Laser (singkatan dari bahasa Inggris: Light Amplification by Stimulated Emission of Radiation) merupakan mekanisme suatu alat yang memancarkan radiasi elektromagnetik, biasanya dalam bentuk cahaya yang tidak dapat dilihat maupun dapat lihat dengan mata normal, melalui proses pancaran terstimulasi. Pancaran laser biasanya tunggal, memancarkan foton dalam pancaran koheren. Laser juga dapat dikatakan efek dari mekanika kuantum.
Dalam teknologi laser, cahaya yang koheren menunjukkan suatu sumber cahaya yang memancarkan panjang gelombang yang diidentifikasi dari frekuensi yang sama, beda fasa yang konstan dan polarisasinya. Selanjutnya untuk menghasilkan sebuah cahaya yang koheren dari medium lasing adalah dengan mengontrol kemurnian, ukuran, dan bentuknya. Keluaran yang berkelanjutan dari laser dengan amplituda-konstan (dikenal sebagai CW atau gelombang berkelanjutan), atau detak, adalah dengan menggunakan teknik Q-switching,modelocking, atau gain-switching.
Dalam operasi detak, dimana sejumlah daya puncak yang lebih tinggi dapat dicapai. Sebuah medium laser juga dapat berfungsi sebagai penguat optik ketika di-seed dengan cahaya dari sumber lainnya. Sinyal yang diperkuat dapat menjadi sangat mirip dengan sinyal input dalam istilah panjang gelombang, fasa, dan polarisasi; Ini tentunya penting dalamtelekomunikasi serat optik.
Sumber cahaya umum, seperti bola lampu incandescent, memancarkan foton hampir ke seluruh arah, biasanya melewati spektrum elektromagnetik dari panjang gelombang yang luas. Sifat koheren sulit ditemui pada sumber cahaya atau incoherens; dimana terjadi beda fasa yang tidak tetap antara foton yang dipancarkan oleh sumber cahaya. Secara kontras, laser biasanya memancarkan foton dalam cahaya yang sempit, terpolarisasi, sinar koheren mendekati monokromatik, terdiri dari panjang gelombang tunggal atau satu warna.
Beberapa jenis laser, seperti laser dye dan laser vibronik benda-padat (vibronic solid-state lasers) dapat memproduksi cahaya lewat jangka lebar gelombang; properti ini membuat mereka cocok untuk penciptaan detak singkat sangat pendek dari cahaya, dalam jangka femtodetik (10-15 detik). Banyak teori mekanika kuantum dan termodinamika dapat digunakan kepada aksi laser, meskipun nyatanya banyak jenis laser ditemukan dengan cara trial and errorAplikasi
Sejak diperkenalkannya laser pada tahun 1960, sebagai sebuah penyelesaian suatu masalah, maka dalam perkembangan berikutnya laser telah digunakan secara meluas, dalam bermacam-macam aplikasi modern, termasuk dalam bidang optik, elektronik, optoelektronik, teknologi informasi, sains, kedokteran, industri, dan militer. Secara umum, laser dianggap suatu pencapaian teknologi yang paling berpengaruh dalam abad ke-20.
Umumnya laser beroperasi dalam spektrum tampak pada frekuensi sekitar 1014 Hertz-15 Hertz atau ratusan ribu kali frekuensi gelombang mikro. Pada awalnya peralatan penghasil sinar laser masih serba besar dan merepotkan. Selain tidak efisien, ia baru dapat berfungsi pada suhu sangat rendah. Sinar laser yang dihasilkan belum terpancar lurus. Pada kondisi cahaya sangat cerah pun, pancarannya gampang meliuk-liuk mengikuti kepadatan atmosfer. Waktu itu, sebuah pancaran laser dalam jarak 1 km, bisa tiba di tujuan akhir pada banyak titik dengan simpangan jarak hingga hitungan meter.
Beberapa kelebihan laser diantaranya adalah kekuatan daya keluarannya yang amat tinggi sangat diminati untuk beberapa applikasinya. Namun demikian laser dengan daya yang rendah sekalipun (beberapa miliwatt) yang digunakan dalam pemancaran, masih dapat membahayakan penglihatan manusia, karena pancaran cahaya laser dapat mengakibatkan mata seseorang yang terkena mengalami kebutaan dalam sesaat atau teta
Sinar laser hijau paling ampuh buat mengusik konsentrasi.
Ketika seseorang terkena laser tubuh tidak akan merasakan sakit apapun dan mata juga masih bisa melihat. Tapi efeknya, konsentrasi otak akan terganggu karena warna laser bisa membuat orang tidak nyaman.
Terlebih jika laser yang digunakan berwarna hijau. Karena laser warna hijau lebih mengganggu konsentrasi ketimbang laser warna merah.Kelebihan laser hijau dibanding laser merah teletak pada panjang gelombangnya. Laser merah umumnya menggunakan panjang gelombang 635 nm (merah ruby) atau 650 nm (merah muda), sementara laser hijau menggunakan panjang gelombang 495-532 nm.
Pada kisaran panjang gelombang tersebut, warna kuning dan hijau paling mudah dilihat oleh mata manusia. Saat disorotkan langsung ke mata, laser hijau bisa tampak 50 kali lebih terang dibandingkan laser yang berwarna merah. Panjang gelombang juga mempengaruhi kekuatan sinar laser. Dengan gelombang yang lebih pendek, laser hijau punya intensitas lebih tinggi sehingga bisa menjangkau jarak yang lebih jauh dengan pada penggunaan daya listrik yang sama.
Dengan kelebihan ini, laser hijau banyak digunakan oleh militer untuk operasi tempur di siang hari. Bintik hijau bisa menjangkau jarak yang lebih jauh, sekaligus terlihat lebih jelas meski dalam kondisi cahaya yang terang benderang.
Jika dari jarak jauh, wajah yang terkena laser memang tidak berbahaya tapi ini sungguh mengganggu konsentrasi. Dan umumnya laser yang bisa menempuh jarak jauh adalah laser yang memiliki daya watt tinggi dengan harga yang mahal.
Sementara laser hijau maupun merah yang digunakan pada mainan maupun pointer untuk presentasi umumnya menggunakan daya di bawah 5 mili Watt. Dengan daya sekecil itu, laser hanya akan merusak jika ditembakkan langsung ke mata dalam jangka waktu lama.
Namun jika menggunakan daya di atas 1 Watt, kekuatan laser hijau bisa mencapai 1.000 kali kekuatan radiasi sinar matahari. Kekuatan laser hijau pada daya tersebut sanggup membakar obyek tertentuseperti plastik dan kertas jika ditembakkan dari jarak dekat. Di pasaran, saat ini ada 5 jenis laser yang umum digunakan sebagai pointer ketika melakukan presentasi atau hingga untuk aplikasi lain seperti cahaya hiasan di acara pertunjukan. Kelimanya adalah laser merah, kuning, hijau, biru, ungu.
Laser merah adalah laser yang paling umum digunakan untuk presentasi dan dipancarkan dengan cahaya berpanjang gelombang 671 nanometer. Laser kuning, dipancarkan pada 593,5 nanometer memiliki output antara 1mW (miliwatt) hingga sekitar 10mW. Proses pembuatan laser kuning cukup rumit dan membutuhkan stabilizer suhu dan pendinginan. Ini menyulitkan laser kuning dibuat dalam alat berukuran kecil.
Sama seperti laser kuning, pembuatan laser hijau juga lebih kompleks dibanding laser merah. Cahaya hijau yang dihasilkan merupakan hasil dari proses tidak langsung yang diawali dengan pembuatan sinar dengan daya besar (umumnya antara 100 sampai 300 mW). Sinar laser dengan panjang gelombang 532 nanometer bisa dibuat dengan daya output yang berbeda. Namun umumnya, laser hijau dengan output 5 mW aman digunakan.
Laser biru memiliki konstruksi serupa dengan laser hijau. Ada dua diode yang digunakan untuk memproduksinya yakni yang mampu menghasilkan laser 450 nanometer dan 405 nanometer. Versi 450 nanometer lebih terang karena panjang gelombangnya lebih dekat dengan puncak sensitivitas mata manusia.
Laser ungu memancarkan cahaya berpanjang gelombang 405 nanometer, dekat dengan ultraviolet yang berada di batas kemampuan pengelihatan ekstrim manusia dan bisa menghasilkan nuansa warna biru. Laser ini umum digunakan pada perangkat Blu-ray.
Pemanfaatan Laser Hijau
Seperti dikutip dari Green Laser Beam, 27 Desember 2010, pointer laser berwarna hijau umumnya jauh lebih terang (mencapai sekitar 60 kali lipat) dibandingkan dengan laser pointer berwarna merah. Dari sisi jarak, titik ujung sinar laser hijau mampu mencapai jarak yang lebih jauh dibanding laser pointer merah. Warnanya yang hijau juga membuat cahaya dari laser pointer ini bisa lebih mudah diketahui keberadaannya.
Di Amerika Serikat, laser hijau umum dimanfaatkan oleh kepolisian atau militer. Polisi dapat menggunakan perangkat seperti pistol yang menggunakan laser hijau untuk mengganggu pengelihatan para tahanan saat petugas masuk ke sel, misalnya untuk mengambil tahanan.
Perangkat yang disebut ‘laser optical distracter’ itu bekerja dengan menembakkan gelombang cahaya yang dapat mencapai jarak hingga 2400 meter. Saat diarahkan ke mata seseorang, cahaya itu mengakibatkan kerusakan penglihatan temporer. Ia hanya dapat melihat cahaya kuning, hijau dan hitam.
“Dengan menembakkan cahaya ini ke mata korban, Anda dapat berjalan ke arahnya tanpa ia bisa melihat Anda,” kata Robert Battis, Chief Executive Officer Laser Energetics, salah satu perusahaan pemasok perangkat laser. “Meski demikian, laser yang dibuat cukup aman untuk mata, lebih aman dibandingkan dengan laser pointer biasa,” ucapnya.
Meski tidak dalam bentuk laser pointer, di dunia militer, laser hijau juga memiliki banyak kegunaan. Misalnya untuk melacak persembunyian seorang sniper atau mengungkap keberadaaan senapan mesin di balik semak-semak.
Bahaya Penggunaan Laser
Meski perangkat laser yang beredar umumnya tidak berbahaya, akan tetapi bukan berarti sinar laser itu tidak mengandung potensi merusak. Untuk mencegah kerusakaan tak sengaja terhadap retina mata manusia, sejumlah negara telah memberi batasan untuk daya output maksimal perangkat laser.
Di Inggris, kalangan dokter menolak adanya laser pointer yang memiliki daya output lebih dari 1mW dijual secara bebas. Di Amerika Serikat, laser yang boleh digunakan secara umum hanyalah laser yang daya maksimalnya hingga 5mW.
Di Swiss, pernah ada kasus di mana seorang anak membeli laser pointer berkekuatan 150mW. Ia kemudian menembakkan laser pointer itu ke kaca dan memantul ke matanya. Akibatnya, ia mengalami kebutaan temporer pada satu mata dan mengalami penurunan pengelihatan hingga 60 persen di mata lainnya.
Meski penglihatan anak tersebut akhirnya kembali ke kondisi mendekati normal, dokter menyebutkan laser dengan kekuatan 150mW sangat berbahaya. Ia bisa membuat lubang di kertas, menyalakan korek api, meletuskan balon dan bahaya lainnya seperti mengakibatkan kebutaan.
Dari penelitian terakhir, risiko yang dihadapi mata manusia akibat terkena laser yang memiliki daya hingga 5mW memang relatif kecil. Akan tetapi, terimbas laser dengan periode lebih lama, misalnya 10 detik atau lebih, bisa menyebabkan kerusakan.
Di Inggris, UK Health Protection Agency sendiri sudah mengeluarkan peringatan terhadap maraknya laser pointer berkekuatan besar (lebih dari 1 mW) yang umumnya menggunakan laser hijau yang marak beredar di Internet dan mampu menghasilkan laser dengan kekuatan beberapa ratus mW. Pasalnya, perangkat ini sangat berbahaya dan tidak cocok untuk dijual secara bebas
Seperti dikutip dari Green Laser Beam, 27 Desember 2010, pointer laser berwarna hijau umumnya jauh lebih terang (mencapai sekitar 60 kali lipat) dibandingkan dengan laser pointer berwarna merah. Dari sisi jarak, titik ujung sinar laser hijau mampu mencapai jarak yang lebih jauh dibanding laser pointer merah. Warnanya yang hijau juga membuat cahaya dari laser pointer ini bisa lebih mudah diketahui keberadaannya.
Di Amerika Serikat, laser hijau umum dimanfaatkan oleh kepolisian atau militer. Polisi dapat menggunakan perangkat seperti pistol yang menggunakan laser hijau untuk mengganggu pengelihatan para tahanan saat petugas masuk ke sel, misalnya untuk mengambil tahanan.
Perangkat yang disebut ‘laser optical distracter’ itu bekerja dengan menembakkan gelombang cahaya yang dapat mencapai jarak hingga 2400 meter. Saat diarahkan ke mata seseorang, cahaya itu mengakibatkan kerusakan penglihatan temporer. Ia hanya dapat melihat cahaya kuning, hijau dan hitam.
“Dengan menembakkan cahaya ini ke mata korban, Anda dapat berjalan ke arahnya tanpa ia bisa melihat Anda,” kata Robert Battis, Chief Executive Officer Laser Energetics, salah satu perusahaan pemasok perangkat laser. “Meski demikian, laser yang dibuat cukup aman untuk mata, lebih aman dibandingkan dengan laser pointer biasa,” ucapnya.
Meski tidak dalam bentuk laser pointer, di dunia militer, laser hijau juga memiliki banyak kegunaan. Misalnya untuk melacak persembunyian seorang sniper atau mengungkap keberadaaan senapan mesin di balik semak-semak.
Bahaya Penggunaan Laser
Meski perangkat laser yang beredar umumnya tidak berbahaya, akan tetapi bukan berarti sinar laser itu tidak mengandung potensi merusak. Untuk mencegah kerusakaan tak sengaja terhadap retina mata manusia, sejumlah negara telah memberi batasan untuk daya output maksimal perangkat laser.
Di Inggris, kalangan dokter menolak adanya laser pointer yang memiliki daya output lebih dari 1mW dijual secara bebas. Di Amerika Serikat, laser yang boleh digunakan secara umum hanyalah laser yang daya maksimalnya hingga 5mW.
Di Swiss, pernah ada kasus di mana seorang anak membeli laser pointer berkekuatan 150mW. Ia kemudian menembakkan laser pointer itu ke kaca dan memantul ke matanya. Akibatnya, ia mengalami kebutaan temporer pada satu mata dan mengalami penurunan pengelihatan hingga 60 persen di mata lainnya.
Meski penglihatan anak tersebut akhirnya kembali ke kondisi mendekati normal, dokter menyebutkan laser dengan kekuatan 150mW sangat berbahaya. Ia bisa membuat lubang di kertas, menyalakan korek api, meletuskan balon dan bahaya lainnya seperti mengakibatkan kebutaan.
Dari penelitian terakhir, risiko yang dihadapi mata manusia akibat terkena laser yang memiliki daya hingga 5mW memang relatif kecil. Akan tetapi, terimbas laser dengan periode lebih lama, misalnya 10 detik atau lebih, bisa menyebabkan kerusakan.
Di Inggris, UK Health Protection Agency sendiri sudah mengeluarkan peringatan terhadap maraknya laser pointer berkekuatan besar (lebih dari 1 mW) yang umumnya menggunakan laser hijau yang marak beredar di Internet dan mampu menghasilkan laser dengan kekuatan beberapa ratus mW. Pasalnya, perangkat ini sangat berbahaya dan tidak cocok untuk dijual secara bebas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Untuk kebaikan blog ini komentar anda aku tunggu