Vitamin adalah suatu zat senyawa kompleks yang sangat dibutuhkan oleh tubuh kita yang berfungsi untuk mambantu pengaturan atau proses kegiatan tubuh. Tanpa vitamin manusia, hewan dan makhluk hidup lainnya tidak akan dapat melakukan aktifitas hidup dan kekurangan vitamin dapat menyebabkan memperbesar peluang terkena penyakit pada tubuh kita.
Vitamin berdasarkan kelarutannya di dalam air :
- Vitamin yang larut di dalam air : Vitamin B dan Vitamin C
- Vitamin yang larut di dalam air : Vitamin B dan Vitamin C
- Vitamin yang tidak larut di dalam air : Vitamin A, D, E, dan K atau disingkat Vitamin ADEK.
Vitamin (bahasa Inggris: vital amine, vitamin) adalah sekelompok senyawa organik amina berbobot molekul kecil yang memiliki fungsi vital dalam metabolisme setiap organisme, yang tidak dapat dihasilkan oleh tubuh.
Nama ini berasal dari gabungan kata bahasa Latin vita yang artinya "hidup" dan amina (amine) yang mengacu pada suatu gugus organik yang memiliki atom nitrogen (N), karena pada awalnya vitamin dianggap demikian.Kelak diketahui bahwa banyak vitamin yang sama sekali tidak memiliki atom N. Dipandang dari sisi enzimologi (ilmu tentang enzim), vitamin adalah kofaktor dalam reaksi kimia yang dikatalisasi oleh enzim. Pada dasarnya, senyawa vitamin ini digunakan tubuh untuk dapat bertumbuh dan berkembang secara normal.
Terdapat 13 jenis vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh untuk dapat bertumbuh dan berkembang dengan baik. Vitamin tersebut antara lain vitamin A, C, D, E, K, dan B (tiamin, riboflavin, niasin, asam pantotenat, biotin, vitamin B6, vitamin B12, dan folat). Walau memiliki peranan yang sangat penting, tubuh hanya dapat memproduksi vitamin D dan vitamin K dalam bentukprovitamin yang tidak aktif. Oleh karena itu, tubuh memerlukan asupan vitamin yang berasal dari makanan yang kita konsumsi. Buah-buahan dan sayuran terkenal memiliki kandungan vitamin yang tinggi dan hal tersebut sangatlah baik untuk tubuh. Asupan vitamin lain dapat diperoleh melalui suplemen makanan.
Vitamin memiliki peranan spesifik di dalam tubuh dan dapat pula memberikan manfaat kesehatan. Bila kadar senyawa ini tidak mencukupi, tubuh dapat mengalami suatu penyakit. Tubuh hanya memerlukan vitamin dalam jumlah sedikit, tetapi jika kebutuhan ini diabaikan makametabolisme di dalam tubuh kita akan terganggu karena fungsinya tidak dapat digantikan oleh senyawa lain. Gangguan kesehatan ini dikenal dengan istilah avitaminosis. Contohnya adalah bila kita kekurangan vitamin A maka kita akan mengalami kerabunan. Di samping itu, asupan vitamin juga tidak boleh berlebihan karena dapat menyebabkan gangguan metabolisme pada tubuh.[sunting]
Sejarah
Vitamin merupakan suatu senyawa yang telah lama dikenal oleh peradaban manusia. Sudah sejak ribuan tahun lalu, manusia telah mengenal vitamin sebagai salah satu senyawa yang dapat memberikan efek kesehatan bagi tubuh. Seiring dengan berkembangnya zaman dan ilmu pengetahuan, berbagai hal dan penelusuran lebih mendalam mengenai vitamin pun turut diperbaharui. Garis besar sejarah vitamin dapat dibagi menjadi 5 era penting. Disetiap era tersebut, terjadi suatu kemajuan besar terhadap senyawa vitamin ini yang diakibatkan oleh adanya kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan.
Era penyembuhan empiris
Era pertama dimulai pada sekitar tahun 1500-1570 sebelum masehi. Pada masa itu, banyak ahli pengobatan dari berbagai bangsa, sepertiMesir, Cina, Jepang, Yunani, Roma, Persia, dan Arab, telah menggunakan ekstrak senyawa (diduga vitamin) dari hati yang kemudian digunakan untuk menyembuhkan penyakit kerabunan pada malam hari. Penyakit ini kemudian diketahui disebabkan oleh defisiensi vitamin A] Walau pada masa tersebut ekstrak hati tersebut banyak digunakan, para ahli pengobatan masih belum dapat mengidentifikasi senyawa yang dapat menyembuhkan penyakit kerabunan tersebut. Oleh karena itu, era ini dikenal dengan era penyembuhan empiris (berdasarkan pengalaman).
Era karakterisasi defisiensi
Perkembangan besar berikutnya mengenai vitamin baru kembali muncul pada tahun 1890-an. Penemuan ini diprakarsai oleh Lunin dan Christiaan Eijkman yang melakukan penelitian mengenai penyakit defisiensi pada hewan. Penemuan inilah yang kemudian memulai era kedua dari lima garis besar sejarah vitamin di dunia.Penelitian mereka terfokus pada pengamatan penyakit akibat defisiensi senyawa tertentu. Beberapa tahun berselang, ilmuwan Sir Frederick G. Hopkins yang sedang melakukan analisis penyakit beri-beri pada hewan menemukan bahwa hal ini disebabkan oleh kekurangan suatu senyawa faktor pertumbuhan (growth factor).Pada tahun 1911, seorang ilmuwan kelahiran Amerika bernama Dr. Casimir Funk berhasil mengisolasi suatu senyawa yang telah dibuktikan dapat mencegah peradangan saraf (neuritis) untuk pertama kalinya. Dr. Casimir juga berhasil mengisolasi senyawa aktif dari sekam beras yang diyakini memiliki aktivitas antiberi-beri pada tahun berikutnya. Pada saat itulah (dan untuk pertama kalinya), Dr Funk mempublikasikan senyawa aktif hasil temuannya tersebut dengan istilah vitamine (vital dan amines). Pemberian nama aminespada senyawa vitamin ini karena diduga semua jenis senyawa aktif ini memiliki gugus amina (amine). Hal tersebut kemudian segera disanggah dan diganti menjadi vitamin (dengan penghilangan akhiran huruf "e") pada tahun 1920.
Masa keemasan
Era ketiga sejarah vitamin terjadi beberapa dekade berikutnya. Pada masa tersebut, terjadi banyak penemuan besar mengenai vitamin itu sendiri, meliputi penemuan vitamin jenis baru, metode penapisan yang diperbahurui, penggambaran struktur lengkap vitamin, dan sÃntesisvitamin B12. Oleh karena hal tersebutlah, era ketiga dari garis besar sejarah vitamin ini dikenal dengan masa keemasan (golden age).Banyak penelti yang mendapatkan hadiah nobel atas penemuannya di bidang vitamin ini. Sir Walter N. Hawort mendapatkan nobel di bidang kimia atas penemuan vitamin C pada tahun 1937. Hadiah nobel lainnya diperoleh oleh Carl Peter Henrik Dam di bidang Fisiologi - Pengobatan pada tahun 1943 atas penemuannya terhadap vitamin K. Fritz A Litmann juga turut memenangkan nobel atas dedikasinya dibidang penelitian mengenai penemuan koenzim A dan perannya di dalam metabolisme tubuh.
Era keempat
ditandai dengan banyaknya penemuan mengenai fungsi biokimia vitamin di dalam tubuh, perannya dalam makanan yang kita konsumsi sehari-hari, dan produksi komersial vitamin untuk pertama kalinya dalam sejarah. Pada tahun 1930-an, para peneliti menemukan bahwa vitamin B2 merupakan bagian dari “enzim kuning”. Vitamin B2 ini sendiri diperoleh dari ekstrak ragi. Melalui penelitian ini juga, kelompokvitamin B diketahui berperan sebagai koenzim yang penting di dalam tubuh manusia. Produksi masal vitamin untuk pertama kalinya juga terjadi pada era ini. Dikomersilkan pertama kali oleh Tadeus Reichstein pada tahun1933, vitamin C telah dijual kepada masyarakat luas dengan harga yang relatif murah sehingga terjangkau bagi khalayak ramai. Vitamin C yang juga dikenal dengan istilah asam askorbat ini kemudian banyak dipakai sebagai suplemen makanan, penelitian, dan gizi tambahan bagi hewan ternak. Atas hasil penemuan ini, Tadeus Reichstein mendapatkan nobel di bidang Fisiologi – Pengobatan pada tahun 1950.Era karakterisasi fungsi dan produksi
Era penemuan nilai kesehatan vitamin
Hanya dalam waktu 1 dekade berikutnya setelah era vitamin keempat, perkembangan ilmu pengetahuan telah membawa vitamin keera berikutnya, yaitu era kelima dimana banyak ditemukan nilai kesehatan dari masing-masing jenis vitamin dan penemuan baru mengenai fungsi biokimia vitamin bagi tubuh. Masa ini dimulai pada tahun 1955 ketika Rudolf Altschul menemukan bahwa niasin (vitamin B3) dapat menurunkan kadar kolesterol dalam darah. Peranan kesehatan ini terlepas dari efek defisiensi vitamin B3 itu sendiri maupun perannya sebagai koenzim dalam metabolisme tubuh.
Berbagai vitamin
Secara garis besar, vitamin dapat dikelompokkan menjadi 2 kelompok besar, yaitu vitamin yang larut dalam air dan vitamin yang larut dalamlemak. Hanya terdapat 2 vitamin yang larut dalam air, yaitu B dan C, sedangkan vitamin lainnya, yaitu vitamin A, D, E, dan K bersifat larut dalam lemak. Vitamin yang larut dalam lemak akan disimpan di dalam jaringan adiposa (lemak) dan di dalam hati. Vitamin ini kemudian akan dikeluarkan dan diedarkan ke seluruh tubuh saat dibutuhkan. Beberapa jenis vitamin hanya dapat disimpan beberapa hari saja di dalam tubuh, sedangkan jenis vitamin lain dapat bertahan hingga 6 bulan lamanya di dalam tubuh.
Berbeda dengan vitamin yang larut dalam lemak, jenis vitamin larut dalam air hanya dapat disimpan dalam jumlah sedikit dan biasanya akan segera hilang bersama aliran makanan. Saat suatu bahan pangan dicerna oleh tubuh, vitamin yang terlepas akan masuk ke dalam aliran darah dan beredar ke seluruh bagian tubuh. Apabila tidak dibutuhkan, vitamin ini akan segera dibuang tubuh bersama urin. Oleh karena hal inilah, tubuh membutuhkan asupan vitamin larut air secara terus-menerus.
Vitamin A
Vitamin A adalah vitamin yang dibutuhkan oleh retina mata dalam bentuk metabolit tertentu, yang-molekul menyerap cahaya retina , yang mutlak diperlukan untuk kedua-cahaya (low scotopic visi) dan penglihatan warna .Vitamin A juga berfungsi dalam peran yang sangat berbeda, sebagai bentuk teroksidasi ireversibel dari retinol yang dikenal sebagai asam retinoat , yang merupakan hormon penting seperti faktor pertumbuhan epitel sel dan lainnya.
Dalam makanan yang berasal dari hewan, bentuk utama vitamin A adalah suatuester , terutama palmitat retinil , yang dikonversi ke retinol (kimia suatu alkohol ) di usus kecil. Fungsi bentuk retinol sebagai bentuk penyimpanan vitamin, dan dapat dikonversi ke dan dari aktif visual aldehid bentuk, retina. Asam terkait (asam retinoat), suatu metabolit yang dapat ireversibel disintesis dari vitamin A, hanya sebagian aktivitas vitamin A, dan tidak berfungsi dalam retina untuk siklus visual.
Semua bentuk vitamin A memiliki beta-ionone cincin yang merupakan isoprenoid rantai terpasang, disebut kelompok retinil. Kedua fitur struktural penting untuk aktivitas vitamin. Pigmen oranye dari wortel - beta-karoten - direpresentasikan sebagai dua tersambung, kelompok retinil yang digunakan dalam berkontribusi untuk tubuh menjadi vitamin A level. dapat Alpha-carotene dan gamma- karoten juga memiliki kelompok retinil tunggal, yang memberikan mereka beberapa aktivitas vitamin. Tak satu pun dari karotin lainnya memiliki aktivitas vitamin.The-karotenoid beta cryptoxanthin memiliki sebuah kelompok ionone dan memiliki aktivitas vitamin pada manusia.
Vitamin A dapat ditemukan dalam dua bentuk utama dalam makanan:
- retinol, bentuk vitamin A diserap ketika makan sumber makanan hewan, adalah zat, kuning yang larut dalam lemak. Karena bentuk alkohol murni tidak stabil, vitamin ditemukan dalam jaringan dalam bentuk ester retinil. Hal ini juga diproduksi secara komersial dan diberikan sebagai ester seperti retinil asetat atau palmitat .
- The karoten alpha-karoten, beta-karoten, gamma-karoten, dan xantofil beta cryptoxanthin-(semua yang mengandung-ionone cincin beta), tetapi tidak lain karotenoid , berfungsi sebagai vitamin A dalam hewan herbivora dan omnivora, yang memiliki enzim diperlukan untuk mengkonversi senyawa ini ke retina. Secara umum, karnivora adalah konverter miskin-containg karotenoid ionine, dan karnivora murni seperti kucing dan ferret kurangnya beta-karoten 15,15 '-monooxygenase dan tidak dapat mengkonversi karotenoid untuk retina (yang mengakibatkan tidak satu pun dari karotenoid menjadi bentuk vitamin A untuk spesies).
Penemuan vitamin A mungkin berasal dari penelitian dating kembali ke 1906, menunjukkan bahwa faktor lain selain karbohidrat , protein , dan lemak yang diperlukan untuk menjaga ternak sehat. 1917 Dengan salah satu dari zat ini secara independen ditemukan oleh Elmer McCollum di University of Wisconsin-Madison , dan Mendel Lafayette dan Thomas Burr Osborne di Universitas Yale . Karena "air- larut faktor B "( vitamin B ) baru-baru ini ditemukan, para peneliti memilih nama "larut dalam lemak faktor A" (vitamin A). Vitamin A pertama kali disintesis pada tahun 1947 oleh dua kimiawan Belanda, David Adriaan van Dorp dan Arens Jozef Ferdinand. Bertentangan dengan istilah akademis kesalahpahaman-panjang, bayam dipromosikan, bukan untuk kadar besi, tetapi untuk A provitamin yang konten-selama krisis gizi bayi AS tahun 1920-an dan 30-an oleh EC Segar , pencetus Popeye
Equivalencies dari retinoid dan karotenoid (IU)
Seperti beberapa karotenoid dapat dikonversi menjadi vitamin A, upaya telah dilakukan untuk menentukan berapa banyak dari mereka dalam makanan adalah setara dengan jumlah tertentu retinol, sehingga dapat dibuat perbandingan manfaat makanan yang berbeda. Situasi dapat membingungkan karena kesetaraan diterima telah berubah. Selama bertahun-tahun, sebuah sistem equivalencies di mana sebuah unit internasional (IU) itu sama dengan 0,3 mg retinol, 0,6 mg dari β-karoten, atau 1,2 mg lain-provitamin A karotenoid digunakan. Kemudian, unit setara retinol disebut (RE) diperkenalkan. Satu RE berhubungan dengan 1 retinol mg, 2 mg β-karoten dilarutkan dalam minyak (hanya sebagian dilarutkan dalam pil suplemen kebanyakan, karena kelarutan sangat miskin dalam media apapun), 6 mg β-karoten dalam makanan normal (karena tidak diserap serta ketika dalam minyak), dan 12 mg baik α-karoten , γ-karoten , atau β- cryptoxanthin dalam makanan.Molekul hanya menyediakan 50% dari retinol sebagai β-karoten, karena hanya setengah dari molekul sedang dikonversi menjadi vitamin yang dapat digunakan.
penelitian baru menunjukkan bahwa penyerapan provitamin-A karotenoid hanya setengah sebanyak yang diperkirakan sebelumnya.Akibatnya, pada tahun 2001 AS Institute of Medicine merekomendasikan unit baru, setara dengan aktivitas retinol (RAE). Setiap RAE mg retinol sesuai dengan 1 mg, 2 mg dari β-karoten dalam minyak, 12 mg dari "diet"-beta karoten, atau 24 mg dari tiga lainnya diet provitamin-A karotenoid.
Zat kimia dan lingkungan | Mikrogram retinol ekuivalen per mikrogram zat |
---|---|
retinol | 1 |
beta-karoten , dilarutkan dalam minyak | 1 / 2 |
beta-karoten diet, umum | 1 / 12 |
alpha-karoten, diet umum | 1 / 24 |
gamma-karoten, diet umum | 1 / 24 |
beta-cryptoxanthin, diet umum | 1 / 24 |
Karena produksi retinol dari PROVITAMIN oleh tubuh manusia diatur oleh jumlah yang tersedia retinol untuk tubuh, konversi yang berlaku secara ketat hanya untuk manusia vitamin A-kekurangan. Penyerapan PROVITAMIN juga sangat tergantung pada jumlah lipid tertelan dengan provitamin tersebut; meningkatkan lipid pengambilan provitamin tersebut.
Kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian yang lebih baru adalah bahwa buah-buahan dan sayuran tidak berguna untuk memperoleh vitamin A sebagai dianggap, dalam kata lain, IU bahwa makanan ini dilaporkan mengandung yang bernilai jauh lebih kecil dari jumlah yang sama IU lemak-terlarut minyak dan (sampai batas tertentu) suplemen. Hal ini penting bagi vegetarian . ( kebutaan Malam lazim di negara-negara di mana daging sedikit atau makanan yang diperkaya vitamin A yang tersedia.)
Contoh vegan diet untuk satu hari yang menyediakan cukup vitamin A telah diterbitkan oleh Badan Pangan dan Gizi (halaman 120 ). Di sisi lain, acuan nilai untuk retinol atau setara kas, yang disediakan oleh National Academy of Sciences , mengalami penurunan. The RDA(untuk pria) tahun 1968 adalah 5000 IU (1500 mg retinol). Pada tahun 1974, AKG ditetapkan sampai 1000 RE (1000 mg retinol), sedangkan sekarang Diet Referensi Intake adalah 900 RAE (900 mg atau 3000 retinol IU). Hal ini setara dengan 1.800 mg suplemen β-karoten (3000 IU) atau 10800 mg dari β-karoten dalam makanan (18.000 IU).
Vitamin A membantu membentuk dan menjaga kesehatan gigi, tulang dan jaringan lunak, selaput lendir, dan kulit. Hal ini juga menghasilkan pigmen dalam retina mata, sehingga mempromosikan visi yang baik, terutama di cahaya rendah. Vitamin A juga dibutuhkan untuk reproduksi dan ditransfer ke bayi melalui menyusui.
Retinol adalah bentuk aktif vitamin A. Hal ini ditemukan dalam hati hewan, susu, telur, dan beberapa makanan yang diperkaya.
Pewarna karotenoid yang berwarna gelap ditemukan dalam makanan nabati yang dapat berubah menjadi bentuk vitamin A. Satu karotenoid tersebut adalah beta-karoten. Beta-karoten adalah antioksidan. Antioksidan melindungi sel dari kerusakan akibat zat tidak stabil yang disebut radikal bebas. Radikal bebas diyakini berkontribusi terhadap penyakit kronis tertentu dan berperan dalam proses degeneratif terlihat pada penuaan.
Kebutuhan Sehari-hari
Vitamin A
Pengambilan Referensi Diet :
Pengambilan Referensi Diet :
Hidup Tahap Grup | AKG Memadai Intakes (AI *) mg / hari | Batas Atas mg / hari |
---|---|---|
Bayi 0-6 bulan 7-12 bulan | 400 * 500 * | 600 600 |
Anak 1-3 tahun 4-8 tahun | 300 400 | 600 900 |
Pria 9-13 tahun 14-18 tahun 19 -> 70 tahun | 600 900 900 | 1700 2800 3000 |
Perempuan 9-13 tahun 14-18 tahun 19 -> 70 tahun | 600 700 700 | 1700 2800 3000 |
Kehamilan <19 tahun 19 -> 50 tahun | 750 770 | 2800 3000 |
Laktasi <19 tahun 19 -> 50 tahun | 1200 1300 | 2800 3000 |
(Catatan yang membatasi mengacu sintetis dan alami retinol ester bentuk vitamin A. Karoten bentuk dari makanan sumber tidak beracun . )
Menurut Institute of Medicine dari Akademi Nasional, "RDAs ditetapkan untuk memenuhi kebutuhan hampir semua (97 hingga 98 persen) individu dalam kelompok. Untuk bayi ASI yang sehat, AI merupakan pengambilan rata-rata. AI untuk kehidupan lain panggung dan kelompok gender diyakini untuk menutupi kebutuhan semua individu dalam kelompok tersebut, namun kurangnya data mencegah mampu menentukan dengan keyakinan persentase jumlah individu yang tercakup oleh asupan ini. "
Sumber
Vitamin A ditemukan secara alami di banyak makanan:
- hati (sapi, babi, ayam, kalkun, ikan) (6500 mg 722%), termasuk hati minyak ikan
- wortel (835 mg 93%)
- brokoli daun (800 mg 89%) - Menurut USDA database kuntum brokoli memiliki lebih sedikit.
- ubi jalar (709 mg 79%)
- mentega (684 mg 76%)
- kale (681 mg 76%)
- bayam (469 mg 52%)
- labu (400 mg 41%)
- collard (333 mg 37%)
- Cheddar keju (265 mg 29%)
- melon melon (169 mg 19%)
- telur (140 mg 16%)
- aprikot (96 mg 11%)
- pepaya (55 mg 6%)
- mangga (38 mg 4%)
- kacang (38 mg 4%)
- brokoli (31 mg 3%)
- susu (28 mg 3%)
Catatan: data yang diambil dari database USDA tanda kurung nilai-nilai kesetaraan aktivitas retinol (Raes) dan persentase laki-laki dewasa RDA , per 100 gram dari bahan makanan (rata-rata).
Konversi karoten untuk retinol bervariasi dari orang ke orang dan bioavailabilitas karoten dalam makanan bervariasi.
Fungsi metabolik
Vitamin A berperan dalam berbagai fungsi seluruh tubuh, seperti:
- Visi
- Gene transkripsi
- Fungsi kekebalan
- Embrio pengembangan dan reproduksi
- Metabolisme tulang
- Haematopoiesis
- Kesehatan kulit
- Aktivitas Antioksidan
Peranan Vitamin A
Peran vitamin A dalam siklus visual secara khusus berhubungan dengan bentuk retina. Dalam mata, 11 - cis-retina terikat untuk rhodopsin (batang) dan iodopsin (kerucut) pada residu lisin dilestarikan. Sebagai cahaya memasuki mata, 11 - cis-retina adalah isomerized ke all-trans "bentuk". Semua-"trans" memisahkan retina dari opsin dalam serangkaian langkah-langkah yang disebut pemutihan. isomerisasi ini menginduksi sinyal saraf sepanjang saraf optik ke pusat visual otak. Setelah menyelesaikan siklus ini,-semua-"trans" retina dapat didaur ulang dan diubah kembali ke 11 - bentuk "cis"-retina melalui serangkaian reaksi enzimatik. Selain itu, beberapa dari semua-"trans" retina dapat dikonversi menjadi semua-membentuk "trans" retinol dan kemudian diangkut dengan protein interphotoreceptor retinol-binding (IRBP) ke sel epitel pigmen. esterifikasi lebih lanjut ke dalam semua-"trans" ester retinil membiarkan ini bentuk akhir untuk disimpan dalam sel pigmen epitel untuk digunakan kembali bila diperlukan. [13] The konversi akhir dari 11 - cis-retina akan rebind untuk opsin untuk reformasi rhodopsin dalam retina . Rhodopsin diperlukan untuk melihat hitam dan putih serta lihat pada malam hari. Adalah untuk alasan ini bahwa kekurangan vitamin A akan menghambat reformasi rhodopsin dan menyebabkan kebutaan malam.
Vitamin A, dalam bentuk asam retinoat, memainkan peran penting dalam transkripsi gen. Setelah retinol telah diambil oleh sel, dapat teroksidasi menjadi retina (retinaldehid) oleh dehydrogenases retinol dan kemudian retinaldehid dapat dioksidasi menjadi asam retinoat oleh dehydrogenases retinaldehid. Konversi retinaldehid menjadi asam retinoic merupakan langkah ireversibel, bahwa produksi adalah asam retinoat diatur ketat, karena sebagai kegiatan ligan untuk nuklir. reseptor makna asam Retinoid dapat mengikat dua reseptor nuklir yang berbeda untuk memulai (atau menghambat) transkripsi gen: reseptor retinoic acid (RARs) atau retinoid "X" reseptor (RXRs). RAR dan RXR harus dimerize sebelum mereka dapat mengikat DNA. RAR akan membentuk heterodimer dengan RXR (RAR-RXR), tetapi tidak mudah membentuk homodimer (RAR-RAR). RXR, di sisi lain, siap membentuk sebuah homodimer (RXR-RXR) dan akan membentuk heterodimers dengan banyak reseptor nuklir lainnya juga, termasuk reseptor hormon tiroid (RXR-TR), Vitamin D 3 reseptor (RXR-VDR), reseptor proliferator-diaktifkan Peroksisom (RXR-PPAR) dan hati "X" reseptor (RXR-LXR). The-RXR heterodimer RAR mengakui elemen respon asam retinoat (Rares) pada DNA sedangkan-RXR homodimer RXR mengakui retinoid "X" unsur-unsur respon (RXREs) pada DNA. Yang heterodimers RXR lain akan mengikat berbagai elemen respon lainnya pada DNA. Setelah mengikat asam retinoat pada reseptor dan dimerisasi telah terjadi, reseptor mengalami perubahan konformasi yang menyebabkan co-represor untuk memisahkan dari reseptor. Coactivators kemudian dapat mengikat ke kompleks reseptor, yang dapat membantu untuk melonggarkan struktur kromatin dari histon atau mungkin berinteraksi dengan mesin transkripsi. Reseptor dapat kemudian mengikat unsur respon pada DNA dan upregulate (atau downregulate) yang ekspresi gen target, seperti retinol-binding protein selular (CRBP) serta gen yang menyandikan untuk reseptor sendiri.
Dermatologi
Vitamin A muncul berfungsi dalam mempertahankan kesehatan kulit normal. Mekanisme di balik agen terapeutik retinoid dalam pengobatan penyakit dermatologi sedang diteliti. Untuk pengobatan jerawat, obat yang paling efektif adalah cis retinoic acid-13 ( isotretinoin ). Meskipun diketahui bahwa 40mg dari isotretinoin akan dipecah ke setara dengan 10mg ATRA - mekanisme kerja obat (merek Accutane nama asli) masih belum diketahui dan merupakan masalah kontroversi. Namun yang pasti bahwa secara dramatis mengurangi ukuran dan sekresi kelenjar sebaceous. Isotretinoin mengurangi jumlah bakteri baik di saluran dan permukaan kulit. Hal ini dianggap sebagai hasil dari penurunan sebum, sumber nutrisi bagi bakteri. Isotretinoin mengurangi inflamasi melalui penghambatan respon chemotatic dari monosit dan neutrofil. Isotretinoin juga telah ditunjukkan untuk memulai renovasi pada kelenjar sebaceous, memicu perubahan dalam ekspresi gen yang secara selektif menginduksi apoptosis . Isotretinoin merupakan teratogen dan penggunaannya terbatas pada pengawasan medis.
retina / versus retinoat asam retinol
Vitamin A dirampas tikus bisa disimpan dalam kesehatan umum baik dengan suplementasi asam retinoat . Ini membalikkan efek-pengerdilan pertumbuhan kekurangan vitamin A, serta xeroftalmia . Namun, tikus tersebut menunjukkan kemandulan (baik laki-laki dan perempuan) dan degenerasi retina terus, menunjukkan bahwa fungsi ini membutuhkan retina atau retinol, yang intraconvertable tetapi yang tidak dapat dipulihkan dari asam retinoat teroksidasi. Persyaratan retinol untuk menyelamatkan reproduksi tikus kekurangan vitamin A kini dikenal karena kebutuhan untuk sintesis asam retinoat lokal dari retinol dalam testis dan embrio
Kekurangan vitamin A
Kekurangan vitamin A diperkirakan mempengaruhi sekitar sepertiga dari anak di bawah usia lima tahun di seluruh dunia. Diperkirakan untuk mengklaim kehidupan 670.000 anak balita setiap tahun. Sekitar 250,000-500,000 anak di negara berkembang menjadi buta setiap tahun karena kekurangan vitamin A, dengan prevalensi tertinggi di Asia Tenggara dan Afrika. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kekurangan vitamin A berada di bawah kendali di Amerika Serikat, tetapi di negara berkembang kekurangan vitamin A merupakan keprihatinan yang signifikan.
Kekurangan vitamin A dapat terjadi baik sebagai primer atau sekunder kekurangan. Vitamin A primer kekurangan terjadi pada anak dan orang dewasa yang tidak mengkonsumsi asupan sayuran kuning dan hijau, buah-buahan, dan hati. Penyapihan dini juga dapat meningkatkan risiko kekurangan vitamin A. Sekunder kekurangan vitamin A berhubungan dengan malabsorpsi kronis lipid, gangguan empedu produksi dan pelepasan, diet rendah lemak, dan paparan kronis oksidan, seperti asap rokok. Vitamin A adalah vitamin yang larut dalam lemak dan tergantung pada solubilisasi misel untuk dispersi kedalam usus kecil, yang menghasilkan miskin menggunakan vitamin A dari diet rendah lemak. Defisiensi zinc juga dapat mengganggu penyerapan, transportasi, dan metabolisme vitamin A karena sangat penting untuk sintesis vitamin A protein transportasi dan oksidasi retinol ke retina. Dalam populasi kurang gizi, konsumsi rendah umum vitamin A dan meningkatkan seng resiko kekurangan vitamin A dan menyebabkan beberapa peristiwa fisiologis. Sebuah studi di Burkina Faso menunjukkan penurunan morbiditas malaria dengan kombinasi vitamin A dan seng suplementasi pada anak-anak .
Karena fungsi unik dari kelompok retinil adalah penyerapan cahaya dalam protein retinylidene , salah satu manifestasi dan spesifik awal kekurangan vitamin A adalah gangguan penglihatan, terutama di cahaya berkurang - buta senja . Persistent kekurangan menimbulkan serangkaian perubahan, yang paling dahsyat yang terjadi di mata. Beberapa perubahan okular lainnya disebut sebagai xeroftalmia . Pertama ada kekeringan pada konjungtiva ( xerosis ) sebagai lakrimal normal dan sekresi epitel lendir digantikan oleh epitel keratin. Ini diikuti dengan membangun-up dari puing-puing keratin dalam plak buram kecil dan, akhirnya, erosi dari permukaan kornea kasar dengan pelunakan dan perusakan kornea ( keratomalacia ) dan kebutaan total. Perubahan lain termasuk gangguan kekebalan, hypokeratosis (putih benjolan di folikel rambut), keratosis pilaris dan metaplasia skuamosa pada epitel yang melapisi bagian pernapasan atas dan kandung kemih ke epitel keratin. Dengan hubungan dengan kedokteran gigi, kekurangan vitamin A menyebabkan enamel hipoplasia.
pasokan yang memadai dari vitamin A sangat penting bagi wanita hamil dan menyusui, karena kekurangan yang tidak dapat dikompensasi oleh pasca kelahiran suplemen. Namun, kelebihan vitamin A, khususnya melalui suplemen vitamin, dapat menyebabkan cacat lahirdan tidak boleh melebihi nilai harian yang direkomendasikan.
Suplemen vitamin A
upaya global untuk mendukung pemerintah nasional dalam mengatasi kekurangan vitamin yang dipimpin oleh Aliansi Global untuk Vitamin A (Gava), yang merupakan kemitraan informal antara A2Z, yang Canadian International Development Agency , Helen Keller International , yang Micronutrient Initiative , UNICEF , USAID , dan Bank Dunia . Bersama Gava kegiatan dikoordinasikan oleh Micronutrient Initiative.
Sementara strategi termasuk asupan vitamin A melalui kombinasi ASI dan asupan makanan, pengiriman suplemen dosis tinggi tetap strategi utama untuk mengendalikan kekurangan. Studi menunjukkan suplementasi vitamin A anak balita yang beresiko kekurangan dapat mengurangi semua penyebab kematian sebanyak 23 persen. Sekitar 75 persen vitamin A dibutuhkan untuk kegiatan suplementasi oleh negara-negara berkembang diberikan oleh Micronutrient Initiative dengan dukungan dari Canadian International Development Agency. Makanan pendekatan fortifikasi menjadi semakin layak namun belum bisa memastikan tingkat cakupan. Sebuah kematian diperkirakan 1,25 juta karena kekurangan vitamin A telah dicegah di 40 negara sejak tahun 1998. Pada tahun 2008 diperkirakan bahwa investasi tahunan sebesar US $ 60 juta vitamin A dan suplemen seng dikombinasikan akan menghasilkan manfaat lebih dari US $ 1 miliar per tahun, dengan setiap dolar yang dihabiskan manfaat menghasilkan lebih dari US $ 17. Ini intervensi gabungan telah peringkat oleh Konsensus Kopenhagen 2008 sebagai terbaik pengembangan investasi's dunia.
Toksisitas (Hypervitaminosis A)
Karena vitamin A larut dalam lemak, membuang dari setiap kelebihan yang diambil dalam melalui diet jauh lebih sulit dibandingkan dengan vitamin B yang larut dalam air dan vitamin C, vitamin A sehingga dapat mengakibatkan keracunan. Hal ini dapat menyebabkan mual,, lekas marah penyakit kuning, anoreksia (jangan bingung dengan anorexia nervosa , gangguan makan), muntah, pandangan kabur, sakit kepala, rambut rontok, otot dan sakit perut dan kelemahan, mengantuk, dan status mental berubah.
Secara umum, toksisitas akut terjadi pada dosis 25.000 IU / kg berat badan, dengan toksisitas kronis terjadi pada 4.000 IU / kg berat badan setiap hari selama 6-15 bulan. Namun, toksisitas hati dapat terjadi pada tingkat serendah 15.000 IU per hari untuk 1,4 juta IU per hari, dengan dosis beracun harian rata-rata 120.000 IU per hari. Pada orang dengan gagal ginjal , 4000 IU dapat menyebabkan kerusakan besar.Selain itu, asupan alkohol yang berlebihan dapat meningkatkan toksisitas. Anak-anak dapat mencapai tingkat beracun pada 1.500 IU / kg berat badan.
Pada kasus kronis, rambut rontok, kulit kering, pengeringan selaput lendir, demam, insomnia , kelelahan, penurunan berat badan, patah tulang, anemia, dan diare semua bisa jelas di atas gejala yang terkait dengan toksisitas yang kurang serius.
Sebuah estimasi 75% orang di negara maju mungkin menelan lebih dari RDA untuk vitamin A secara teratur. Kronis asupan dua kali RDA preformed vitamin A mungkin berhubungan dengan osteoporosis dan patah tulang pinggul. Hal ini mungkin disebabkan oleh kenyataan bahwa kelebihan vitamin A dapat memblokir ekspresi protein tertentu tergantung pada vitamin K. Hal ini diduga dapat mengurangi efektivitas vitamin D, yang memiliki peran terbukti dalam pencegahan osteoporosis dan juga tergantung pada vitamin K untuk penggunaan yang tepat .
asupan tinggi vitamin A telah dikaitkan dengan spontan patah tulang pada hewan. studi budaya Cell telah mengaitkan peningkatan resorpsi tulang dan penurunan pembentukan tulang dengan asupan tinggi. Interaksi ini dapat terjadi karena vitamin A dan D dapat bersaing untuk reseptor yang sama dan kemudian berinteraksi dengan hormon paratiroid, yang mengatur kalsium. Sesungguhnya, sebuah studi et al Forsmo. menunjukkan hubungan antara kepadatan mineral tulang yang rendah dan terlalu asupan tinggi vitamin A.
Efek racun vitamin A telah terbukti secara signifikan mempengaruhi janin berkembang. dosis terapi yang digunakan untuk pengobatan jerawat telah ditunjukkan untuk mengganggu aktivitas sel saraf cephalic. Janin sangat sensitif terhadap keracunan vitamin A selama periode organogenesis.
Toksisitas ini hanya terjadi dengan preformed (retinoid) vitamin A (seperti dari hati). Bentuk karotenoid (seperti beta-karoten seperti yang ditemukan dalam wortel), tidak memberikan gejala seperti itu, tapi asupan makanan yang berlebihan beta-karoten dapat menyebabkan carotenodermia , yang menyebabkan perubahan warna oranye-kuning pada kulit.
Para peneliti telah berhasil menciptakan bentuk-larut air vitamin A, yang mereka percaya dapat mengurangi potensi toksisitas. Namun, sebuah studi 2003 menemukan-larut vitamin A air sekitar 10 kali sebagai racun sebagai vitamin yang larut lemak. Sebuah studi 2006 menemukan anak-anak diberikan vitamin yang larut dalam air A dan D, yang biasanya larut dalam lemak, menderita asma dua kali lebih banyak sebagai kelompok kontrol dilengkapi dengan vitamin yang larut dalam lemak.
Kronis dosis tinggi vitamin A, dan juga farmasi retinoid seperti cis retinoic acid-13 , dapat menghasilkan sindrom cerebri pseudotumor . Sindrom ini termasuk sakit kepala, mengaburkan visi dan kebingungan, terkait dengan tekanan intraserebral meningkat. Gejala mulai menyelesaikan ketika asupan substansi menyinggung dihentikan.
Vitamin A dan turunannya dalam penggunaan medis
Retinil palmitat telah digunakan dalam cremes kulit, mana dipecah menjadi asam retinoic, yang memiliki aktivitas biologis yang kuat, seperti dijelaskan di atas.
The retinoid , (misalnya, -cis-retinoic acid 13 ), merupakan kelas senyawa kimia kimia yang berkaitan dengan asam retinoic, dan digunakan dalam pengobatan untuk memodulasi fungsi gen di tempat senyawa ini. Retinoic acid itu sendiri, umumnya dikenal sebagai semua trans-retinoic acid (nama generik tretinoin , nama merek Vesanoid) juga digunakan farmasi. Seperti asam retinoic, senyawa terkait tidak memiliki aktivitas penuh vitamin A, tapi memiliki efek kuat terhadap ekspresi gen dan diferensiasi sel epitel
Vitamin B
Secara umum, golongan vitamin B berperan penting dalam metabolisme di dalam tubuh, terutama dalam hal pelepasan energi saat beraktivitas. Hal ini terkait dengan peranannya di dalam tubuh, yaitu sebagai senyawa koenzim yang dapat meningkatkan laju reaksi metabolisme tubuh terhadap berbagai jenis sumber energi. Beberapa jenis vitamin yang tergolong dalam kelompok vitamin B ini juga berperan dalam pembentukan sel darah merah (eritrosit). Sumber utama vitamin B berasal dari susu, gandum, ikan, dan sayur-sayuran hijau.
Vitamin B1
Vitamin B1, yang dikenal juga dengan nama tiamin, merupakan salah satu jenis vitamin yang memiliki peranan penting dalam menjaga kesehatan kulit dan membantu mengkonversi karbohidrat menjadi energi yang diperlukan tubuh untuk rutinitas sehari-hari. Di samping itu, vitamin B1 juga membantu proses metabolisme protein dan lemak. Bila terjadi defisiensi vitamin B1, kulit akan mengalami berbagai gangguan, seperti kulit kering dan bersisik. Tubuh juga dapat mengalami beri-beri, gangguan saluran pencernaan, jantung, dan sistem saraf. Untuk mencegah hal tersebut, kita perlu banyak mengkonsumsi banyak gandum,nasi, daging, susu, telur, dan tanaman kacang-kacangan. Bahan makanan inilah yang telah terbukti banyak mengandung vitamin B1.
Vitamin B2
Vitamin B2 (riboflavin) banyak berperan penting dalam metabolisme di tubuh manusia. Di dalam tubuh, vitamin B2 berperan sebagai salah satu kompenen koenzim flavin mononukleotida (flavin mononucleotide, FMN) dan flavin adenine dinukleotida (adenine dinucleotide, FAD). Kedua enzim ini berperan penting dalam regenerasi energi bagi tubuh melalui proses respirasi. Vitamin ini juga berperan dalam pembentukan molekul steroid, sel darah merah, dan glikogen, serta menyokong pertumbuhan berbagai organ tubuh, seperti kulit, rambut, dan kuku.Sumber vitamin B2 banyak ditemukan pada sayur-sayuran segar, kacang kedelai, kuning telur, dan susu. Defisiensinya dapat menyebabkan menurunnya daya tahan tubuh, kulit kering bersisik, mulut kering, bibir pecah-pecah, dan sariawan.
Vitamin B3
Vitamin B5Vitamin B3 juga dikenal dengan istilah niasin. Vitamin ini berperan penting dalam metabolismekarbohidrat untuk menghasilkan energi, metabolisme lemak, dan protein. Di dalam tubuh, vitamin B3 memiliki peranan besar dalam menjaga kadar gula darah, tekanan darah tinggi, penyembuhanmigrain, dan vertigo. Berbagai jenis senyawa racun dapat dinetralisir dengan bantuan vitamin ini. Vitamin B3 termasuk salah satu jenis vitamin yang banyak ditemukan pada makanan hewani, sepertiragi, hati, ginjal, daging unggas, dan ikan. Akan tetapi, terdapat beberapa sumber pangan lainnya yang juga mengandung vitamin ini dalam kadar tinggi, antara lain gandum dan kentang manis. Kekurangan vitamin ini dapat menyebabkan tubuh mengalami kekejangan, keram otot, gangguan sistem pencernaan, muntah-muntah, dan mual.
Vitamin B5 (asam pantotenat) banyak terlibat dalam reaksi enzimatik di dalam tubuh. Hal ini menyebabkan vitamin B5 berperan besar dalam berbagai jenis metabolisme, seperti dalam reaksi pemecahan nutrisi makanan, terutama lemak. Peranan lain vitamin ini adalah menjaga komunikasi yang baik antara sistem saraf pusat dan otak dan memproduksi senyawa asam lemak, sterol,neurotransmiter, dan hormon tubuh. Vitamin B5 dapat ditemukan dalam berbagai jenis variasi makanan hewani, mulai dari daging, susu, ginjal, dan hati hingga makanan nabati, seperti sayuran hijau dan kacang hijau. Seperti halnya vitamin B1 dan B2, defisiensi vitamin B5 dapat menyebabkan kulit pecah-pecah dan bersisik. Selain itu, gangguan lain yang akan diderita adalah keram otot serta kesulitan untuk tidur.
Vitamin B6
Vitamin B6, atau dikenal juga dengan istilah piridoksin, merupakan vitamin yang esensial bagi pertumbuhan tubuh. Vitamin ini berperan sebagai salah satu senyawa koenzim A yang digunakan tubuh untuk menghasilkan energi melalui jalur sintesis asam lemak, sepertispingolipid dan fosfolipid. Selain itu, vitamin ini juga berperan dalam metabolisme nutrisi dan memproduksi antibodi sebagai mekanisme pertahanan tubuh terhadap antigen atau senyawa asing yang berbahaya bagi tubuh. Vitamin ini merupakan salah satu jenis vitamin yang mudah didapatkan karena vitamin ini banyak terdapat di dalam beras, jagung, kacang-kacangan, daging, dan ikan. Kekurangan vitamin dalam jumlah banyak dapat menyebabkan kulit pecah-pecah, keram otot, dan insomnia.
Vitamin B12
Vitamin B12 atau sianokobalamin merupakan jenis vitamin yang hanya khusus diproduksi oleh hewan dan tidak ditemukan pada tanaman. Oleh karena itu, vegetarian sering kali mengalami gangguan kesehatan tubuh akibat kekurangan vitamin ini. Vitamin ini banyak berperan dalam metabolisme energi di dalam tubuh. Vitamin B12 juga termasuk dalam salah satu jenis vitamin yang berperan dalam pemeliharaan kesehatan sel saraf, pembentukkan molekul DNA dan RNA, pembentukkan platelet darah. Telur, hati, dan daging merupakan sumber makanan yang baik untuk memenuhi kebutuhan vitamin B12. Kekurangan vitamin ini akan menyebabkan anemia (kekurangan darah), mudah lelah lesu, dan iritasi kulit.
Vitamin C
Vitamin C (asam askorbat) banyak memberikan manfaat bagi kesehatan tubuh kita. Di dalam tubuh, vitamin C juga berperan sebagai senyawa pembentuk kolagen yang merupakan protein penting penyusunjaringan kulit, sendi, tulang, dan jaringan penyokong lainnya. Vitamin C merupakan senyawaantioksidan alami yang dapat menangkal berbagai radikal bebas dari polusi di sekitar lingkungan kita. Terkait dengan sifatnya yang mampu menangkal radikal bebas, vitamin C dapat membantu menurunkan laju mutasi dalam tubuh sehingga risiko timbulnya berbagai penyakit degenaratif, seperti kanker, dapat diturunkan. Selain itu, vitamin C berperan dalam menjaga bentuk dan struktur dari berbagai jaringan di dalam tubuh, seperti otot. Vitamin ini juga berperan dalam penutupan luka saat terjadi pendarahan dan memberikan perlindungan lebih dari infeksi mikroorganisme patogen. Melalui mekanisme inilah vitamin C berperan dalam menjaga kebugaran tubuh dan membantu mencegah berbagai jenis penyakit. Defisiensi vitamin C juga dapat menyebabkan gusi berdarah dan nyeri pada persendian. Akumulasi vitamin C yang berlebihan di dalam tubuh dapat menyebabkan batu ginjal, gangguan saluran pencernaan, dan rusaknya sel darah merah.
Vitamin D
Vitamin D juga merupakan salah satu jenis vitamin yang banyak ditemukan pada makanan hewani, antara lain ikan, telur, susu, serta produk olahannya, seperti keju. Bagian tubuh yang paling banyak dipengaruhi oleh vitamin ini adalah tulang. Vitamin D ini dapat membantu metabolisme kalsium dan mineralisasi tulang. Sel kulit akan segera memproduksi vitamin D saat terkena cahaya matahari (sinar ultraviolet). Bila kadar vitamin D rendah maka tubuh akan mengalami pertumbuhan kaki yang tidak normal, dimana betis kaki akan membentuk huruf O dan X. Di samping itu, gigi akan mudah mengalami kerusakan dan otot pun akan mengalami kekejangan. Penyakit lainnya adalah osteomalasia, yaitu hilangnya unsur kalsium dan fosfor secara berlebihan di dalam tulang. Penyakit ini biasanya ditemukan pada remaja, sedangkan pada manula, penyakit yang dapat ditimbulkan adalah osteoporosis, yaitu kerapuhan tulang akibatnya berkurangnya kepadatan tulang. Kelebihan vitamin D dapat menyebabkan tubuh mengalami diare, berkurangnya berat badan, muntah-muntah, dan dehidrasi berlebihan.
[sunting]Vitamin E
Vitamin E berperan dalam menjaga kesehatan berbagai jaringan di dalam tubuh, mulai dari jaringan kulit, mata, sel darah merah hingga hati. Selain itu, vitamin ini juga dapat melindungi paru-paru manusia dari polusi udara. Nilai kesehatan ini terkait dengan kerja vitamin E di dalam tubuh sebagai senyawa antioksidan alami. Vitamin E banyak ditemukan pada ikan, ayam, kuning telur, ragi, dan minyak tumbuh-tumbuhan. Walaupun hanya dibutuhkan dalam jumlah sedikit, kekurangan vitamin E dapat menyebabkan gangguan kesehatan yang fatal bagi tubuh, antara lain kemandulan baik bagi pria maupun wanita. Selain itu, saraf dan otot akan mengalami gangguan yang berkepanjangan.
[sunting]Vitamin K
Vitamin K banyak berperan dalam pembentukan sistem peredaran darah yang baik dan penutupan luka. Defisiensi vitamin ini akan berakibat pada pendarahan di dalam tubuh dan kesulitan pembekuan darah saat terjadi luka atau pendarahan. Selain itu, vitamin K juga berperan sebagai kofaktor enzim untuk mengkatalis reaksi karboksilasi asam amino asam glutamat. Oleh karena itu, kita perlu banyak mengkonsumsi susu, kuning telur, dan sayuran segar yang merupakan sumber vitamin K yang baik bagi pemenuhan kebutuhan di dalam tubuh.
Berikut adalah senyawa-senyawa yang tergolong vitamin alami.
Tahun penemuan | Vitamin | Nama biokimia | Ditemukan di |
---|---|---|---|
1909 | Vitamin A | Retinol | Wortel |
1912 | Vitamin B1 | Tiamin | Susu |
1912 | Vitamin C | Asam askorbat | Jeruk sitrun |
1918 | Vitamin D | Kalsiferol | Keju |
1920 | Vitamin B2 | Riboflavin | Telur |
1922 | Vitamin E | Tokoferol | Minyak mata bulir gandum, |
1926 | Vitamin B12 | Sianokobalamin | Telur |
1929 | Vitamin K | Filokuinona | Kuning telur |
1931 | Vitamin B5 | Asam pantotenat | Susu |
1931 | Vitamin B7 | Biotin | Hati |
1934 | Vitamin B6 | Piridoksin | Kacang |
1936 | Vitamin B3 | Niasin | Ragi |
1941 | Vitamin B9 | Asam folat | Hati |
Senyawa serupa vitamin
Kolina merupakan salah satu senyawa yang termasuk dalam golongan senyawa serupa vitamin. Senyawa ini dapat ditemukan di setiap sel mahluk hidup dan berperan dalam pengaturan sistem saraf yang baik dan beberapa metabolisme sel Mioinositol (myoinositol) juga termasuk dalam golongan senyawa serupa vitamin yang larut dalam air. Peranannya dalam tubuh secara spesifik belum diketahui. Contoh lain dari senyawa serupa vitamin ini adalah asam para-aminobenzoat (4-aminobenzoic acid, PABA) yang berperan sebagai senyawa antioksidan dan penyusun sel darah merah. Karnitina merupakan senyawa lain yang berperan dalam sistem transportasi asam lemak dan pembentukkan otot tubuh.Selain vitamin, tubuh juga memproduksi senyawa lain yang juga berperan dalam kelancaranmetabolisme di dalam tubuh. Senyawa ini memiliki karakteristik dan aktivitas yang mirip dengan vitamin sehingga seringkali disebut dengan istilah senyawa serupa vitamin Perbedaan utamanya dengan vitamin adalah senyawa ini diproduksi tubuh dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Beberapa senyawa ini pernah diklasifikasikan ke dalam kelompok vitamin B kompleks karena kemiripan fungsi dan sumber makanannya. Akan tetapi, secara umum peranan senyawa serupa vitamin ini tidaklah sepenting vitamin.
Vitamin sebagai antioksidan
Semua jenis kehidupan di bumi memerlukan energi untuk dapat bertahan hidup. Untuk menghasilkan energi ini, makhluk hidup memerlukan bantuan berbagai substansi, salah satunya adalah oksigen. Oksigen terlibat secara langsung dalam metabolisme energi di dalam tubuh. Sebagai produk sampingannya, oksigen dilepaskan dalam bentuk yang tidak stabil. Molekul inilah yang dikenal dengan nama radikal bebas(free radicals). Oksigen yang tidak stabil memiliki elektron bebas yang tidak berpasangan sehingga bersifat reaktif. Kereaktifan oksigen ini sangat berbahaya bagi tubuh karena dapat mengoksidasi dan merusak DNA, protein, karbohidrat, asam lemak, dan membran sel di dalam tubuh. Sumber radikal bebas lainnya adalah asap rokok, polusi lingkungan, dan sinar ultraviolet.
Tubuh memiliki beberapa mekanisme pertahanan terhadap senyawa radikal bebas ini untuk menetralkan efek negatifnya. Kebanyakan diantaranya adalah senyawa antioksidan alami, seperti enzim superoksida dismutase, katalase, dan glutation peroksidase. Antioksidan sendiri berarti senyawa yang dapat mencegah terjadinya peristiwa oksidasi atau reaksi kimia lain yang melibatkan molekul oksigen (O2). Senyawa lain yang juga dapat berperan sebagai antioksidan adalahglutation, CoQ10, dan gugus tiol pada protein, serta vitamin. Beberapa jenis vitamin telah terbukti memiliki aktivitas antioksidan yang cukup tinggi. Contoh vitamin yang banyak berperan sebagai senyawa antioksidan di dalam tubuh adalah vitamin C dan vitamin E.
Vitamin E dapat membantu melindungi tubuh dari oksidasi senyawa radikal bebas. Vitamin ini juga mampu bekerja dalam kondisi kadar senyawa radikal bebas yang tinggi sehingga mampu dengan efisien dan efektif menekan reaksi perusakan jaringan di dalam tubuh melalui proses oksidasi. Di samping vitamin E, terdapat satu jenis vitamin lagi yang juga memiliki aktivitas antioksidan yang tinggi, yaitu vitamin C. Vitamin ini berinteraksi dengan senyawa radikal bebas di bagian cairan sel. Selain itu, vitamin C juga dapat memulihkan kondisi tubuh akibat adanya reaksi oksidasi dari berbagai senyawa berbahaya.
Bila kadar radikal bebas di dalam tubuh menjadi sangat berlebih dan tidak lagi dapat diantisipasi oleh senyawa antioksidan maka akan timbul berbagai penyakit kronis, seperti kanker, arterosklerosis, penyakit jantung, katarak, alzhemeir, dan rematik. Bagi orang yang memiliki sejarah penyakit kronis tersebut dalam garis keturunannya, dianjurkan untuk mengkonsumsi banyak makanan yang mengandung vitamin C dan E sebagai sumber senyawa antioksidan. Selain itu, suplemen makanan juga dapat turut membantu mengatasi masalah tersebut.
Vitamin dan penuaan tubuh
Penuaan tubuh merupakan hasil akumulasi dari berbagai kerusakan sel dan jaringan yang tidak dapat diperbaiki. Pada keadaan normal, kerusakan pada sel dan jaringan tubuh dapat diperbaiki melalui proses replikasi sel tubuh yang juga dikenal dengan istilah mitosis. Akan tetapi, pada berbagai kasus sel yang rusak tidak lagi dapat diperbaharui, melainkan terus terakumulasi. Hal inilah yang berpotensi menyebabkan penuaan pada tubuh. Senyawa radikal bebas merupakan salah satu agen yang berkontribusi besar dalam peristiwa ini.
Mitokondria merupakan salah satu organel sel yang paling rentan mengalami kerusakan oleh senyawa oksigen reaktif (radikal bebas). Hal ini terkait dengan banyaknya reaksi pelepasan oksigen bebas di dalam organel ini yang merupakan pusat metabolisme energi tubuh. Banyak penelitian telah membuktikan bahwa tingkat kerusakan mitokondria ini berhubungan langsung dengan proses penuaan tubuh atau panjangnya umur suatu makhluk hidup. Selain itu, kerusakan DNA akibat reaksi oksidasi oleh radikal bebas juga turut berperan besar dalam peristiwa ini. Oleh karena itu, tubuh memerlukan suatu senyawa untuk menekan efek perusakan oleh radikal bebas.
Vitamin merupakan satu dari berbagai jenis senyawa yang dapat menghambat reaksi perusakan tubuh oleh senyawa radikal bebas terkait dengan aktivitas antioksidannya. Asupan vitamin antioksidan yang cukup akan membantu tubuh mengurangi efek penuaan oleh radikal bebas, terutama oleh oksigen bebas yang reaktif. Selain itu, vitamin juga berkontribusi dalam menyokong sistem imun yang baik sehingga risiko terkena berbagai penyakit degeneratif dan penyakit lainnya dapat ditekan, terutama pada manula. Jadi, secara tidak langsung, asupan vitamin yang cukup dan seimbang dapat menciptakan kondisi tubuh yang sehat dan berumur panjang. (Wiki Pedia)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Untuk kebaikan blog ini komentar anda aku tunggu