkan dan mediasiap ditanami bahan tanam. Untuk mengetahui ada kontaminasi bakteiatau jamur tidak agar-agar didiamkan selama 3-5 hari. 1 lt media yangdibuat bisa menjadi 33-40 botol media, yang berisi 25-30 ml. Waktuyang diperlukan sampai anggrek siap tanam ± 6 bulan.
Kusman menambahkan selain kultur jaringan berbagai jenis anggrekseperti angrek Phaleonopsis (bulan), Dendrobium, Gramatophylum(anggrek macan), Vanda (anggrek tanah) dan Paiopedillum (anggrekKantung). Lab kultur pernah digunakan untuk penelitian kultur jaringantembakau, pisang, tebu, kentang, wortel, bawang merah dan bawangputih, Aglaonema (Sri rejeki), serta beberapa jenis tanaman hias daun.
Untuk mengetahui proses pembuatan media kutur jaringan secara lengkapbisa menghubungi pak Mulyadi di nomor 081578091226 atau lab kulturjaringan Fakultas Petanian Universitas Gadjah Mada. (SriWahyuningsih)-c
Sumber : http://www.kedaulatan-rakyat.com/article.php?sid=20427Message 910 dari Milis Aglaonema by Sulastama Raharja

-->

24 Januari, 2009

Kultur jaringan tanaman jati


TANAMAN JATI HASIL KULTUR JARINGAN
Jati hasil kultur jaringan yang beredar saat ini dengan klon dari berbagai asal-usul di luar negeri, perlu dikaji lebih cermat karena pada umumnya klon yang berasal dari kultur jaringan bersifat site spesific, sehingga belum tentu cocok dikembangkan di setiap lokasi di Indonesia.
Perbanyakan secara kultur jaringan bukan merupakan metode pemuliaan, tetapi hanya merupakan suatu metode perbanyakan biasa sehingga tidak dapat memperbaiki kualitas genetik bibit. Oleh karenanya perlu didukung adanya uji klon unggul untuk skala operasional.
Oleh karena itu dalam program pengembangan jati diminta agar dilaksanakan koordinasi yang intensif dan memperhatikan beberapa hal sebagai berikut :
Penggunaan klon-klon jati lokal dengan jumlah (klon) yang lebih besar dan jelas asal-usulnya untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan di masa yang akan datang.
Informasi yang tersebar tentang jati yang dapat dipanen pada umur 15 tahun, masih perlu dilakukan kajian lebih lanjut dari berbagai aspek antara lain aspek genetik. Sebab aspek genetik sangat berperan dalam meningkatkan kualitas dan produktivitas tanaman melalui uji genetik. Untuk itu perlu dilakukan plot uji coba genetik pada setiap lokasi pengembangan yang akan dilakukan dan dapat dimonitor serta diamati perkembangannya. Perlu diinformasikan bahwa Badan Litbang Kehutanan sedang melakukan uji coba genetik jati dari berbagai sumber/provenance.
Di samping faktor genetik, manipulasi faktor lingkungan seperti jarak tanam, pemupukan, pemeliharaan, pola tanam dan lain-lainnya merupakan hal penting yang harus dilakukan dan ternyata memberikan hasil yang signifikan.
Berkaitan dengan hal-hal di atas, apabila ada hal-hal yang perlu mendapatkan penjelasan lebih lanjut dapat menghubungi Badan Litbang Kehutanan c.q. Pusat Litbang Bioteknologi dan Pemuliaan Tanaman Hutan Yogyakarta.
Sumber : Surat Edaran Kabadan Litbang Kehutanan No. 1982/VIII/Lit-3/2002 tanggal 11 Desember 2002

Soal Ulangan Harian Kimia kelas XI

STRUKTUR ATOM

A. Pilihlah salah jawaban yang palin tepat

1. Lambang unsur 92U238 menunjukkan bahwa atom unsur uranium mempunyai ....
a. 92 elektron, 146 netron
b. 92 elektron, 238 netron
c. 92 netron, 146 proton
d. 92 proton, 238 elektron
e. 92 proton, 92 netron
2. Gagasan pokok dari teori atom Niels Bohr adalah .
a. Azas ketidakpastian
b. Gelombang partikel
c. Orbital
d. Partikel cahaya
e. Tingkat-tingkat energi dalam atom
3. Teori atom mekanika gelombang dikemukakan oleh ....
a. Erwin Schrodinger
b. Louis de Broglie
c. Max Plank
d. Niels Bohr
e. Werner Heisenberg
4. Kedudukan suatu orbital dalam suatu atom ditentukan oleh bilangan kuantum ....
a. Magnetik
b. Magnetik dan spin
c. Utama dan magnetik
d. Utama, azimut dan magnetik
e. Utama, azimut, magnetik dan spin



5. Pernyataan yang paling tepat untuk sub kulit adalah ....
a. Sekumpulan orbital dengan bentuk dang tingkat energi yang sama
b. Sekumpulan orbital dengan bentuk yang sama
c. Sekumpulan orbital dengan tingkat energi yang sama
d. Suatu daerah dalam ruang dengan kebolehjadian menemukan elektron
e. Suatu lintasan dengan jari-jari tertentu
6. harga harga bilangan kuantum yang mungkin untuk suatu orbita adalah ....
a. n=1, l=1, m=1
b. n=1, l=2, m=3
c. n=2, l=2, m=1
d. n=3, l=1, m=2
e. n=3, l=2, m=1
7. Elektron dengan bilangan kuantum yang tidak memenuhi ketetntuan adalah ....
a. n=3, l=0, m=0, s=+1/2
b. n=3, l=1, m=1, s=-1/2
c. n=3, l=1, m=2, s=+1/2
d. n=3, l=2, m=1, s=-1/2
e. n=3, l=2, m=0, s=+1/2
8. Semua elektron dalam sub kulit d harus mempunyai bilangan kuantum ....
a. l=2
b. m=2
c. n=3
d. s=+1/2
e. s=-1/2


9. deret bilangan kuantum manakah yang menyataoan kedudukan suatu elektron pada sub kulit 3d
a. n=2, l=2, m=-1, s=-1/2
b. n=2, l=3, m=+1, s=+1/2
c. n=3, l=2, m=-2, s=-1/2
d. n=3, l=3, m=+2, s=+1/2
e. n=4, l=2, m=+1, s=-1/2
10. Elektron yang mempunyai bilangan kuantum magnetik m=-2 terdapat pada sub kulit
a. d
b. d atau f
c. f
d. p atau d
e. s atau p
11. Jumlah orbital pada tingkat energi utama ke-4 adalah ....
a. 2
b. 3
c. 7
d. 9
e. 16
12. Jumlah maksimum elektron yang dapat berada pada subkulit 4d adalah ....
a. 6
b. 10
c. 14
d. 18
e. 32
13. Bentuk orbital tergantun pada sub kulit ....
a. l
b. m
c. m dan s
d. n
e. s

14. Dua orbital dalam 1 orbital harus mempunyai spin yang berlawanan. Pernyataan ini sesuai dengan....
a. Asas Heisenberg
b. Aturan Aufbau
c. Aturan Hund
d. Hipotesis Louis de Broglie
e. Larangan pauli
15. Bilangan kuantum elektron terakhir dari atom unsur 33As adalah
a. n=3, l=2, m=+1, s=+1/2
b. n=3, l=1, m=-1, s=-1/2
c. n=3, l=0, m=+1, s=-1/2
d. n=4, l=1, m=+1, s=+1/2
e. n=4, l=1, m=0, s=+1/2
16. Elektron terakhir dari suatu unsur adalah n=3, l=1, m=-1, s=-1/2. Nomor atom unsur tyersebut adalah ....
a. 16
b. 14
c. 13
d. 12
e. 11
17. Konfigurasi elektron untuk unsur dengan nomor atom 23 adalah ....
a. 1s2, 2s2, 2p6, 3s2, 3p6, 4s2, 3d3
b. 1s2, 2s2, 2p6, 3s2, 3p6, 3d5
c. 1s2, 2s2, 2p6, 3p6, 4s2, 3d5
d. 1s2, 2s2, 2p6, 3p6, 3d7
e. 1s2, 2p6, 3s2, 3p6, 4s2, 3d5
18. Konfigurasi elektron ion 26Fe2+ adalah ....
a. 1s2, 2s2, 2p6, 3s2, 3p6, 4s2, 3d6
b. 1s2, 2s2, 2p6, 3s2, 3p6, 4s2, 3d4
c. 1s2, 2s2, 2p6, 3s2, 3p6, 4s1, 3d5
d. 1s2, 2s2, 2p6, 3s2, 3p6, 3d4
e. 1s2, 2s2, 2p6, 3s2, 3p6, 3d6
19. Konfigurasi elektron ion 17Cl- adalah ....
a. 1s2, 2s2, 2p6, 3s2, 3p6
b. 1s2, 2s2, 2p6, 3s2, 3p5
c. 1s2, 2s2, 2p6, 3s2, 3p4
d. 1s2, 2s2, 2p6, 3s2, 3p3
e. 1s2, 2s2, 2p6, 3s2, 3p2
20. Jumlah elektron valensi dari unsur 21Sc adalah ....
a. 5
b. 4
c. 3
d. 2
e. 1
21. Ion Mg2+ mempunyai konfigurasi elektron 1s2, 2s2, 2p6 elektron valensi atom Mg adalah ....
a. 8
b. 6
c. 4
d. 2
e. 1
22. Jumlah elektron pada setiap kulit dari dalam keluar untuk unsur 29Cu adalah ....
a. 2, 8, 16, 3
b. 2, 8, 18, 2
c. 2, 8, 17, 2
d. 2, 8, 18, 1
e. 2, 8, 17, 1
23. Diantara unsur 5P, 7Q, 10­R, 13S, 37T yang mempunyai 5 sub kulit yang berisi elektron adalah ....
a. T
b. S
c. R
d. Q
e. P


24. Diantara unsur-unsur 23A, 24B, 25C, 26D, 27E yang mempunyai sifat paramagnetik terkuat adalah ....
a. E
b. D
c. C
d. B
e. A
25. Unsur 37Rb mempunyai jumlah total elektron pada orbital s sebanyak
a. 9
b. 8
c. 7
d. 6
e. 2



B. Jawablah pertanyaan berikut

1. Sinar biru mempunyai panjang gelombang 486 nano meter. Tentukan frekuensinya
2. Jelaskan Hipotesis Louis de Broglie
3. Sebutkan 3 macam aturan untuk penulisan konfigurasi elektron dan jelaskan .
4. Tuliskan konfigurasi elektron untuk
a. 16S
b. 26Fe3+
c. 34Se2-
5. Tentukan
a. Elektron valensi
b. Jumlah elektron tak berpasangan
c. Bilangan kuantum elektron terakhir
Dari unsur 22Ti

Kultur jaringan anggrek

Sekilas “kultur jaringan” anggrek
Perkembangan kultur jaringan di Indonesia terasa sangat lambat, bahkan hampir dikatakan jalan di tempat jika dibandingkan dengan negara-negara lainnya, tidaklah heran jika impor bibit anggrek dalam bentuk ‘flask’ sempat membanjiri nursery-nursery anggrek di negara kita. Selain kesenjangan teknologi di lini akademisi, lembaga penelitian, publik dan pecinta anggrek, salah satu penyebab teknologi ini menjadi sangat lambat perkembangannya adalah karena adanya persepsi bahwa diperlukan investasi yang ’sangat mahal’ untuk membangun sebuah lab kultur jaringan, dan hanya cocok atau ‘feasible’ untuk perusahaan.
Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang luar biasa, salah satunya adalah anggrek, diperkirakan sekitar 5000 jenis anggrek spesies tersebar di hutan wilayah Indonesia. Potensi ini sangat berharga bagi pengembang dan pecinta anggrek di Indonesia, khususnya potensi genetis untuk menghasilkan anggrek silangan yang memiliki nilai komersial tinggi. Potensi tersebut akan menjadi tidak berarti manakala penebangan hutan dan eksploitasi besar-besaran terjadi hutan kita, belum lagi pencurian terang-terangan ataupun “terselubung” dengan dalih kerjasama dan sumbangan penelitian baik oleh masyarakat kita maupun orang asing.
Sementara itu hanya sebagian kecil pihak yang mampu melakukan pengembangan dan pemanfaatan anggrek spesies, khususnya yang berkaitan dengan teknologi kultur jaringan. Tidak dipungkiri bahwa metode terbaik hingga saat ini dalam pelestarian dan perbanyakan anggrek adalah dengan kultur jaringan, karena melalui kuljar banyak hal yang bisa dilakukan dibandingkan dengan metode konvensional.
Secara prinsip, lab kultur jaringan dapat disederhanakan dengan melakukan modifikasi peralatan dan bahan yang digunakan, sehingga sangat dimungkinkan kultur jaringan seperti ‘home industri’. Hal ini dapat dilihat pada kelompok petani ‘pengkultur biji anggrek’ di Malang yang telah sedemikian banyak.
Beberapa gambaran dan potensi yang bisa dimunculkan dalam kultur jaringan diantaranya adalah :
Kultur meristem, dapat menghasilkan anggrek yang bebas virus,sehingga sangat tepat digunakan pada tanaman anggrek spesies langka yang telah terinfeksi oleh hama penyakit, termasuk virus.
Kultur anther, bisa menghasilkan anggrek dengan genetik haploid (1n), sehingga bentuknya lebih kecil jika dibandingkan dengan anggrek diploid (2n). Dengan demikian sangat dimungkinkan untuk menghasilkan tanaman anggrek mini, selain itu dengan kultur anther berpeluang memunculkan sifat resesif unggul yang pada kondisi normal tidak akan muncul karena tertutup oleh yang dominan
Dengan tekhnik poliploid dimungkinkan untuk mendapatkan tanaman anggrek ‘giant’ atau besar. Tekhnik ini salah satunya dengan memberikan induksi bahan kimia yang bersifat menghambat (cholchicine)
Kloning, tekhnik ini memungkinkan untuk dihasilkan anggrek dengan jumlah banyak dan seragam, khususnya untuk jenis anggrek bunga potong. Sebagian penganggrek telah mampu melakukan tekhnik ini.
Mutasi, secara alami mutasi sangat sulit terjadi. Beberapa literatur peluangnya 1 : 100 000 000. Dengan memberikan induksi tertentu melalui kultur jaringan hal tersebut lebih mudah untuk diatur. Tanaman yang mengalami mutasi permanen biasanya memiliki nilai ekonomis yang sangat tinggi
Bank plasma, dengan meminimalkan pertumbuhan secara ‘in-vitro’ kita bisa mengoleksi tanaman anggrek langka tanpa harus memiliki lahan yang luas dan perawatan intensif. Baik untuk spesies langka Indonesia maupun dari luar negeri untuk menjaga keaslian genetis yang sangat penting dalam proses pemuliaan anggrek

Tehnik kultur jaringan

PERBANYAK BIBIT PISANG SECARA KULTUR JARINGAN



PENDAHULUAN
Teknik Kultur Jaringan adalah mengisolasi bagian tanaman seperti daun, mata tunas serta menumbuhkan bagian-bagian tersebut dalam media buatan secara aseptik yang kaya nutrisi dan zat pengatur tumbuh dalam wadah tertutup yang tembus cahaya sehingga bagian tanaman dapat memperbanyak diri dan bergenerasi menjadi tanaman lengkap
Keuntungan Kultur Jaringan adalah :· Menghasilkan bibit dalam jumlah banyak, bermutu, seragam dalam waktu singkat· Sifat tanaman sama dengan induknya· Kesehatan bibit lebih terjamin· Kecepatan tumbuh lebih cepat dibanding konvensional
Langkah-langkah dalam proses Kultur Jaringan meliputi :· Pembuatan media· Inisiasi· Sterilisasi· Multiplikasi· Pengakaran· Aklimatisasi
MediaMerupakan faktor penentu dalam perbanyak secara Kultur Jaringan.Komposisi Media (MS) dalam Kultur Jaringan pisang adalah sebagai berikut :
Garam Mineral mg/lNH4N03 1650KN03 1900CaCl2.2H20 440MgS04.7H20 370KH2P04 170FeS04.7H20 27,8Na2EDTA 37,3MnS04.4H20 22,3ZnS04.7H20 8,6H3B03 6,2KI 0,83Na2Mo04.2H20 0,25CuS04.5H20 0,025CoC12.6H20 0,025
Vitamin mg/lMyo-inositol 100Pyridoxine 0,5Niacine 0,5Thiamine 0,1Glycine 2,0
Hormon mg/lBAP 5-10NAA 0,1-0,5
Bahan tambahan : Gula 30 g/l, air kelapa 150 ml/l, agar 6,2 g/l, pH 5,6-5,8
InisiasiInisiasi adalah pengambilan eksplan dari bagian tanaman yang akan di Kultur· Anakan· Cuci dengan air mengalir· Dikecilkan dengan pisau· Dimasukan dalam media
Sterilisasi· Sterilisasi luar :Eksplan direndam dalam larutan Agrimycine 2 mg/l dan Benlate 2 mg/l selama 1 -24 jam· Sterilisasi dalam Laminar Air Flow§ Rendam eksplan dalam larutan clorox 30% selama 15 menit§ Bilas 2 x dengan air steril§ Kupas 1-2 pelepah§ Rendam dalam larutan clorox 15% selama 10 menit§ Bilas 2x dengan air steril§ Kupas 1-2 pelepah§ Kupas sampai sisa 3 daun pelepah ukuran 1,5 x 1,5 cm§ Celup dalam larutan clorox 1% dan tanam di media
Lama waktu inisiasi dalam kondisi normal adala 4 minggu (minimal telah 2 x subkultur), selanjutnya masuk tahap multiplikasi
MultiplikasiMultiplikasi adalah kegiatan pemotongan dan pemindahan eksplan ke media baru
PengakaranHasil multiplikasi selanjutnya dipindah dalam media pengakaran sehingga terbentuk tanaman yang sempurna (planlet)Media pengakaran adalah MS + 5 ppm NAA + Charcoal 1 g/l
AklimatisasiAklimatisasi adalah proses penyesuaian palnlet dari kondisi mikro dalam botol (heterotrof) ke kondisi lingkungan luar (autotrof)
Pemilihan KulturBotol kultur dipelihara dalam ruang kultur aseptik (steril) dengan suhu 18-25 C dan intensitas cahaya 3000 - 10.000 lux selama 16 jam/hari

19 Januari, 2009

Kimia

Biodata

Nama : Agus Hardiyanto
Tanggal Lahir : Wonogiri, 20 Oktober 1967
Alamat : Jl. Seruni 3 No 264 Perumahan Karangasri, Sokaraja Banyumas
Keluarga :
Isteri : Agustina Wulan Pertiwi
Anak I : Bernardus Herdian Nugroho
Anak II : Irrene Prahastiwi Vidyaningrum
Pekerjaan : Guru Kimia SMA Negeri 3 Purwokerto
Hobby : Membaca dan Otak-atik