Para sarjana terkemuka dunia baru-baru ini berkumpul di Roma untuk mendiskusikan sebuah ide kontroversial yang mengatakan bahwa Sardinia adalah pulau Atlantis yang hilang. Teori ini yang pertama kali disinggung dalam sebuah buku yang ditulis oleh jurnalis Italia bernama Sergio Frau telah menarik banyak perhatian dari masyarakat internasional, baik pujian ataupun kritikan.
22 Desember, 2009
02 Desember, 2009
Air Kelapa Muda Sebagai Minuman Energi
Bak jamur di musim hujan minuman yang dilabeli 'Energy Drink' kini sangat banyak beredar di pasaran. Salah satunya adalah yang dikenal luas dengan botol birunya. Begitu muncul ke pasaran, minuman berasa lemon ini segera meraup sukses dan digemari di mana-mana.
Tetapi berbulan kemudian diketahui bahwa minuman ini mengandung salah satu zat yang sangat berbahaya bagi tubuh peminumnya. Apa lacur... banyak rakyat sudah meminumnya. Kenapakah masyarakat kita begitu antusias dengan aneka macam minuman yang dilabeli 'energy drink' itu? Yang komposisi bahannya belum tentu aman dan terjamin? Kenapa tidak langsung saja mengkonsumsi jenis minuman alami yang kita punya sedari jaman nenek moyang? Yang juga mudah di dapat di setiap penjuru persada kita? Mau tahu? Itu adalah Air Kelapa Muda.
Tetapi berbulan kemudian diketahui bahwa minuman ini mengandung salah satu zat yang sangat berbahaya bagi tubuh peminumnya. Apa lacur... banyak rakyat sudah meminumnya. Kenapakah masyarakat kita begitu antusias dengan aneka macam minuman yang dilabeli 'energy drink' itu? Yang komposisi bahannya belum tentu aman dan terjamin? Kenapa tidak langsung saja mengkonsumsi jenis minuman alami yang kita punya sedari jaman nenek moyang? Yang juga mudah di dapat di setiap penjuru persada kita? Mau tahu? Itu adalah Air Kelapa Muda.
Amankah Detergent dan Zat Pelembut Untuk Pakaian Bayi?
Dalam kehidupan sehari-hari kita sangat akrab dengan namanya detergent. Produk itu kita manfaatkan dalam proses pembersihan (cleaning) misalnya mencuci piring dan mencuci pakaian yang kita lakukan setiap hari. Tetapi tahukah kita apa itu detergent? Detergent adalah campuran berbagai bahan yang digunakan untuk membantu pembersihan dan terbuat dari bahan turunan minyak bumi. Dibandingkan sabun, detergent mempunyai keunggulan antara lain mempunyai daya cuci yang lebih baik serta tidak terpengaruh oleh kesadahan air.
29 November, 2009
Mengapa pakaian lembab lebih mudah disetrika?
Semua kain (dalam bahasa Kimia biasanya polimer) mempunyai struktur yang sama. Analogi yang baik untuk strukturnya adalah semangkok mie yang telah dimasak dengan tiap untai mie mewakili molekul polimer plastik. Molekul-molekul polimer dalam plastik seperti untai-untai mie saling berbelit. Pada suhu rendah untai-untai molekul itu mengeras dan plastik nampak padat dan rapuh, seperti gelas (barangkali mirip mie yang belum direbus).
Dengan pemanasan, molekul-molekul yang seperti mie dalam plastik tadi mulai meliuk-liuk, dan tergelincir satu sama lain dan akhirnya pada suhu cukup tinggi bergerak dan mengalir serentak. Jadi tidak seperti bahan bukan plastik yang tegas suhu perubahan padat ke cairnya (misalnya es tepat pada suhu 0oC, secara tegas meleleh dari padat ke cair), plastik berubah perlahan dari padatan ke cairan.
Kalau pada bahan non-plastik kita kenal titik leleh (suhu saat perubahan padat menjadi cair), pada bahan plastik dikenal suhu transisi gelas (biasa diberi simbol Tg). Tg adalah suhu saat peningkatan kemudahan-alir plastik mulai terjadi. Nilai Tg bergantung jenis plastiknya dan dapat diturunkan nilainya dengan bahan yang disebut plastisiser.
Contoh nyata dari apa yang kita diskusikan di atas adalah:
- ketika kita harus membersihkan sisa permen karet di karpet. Kita telah merasakan sukarnya mengambil sisa permen karet dari karpet tersebut, karena permen tersebut melekat erat dengan karpet. Tapi bila kita dinginkan sisa permen itu dengan es agar berada di bawah Tg-nya, sisa permen tersebut akan pecah seperti padatan biasa.
- Kapas adalah polimer alam (berupa selulosa) dengan Tg = 225 oC. Air dapat berfungsi sebagai plastisiser kapas, sehingga dapat menurunkan Tg. Jadi dengan menyemprotkan sedikit air, kerutan pada kain yang terbuat dari kapas lebih mudah dihilangkan. Setelah dingin bentuk kain yang telah hilang kerutnya akan tetap.
- Dengan pelan tapi pasti kain katun akan menyerap air dari udara dan kembali ke keadaan lebih plastik dan dengan mudah kusut lagi. Dengan mencampurkan sedikit polimer lain poliester ke poli selulosa, menjadikan daya serap air kain berkurang.
- Nilon dan poliester memiliki Tg yang lebih rendah, akibatnya seterika yang digunakan pun tidak perlu terlalu panas.
Dibalik Lembutnya Es Krim
Membayangkan es krim akan terbayang kelembutan dan ke-yummy-an rasanya. Untuk membuat dan menyimpan es krim sehingga kelembutan dan rasa yummy-nya terpelihara, kuncinya adalah kimia. Tanpa sifat koligatif larutan atau sifat-sifat koloid tidak mungkin es krim lezat bisa diproduksi.
Struktur dan kandungan es krim Es krim tidak lain berupa busa (gas yang terdispersi dalam cairan) yang diawetkan dengan pendinginan. Walaupun es krim tampak sebagai wujud yang padu, bila dilihat dengan mikroskop akan tampak ada empat komponen penyusun, yaitu padatan globula lemak susu, udara (yang ukurannya tidak lebih besar dari 0,1 mm), kristal-kristal kecil es, dan air yang melarutkan gula, garam, dan protein susu (Gambar 1).
Berbagai standar produk makanan di dunia membolehkan penggelembungan campuran es krim dengan udara sampai volumenya menjadi dua kalinya (disebut dengan maksimum 100 persen overrun). Es krim dengan kandungan udara lebih banyak akan terasa lebih cair dan lebih hangat sehingga tidak enak dimakan.
Bila kandungan lemak susu terlalu rendah, akan membuat es lebih besar dan teksturnya lebih kasar serta terasa lebih dingin. Emulsifier dan stabilisator dapat menutupi sifat-sifat buruk yang diakibatkan kurangnya lemak susu dan dapat memberi rasa lengket.
Alat pembuat es krim Nancy Johnson dari Philadelphia adalah orang yang pertama menciptakan alat pembuat es krim. Alat yang ia ciptakan adalah ember dari kayu yang di dalamnya ada wadah lebih kecil dari logam. Wadah logam ini dapat diputar dengan menggunakan pedal. Ruang di antara wadah kecil dan ember kayu diisi dengan campuran es dan garam. Alat-alat yang modern saat ini pun masih menggunakan prinsip yang sama (Gambar 2).
Pembuatan es krim sebenarnya sederhana saja, yakni mencampurkan bahan-bahan dan kemudian mendinginkannya. Air murni pada tekanan 1 atmosfer akan membeku pada suhu 0°C. Namun, bila ke dalam air dilarutkan zat lain, titik beku air akan menurun. Jadi, untuk membekukan adonan es krim pun memerlukan suhu di bawah 0°C. Misalkan adonan es krim dimasukkan dalam wadah logam, kemudian di ruang antara ember kayu dan wadah logam dimasukkan es.
Awalnya, suhu es itu akan kurang dari 0°C (coba cek hal ini dengan mengukur suhu es yang keluar dari lemari pendingin). Namun, permukaan es yang berkontak langsung dengan udara akan segera naik suhunya mencapai 0°C dan sebagiannya akan mencair. Suhu campuran es dan air tadi akan tetap 0°C selama esnya belum semuanya mencair. Seperti disebut di atas, jelas campuran es krim tidak membeku pada suhu 0°C akibat sifat koligatif penurunan titik beku.
Bila ditaburkan sedikit garam ke campuran es dan air tadi, kita mendapatkan hal yang berbeda. Air lelehan es dengan segera akan melarutkan garam yang kita taburkan. Dengan demikian, kristal es akan terapung di larutan garam. Karena larutan garam akan mempunyai titik beku yang lebih rendah dari 0°C, es akan turun suhunya sampai titik beku air garam tercapai. Dengan kata lain, campuran es krim tadi dikelilingi oleh larutan garam yang temperaturnya lebih rendah dari 0°C sehingga adonan es krim itu akan dapat membeku.
Tetapi, tunggu dulu! Kalau campuran itu hanya dibiarkan saja mendingin tidak akan dihasilkan es krim, melainkan gumpalan padat dan rapat berisi kristal-kristal es yang tidak akan enak kalau dimakan. Bila diinginkan es krim yang enak di mulut, selama proses pembekuan tadi adonan harus diguncang-guncang. Pengocokan atau pengadukan campuran selama proses pembekuan merupakan kunci dalam pembuatan es krim yang baik.
Proses pengguncangan ini bertujuan ganda. Pertama, untuk mengecilkan ukuran kristal es yang terbentuk; semakin kecil ukuran kristal esnya, semakin lembut es krim yang terbentuk. Kedua, dengan proses ini akan terjadi pencampuran udara ke dalam adonan es krim. Gelembung-gelembung udara yang tercampur ke dalam adonan inilah yang menghasilkan busa yang seragam (homogen).
Peran emulsifier Metode sederhana pengadukan dan pendinginan secara serempak ini ternyata menimbulkan masalah lain. Krim pada dasarnya terdiri atas globula kecil lemak yang tersuspensi dalam air. Globula-globula ini tidak saling bergabung sebab masing-masing dikelilingi membran protein yang menarik air, dan airnya membuat masing-masing globula tetap menjauh. Pengadukan akan merusak membran protein yang membuat globula lemak tadi kemudian dapat saling mendekat. Akibatnya, krim akan naik ke permukaan. Hal seperti ini diinginkan bila yang akan dibuat adalah mentega atau minyak, tetapi jelas tidak diinginkan bila yang akan dibuat es krim.
Penyelesaian sederhananya adalah dengan menambahkan emulsifier pada campuran. Molekul emulsifier akan menggantikan membran protein, satu ujung molekulnya akan melarut di air, sedangkan ujung satunya akan melarut di lemak. Lecitin, molekul yang terdapat dalam kuning telur, adalah contoh emulsifier sederhana. Oleh karena itu, salah satu bahan pembuat es krim adalah kuning telur. Selain itu, dapat digunakan mono- atau di-gliserida atau polisorbat yang dapat mendispersikan globula lemak dengan lebih efektif.
Dapat dibuat di wadah meriam Karena prinsip pembuatan yang sangat sederhana itulah, maka pernah ada kejadian yang lucu dalam pembuatan es krim. Pilot Angkatan Udara Amerika pada saat Perang Dunia II (zaman itu di medan perang tentu sukar untuk mendapatkan es krim) kreatif membuat es krim dengan menggunakan wadah meriam! Para penerbang ini mengamati dan mendapatkan bahwa wadah meriam ternyata mempunyai suhu dan tingkat getaran yang cocok untuk menghasilkan es krim. Jadi, setiap kali mereka berangkat menyerang lawan, tak lupa mereka menempatkan satu wadah besar berisi adonan es krim. Hasilnya dalam perjalanan pulang dari penyerangan mereka akan dapat menikmati es krim yang sedap.
Penyimpanan es krim Bila es krim tidak disimpan dengan baik, sebagian es krim yang mencair akan membentuk kristal es yang lebih besar dan ketika kembali dimasukkan ke pendingin kristal esnya akan tumbuh membesar. Hal ini akan mengakibatkan teksturnya menjadi semakin kasar dan tidak enak di mulut. Selain itu, sebenarnya pengasaran tekstur ini bisa juga diakibatkan karena laktosa (gula susu) akan mengkristal dari larutan dan sukar melarut kembali.
Untuk mengatasi hal ini, bila selesai makan (sebelum menyimpan kembali), dapat ditaburkan sedikit gum atau serbuk selulosa di atas es krim. Serbuk-serbuk itu akan menyerap kuat air yang mencair sehingga pembentukan kristal es yang besar dapat dicegah. Ismunandar (Departemen Kimia FMIPA ITB)
Pengendalian Nyamuk dengan Bioinsektisida
Selama ini untuk pengendalian nyamuk Aedes aegypti maupun Anopheles, masyarakat masih banyak yang menggunakan bahan kimia (insektisida). Padahal, hal itu tidak ramah lingkungan dan sudah ada indikasi terjadinya resistensi nyamuk Aedes aegypti dan Anopheles di berbagai tempat terhadap jenis insektisida tertentu.
"Untuk Aedes aegypti sudah ada kecenderungan toleran terhadap senyawa organofosfat," kata Kepala Balai Penelitian Vektor dan Reservoir Penyakit, Depkes, Dr Damar Tri Boewono MS pada Republika. Organofosfat ini merupakan bahan kimia untuk pengendalian nyamuk dan jentik-jentik. Karena itulah, lanjutnya, maka Balai Penelitian Vektor Reservoir Penyakit melakukan uji efikasi bioinsektisida Bacillus thuringiensis dan Bacillus sphaericus terhadap jentik nyamuk vektor malaria dan demam berdarah dengue (DBD). "Hasilnya cukup baik," kata Damar.
Penelitian yang dilakukan adalah satu oase (sebanyak sepucuk cotton buds) dari biakan spora Bacillus thuringiensis yang dimasukkan ke dalam air kelapa. Kelapa yang masih utuh dibuka sedikit. Setelah dimasukkan spora lalu ditutup kembali. Setelah satu minggu dibiarkan di dalam kelapa, Bacillus thurigiensis dan Bacillus sphaericus tersebut sudah menjadi banyak, jelas Damar yang laboratoriumnya sudah direkomendasikan oleh WHO (Badan Kesehatan Dunia) untuk pengujian insektisida yang akan dilakukan oleh suatu program atau rumah tangga.
Lebih lanjut ia mengatakan bila sasaran dari bioinsektisida adalah jentik nyamuk Anopheles, maka spora tersebut harus mengapung. Sebaliknya, bila sasarannya jentik nyamuk Aedes aegypti maka spora tersebut harus berada di dasar. Sekarang, bioinsektisida tersebut sudah dipakai oleh Newmont dan Freeport. Dengan demikian, kata Damar, bila bioinsektisida akan digunakan untuk mengendalikan jentik-jentik Anopheles dan Aedes aegypti, bahannya harus dibuat sedemikian rupa sesuai dengan perilaku jentik-jentik nyamuk tersebut. Dia mengakui bahwa bioinsektisida itu aman, tidak ada efek samping, dan ramah lingkungan.
Menurutnya, pernah ada peragaan di masyarakat untuk membuktikan keamanan bioinsektisida. Caranya, bioinsektisida dimasukkan ke dalam air minum, lalu diminum. Terbukti bahwa orang yang meminumnya tidak mati, jelasnya. Di bagian lain ia mengatakan pengendalian nyamuk dengan organofosfat masih bisa, tetapi harus menaikkan dosisnya. Dengan demikian biaya lebih mahal dan resistensi akan lebih tinggi lagi. "Kalau saya berkata jujur dari sisi pertanian, organofosfat ini lebih banyak meracuni tanah," kata Damar.
Begitu bahan insekstisda itu masuk ke dalam tanah, dia akan terbawa air hujan dan akan terkumpul di suatu tempat. Nyamuk akan berkembang biak di sana dan akan beradaptasi dengan lingkungan tersebut sehingga akan muncul resistensi. Kedua spora tersebut, jelasnya, sudah dijual di pasaran. Spora ini harus disimpan di tempat yang dingin supaya tidak mati.
Sumber : Republika Memosisikan Secara Tepat Alkohol dalam Parfum
Parfum telah karib dalam kehidupan kita. Ia menjadi salah satu penunjang kepercayaan diri ketika kita tampil di tengah khalayak. Sebab parfum memancarkan wewangian hingga orang betah berada di dekat kita dibandingkan jika mereka menghirup bau tak sedap dari tubuh kita. Tapi, tak jarang bagi sebagian kalangan umat Islam, parfum masih menyisakan masalah. Status kehalalannya diliputi tanda tanya karena banyak parfum di pasaran mengandung alkohol. Tak heran jika kemudian banyak produsen atau pedagang yang menawarkan parfum nonalkohol.
Bahan konsumsi Hingga kini masalah parfum beralkohol masih tetap menjadi pembicaraan. Masih ada keraguan apakah memang diperbolehkan menggunakan parfum yang mengandung alkohol atau tidak. Keraguan ini memang memerlukan penjelasan yang tuntas. Menurut Anton Apriyantono, dosen Teknologi Pangan dan Gizi IPB menyatakan bahwa dalam kaidah fikih pada dasarnya semua makanan dan minuman itu halal. Kecuali yang secara jelas diharamkan berdasarkan Alquran dan hadis yang sahih. Dengan demikian, katanya, apa yang tak diharamkan tentunya hukumnya adalah halal. Dalam kasus khamar yang diharamkan adalah segala sesuatu yang bersifat memabukkan. Ini, dalam konteks bahan-bahan yang dikonsumsi seperti minuman keras.
Sedangkan bahan-bahan lain yang tidak normal dikonsumsi seharusnya tak dikenai hukum. Misalnya bahan-bahan kimia atau solven organik yang terdapat di dalam parfum. "Karena alkohol yang menjadi solven organik dalam parfum tidak dikonsumsi," katanya. Ia menyatakan jika bahan-bahan kimia itu dikonsumsi maka akan menimbulkan kematian. Hal yang sama juga berlaku bagi bahan kimia lain yang digunakan dalam parfum. Jika bahan-bahan ini dikonsumsi juga akan menyebabkan kematian.
Menurut Anton, masih terdapat kegamangan tentang hukum alkohol yang ada di dalam parfum akibat masyarakat sering menyamakan antara khamar dan alkohol. Padahal keduanya berbeda. Ia menyatakan bahwa alkohol atau etanol adalah bahan kimia yang tidak dikonsumsi. Sedangkan khamar biasanya dikonsumsi. Ia mengakui alkohol memang ada di dalam minuman keras. Ia adalah salah satu saja bentuk dari khamar. Akan tetapi alkohol tak terdapat di dalam narkoba semacam morfin. Padahal morfin adalah khamar juga.
Tak semata alkohol Anton yang juga auditor LP POM MUI ini menyatakan, yang menyebabkan suatu minuman keras bersifat memabukkan bukan hanya akibat keberadaan alkohol atau etanol. Namun, semua bahan yang ada di dalam minuman keras tersebut. Jika alkohol haram lalu mengapa bahan lainnya tak dinyatakan haram? Padahal bahan-bahan kimia lain semacam asetanilda, propanol, butanil, dan metanol yang normal ada di dalam minuman keras bersifat lebih toksik dibandingkan etanol. Meski ia mengakui bahwa kadar alkohol menjadi ukuran apakah suatu minuman termasuk minuman keras atau bukan.
Hal tersebut dilakukan hanya untuk memudahkan dalam penetapan apakah suatu minuman tergolong minuman keras. Namun, tambah Anton, bukan samata-mata keberadaan alkohol yang menyebabkan sesuatu itu diharamkan. Jika demikian maka segala sesuatu yang mengandung alkohol adalah haram. Sebab, buah-buahan, roti, cuka maupun kecap juga mengandung alkohol padahal masyarakat tahu bahwa semua itu hukumnya halal.
"Kita tak bisa mengatakan bahwa alkohol dalam buah-buahan itu halal namun alkohol dalam parfum haram. Padahal zat dan sifatnya sama," tandasnya. Oleh karenanya, soal keberadaan alkohol di dalam parfum Anton menyarankan untuk mengembalikannya kepada hukum yang berasal dari Alquran dan hadis. Di sisi lain, mestinya masyarakat melihat segalanya secara menyeluruh terutama terkait dengan konteks. Misalnya, mereka harus tahu bahwa konteks khamar adalah sesuatu yang dikonsumsi.
Sumber : Republika
27 November, 2009
Telur Bantu Perkembangan IQ Anak
Menurut dia, hasil penelitian yang dilakukan pada anak sekolah di kawasan pegunungan seperti Wonosobo dan Wonogiri, Jawa Tengah, menunjukkan dampak kekurangan yodium dapat menurunkan IQ anak sekitar 10-15 persen."Namun ketika diobati dengan telur bisa menambah IQ sekitar 20 persen. Untuk itu, sebagai langkah antisipatif, anak usia dini disarankan untuk mengonsumsi dua telur setiap hari untuk membantu perkembangan IQ," katanya.
Ia mengatakan, rata-rata anak sekolah di seluruh Indonesia sekitar 35-65 persen masih kekurangan gizi, terutama defisiensi yodium, bahkan di daerah Wonosobo dan Wonogiri diketahui sekitar 19-33 persen siswa sekolah kekurangan yodium.
Menurut dia, anak perlu mengonsumsi telur, karena daya serap satu telur yang beratnya 60 gram mengandung 7-8 gram protein, sedangkan untuk kebutuhan anak sekolah adalah sebesar 45 gram protein."Jadi, anak sekolah perlu mengonsumsi telur. Apalagi jika digoreng, karena ada tambahan 10 gram protein, yang akan menambah 110 kilogram kalori," katanya.
Ketua Umum Asosiasi Dietisien Indonesia (AsDI) Martalena Purba MCN PhD mengatakan, masalah gizi kurang menyebabkan kualitas penduduk Indonesia rendah terutama pada anak balita, ibu hamil, orang lanjut usia, dan siswa.
Menurut dia, berdasarkan penelitian, gizi kurang sering terjadi pada masa-masa tertentu seperti dampak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) dan perubahan iklim global yang menyebabkan perubahan siklus panen. "Selain itu, juga sering muncul ketika terjadi bencana, yang menyebabkan semakin bertambahnya jumlah penderita gizi kurang pada kelompok yang rentan," katanya
FKH UGM Temukan Reagen Penguji Daging Bangkai
Kadang memeriksa daging sebelum membeli, tak cukup memastikan keaslian daging segar. Reagen FKH UGM mampu menguji daging segar atau bangkai dalam semenit. Kedepan reagen akan dikembangkan untuk penggunaan praktis
YOGYAKARTA - Sejumlah peneliti dari Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta menemukan "reagen" untuk mendeteksi daging yang dijual di pasaran baik. Reagen itu akan mendeteksi baik daging bangkai maupun daging segar."Reagen itu disebut 'durante' yang merupakan hasil pengembangan dari penelitian di Jurusan Kesehatan Masyarakat dan Veteriner (Kesmavet) Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) UGM," kata salah satu staf peneliti bagian Kesmavet FKH UGM, drh Widagdo Sri Nugroho, di Yogyakarta, Selasa (21/7). Daging bangkai adalah daging dari hewan mati yang dijual di pasaran. Sementara daging segar adalah daging dari hewan hidup yang disembelih secara baik dan benar.
Menurut dia, "reagen" penguji daging bangkai tersebut mudah digunakan dan tidak memerlukan waktu yang lama untuk menentukan hasilnya. "Kurang lebih hanya butuh waktu satu menit untuk mengetahui apakah daging tersebut daging bangkai atau daging segar," katanya.
Daging yang akan diuji hanya tinggal dicacah kemudian dicampur dengan air mineral dan diambil ekstraknya. "Ekstrak itulah yang kemudian dicampur dengan 'reagen'," katanya.
Ia mengatakan, apabila warna ekstrak daging tersebut berubah menjadi hijau tua, daging tersebut adalah daging bangkai. Namun bila ekstrak berubah menjadi biru daging tersebut daging segar.
"Akurasi 'reagen' tersebut mencapai 95 persen. Bahkan akurasi bisa mencapai 100 persen jika diaplikasikan dalam pengujian di laboratorium," katanya.
Penelitian tentang "reagen" penguji daging bangkai tersebut, kata Widagdo, sudah dilakukan sejak 1997 saat masyarakat resah adanya daging bangkai yang dijual di pasaran. "Reagen ini sudah mulai digunakan oleh dinas teknis terkait di Yogyakarta," katanya.
Ia mengatakan, formulasi "durante" sudah mengalami perkembangan dibanding hasil awal penelitian. "Pada mulanya kami menggunakan dua 'reagen', tetapi hasilnya tidak stabil dan akhirnya kami menggabungkan kedua 'reagen' tersebut dan hasilnya lebih stabil," katanya. Kedepan, kata Widagdo, formulasi "durante" tersebut akan tetap dikembangkan sehingga penggunaannya bisa lebih praktis
Peneliti IPB Temukan Telur Beromega-3 10 Kali Lipat Telur Normal
KUNING TELUR: Bagi Anda yang memiliki kadar kolesterol tinggi, sebaiknya kurangi konsumsi kuning telur. Selain itu, batasi juga konsumsi otak dan jeroan.
BOGOR--Dua orang peneliti Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor (IPB), berhasil menemukan telur ayam yang mengandung Omega-3 sepuluh kali kandungan Omega-3 pada telur normal. Telur omega-3, dihasilkan dari suplemen hasil penelitian. Suplemen ini sendiri, dihasilkan dari campuran bahan limbah perebusan ikan sarden yang mengandung omega 3, 6 dan 9 dengan ampas tahu sebagai filler.
Prof Dr Ir Iman Rahayu Hidayati Soesanto, salah seorang penemu suplemen untuk makanan ayam petelur mengatakan, teknologi sederhana dengan memanipulasi pakan yang diberikan pada ayam petelur dengan suplemen omega-3 selama tiga minggu berturut-turut. Dalam konferensi pers penemuan suplemen itu di Kampus IPB Baranangsiang, Bogor, Kamis (19/11) siang, Iman Rahayu menjelaskan, penelitian ini dilakukan sejak 1995 bersama Dr Komari.
Hasil penelitian itu telah didaftarkan ke Departemen Hukum dan HAM untuk mendapatkan hak paten tahun 2005 dan tahun 2009 sudah mendapatkan sertifikat paten dengan nomor ID P 0023652 tanggal 24 Juni 2009. Omega-3 sendiri, menurut situs Departemen Kesehatan, mempunyai berbagai manfaat. Untuk bayi, zat gizi ini penting untuk perkembangan fungsi saraf dan penglihatan. Bahkan jauh sebelum bayi lahir, persisnya saat proses tumbuh kembang otak janin mulai berjalan, ibu hamil sangat dianjurkan mengonsumsi pangan sumber omega-3.
Fase cepat tumbuh otak pada janin terjadi ketika berusia 30 minggu sampai 18 bulan. Pada fase ini, jika janin kekurangan gizi, akan terjadi kondisi irreversible (tidak dapat pulih). Otak anak-anak sendiri masih tumbuh sampai usia sekitar lima tahun. Tak heran, usia balita disebut golden age yang harus terhindar dari kondisi kekurangan gizi.
Di usia dewasa, omega-3 punya peran khusus. Otak, susunan saraf pusat, saraf tulang punggung, sebagian besar terdiri atas asam lemak tidak jenuh (esensial). Terjadinya degenerasi (kerusakan) susunan saraf banyak disebabkan oleh kurangnya asam lemak esensial ini (omega-3 dan omega-6), menyebabkan premature senile dementia, atau hilangnya daya ingat di usia menengah dan turunnya fungsi otak secara drastis.
Omega-3 juga berperan penting dalam meningkatkan kekebalan tubuh dan menghambat beberapa jenis kanker. Ia juga menurunkan risiko penyakit jantung koroner hingga 50%, menekan kolesterol jahat (LDL) sehingga mengurangi risiko aterosklerosis (penyumbatan pembuluh darah) yang sering menyebabkan penyakit jantung koroner atau stroke.
Sejumlah negara maju (Kanada, Swedia, Inggris, Australia, dan Jepang) dan WHO telah menetapkan rekomendasi tentang asupan omega-3 untuk setiap orang, yaitu 0,3 - 0,5 g/hari (EPA + DHA) dan 0,8 - 1,1 g/hari (asam linolenat). Sementara lembaga lain menyarankan asupan linolenat 0,6 - 1,2% dari total energi atau 1,3 - 2,7 g/hari berdasarkan konsumsi energi 2.000 Kkal.
“Suplemen Omega-3 ini, dibuat melalui setelah melakukan proses emulsi dan disperse terhadap bahan limbah perebusan ikan sarden. Ikan sarden ini, selain mempunyai Omega-3, sarden kadar omega-3 hingga 9, serta memiliki kualitas yang bagus dibandingkan dengan sumber Omega-3 dari tanaman dengan ampas tahu sebagai filler,” ujar Iman Rahayu.
Sebagai perbandingan, kata Iman Rahayu, EPA dan DHA setiap 100 gram telur yang dihasilkan dari ayam yang diberikan pakan mengandung suplemen omega-3, sebesar 404 miligram dan 2.816 miligram. Sedangkan telur biasa mempunyai kandungan EPA dan DHA lebih rendah yakni 166 miligram dan 239 miligram.
Setiap 100 gram telur yang dihasilkan dari ayam yang diberi suplemen omega-3 mempunyai kandungan kolesterol lebih dengan yang mencapai 50 persen dibanding telur tanpa omega-3. Untuk telur biasa, besarnya lemak mencapai 295 miligram sedangkan telur omega-3 hasil penelitian peneliti IPB hanya menghasilkan lemak sebesar 147 miligram.
Dengan pemberian suplemen ini kepada seekor ayam petelur, kondisi fisik telur yang dihasilkanpun berbeda dengan telur biasa. Tampak, warna kuning telur yang dimiliki oleh telur ini, mempunyai warna yang lebih pekat.
Selain itu, selaput kuning telur yang dimiliki oleh telur hasil ayam yang diberi suplemen Omega-3 hasil penelitian ini, tampak lebih tebal. “Keunggulan lain telur ini memiliki kemampuan meningkatkan kekebalan tubuh,” ujar Dosen Fakultas Peternakan IPB ini.
Suplemen hasil penelitian Dosen IPB ini, selanjutnya akan diproduksi secara massal dengan sasaran perusahaan peternakan ayam.Namun untuk sementara ini, ujarnya, suplemen untuk meningkatkan omega-3 ayam petelur ini akan kita digunakan untuk peternakan yang berada di kawasan milik IPB. c13/kpo
Prof Dr Ir Iman Rahayu Hidayati Soesanto, salah seorang penemu suplemen untuk makanan ayam petelur mengatakan, teknologi sederhana dengan memanipulasi pakan yang diberikan pada ayam petelur dengan suplemen omega-3 selama tiga minggu berturut-turut. Dalam konferensi pers penemuan suplemen itu di Kampus IPB Baranangsiang, Bogor, Kamis (19/11) siang, Iman Rahayu menjelaskan, penelitian ini dilakukan sejak 1995 bersama Dr Komari.
Hasil penelitian itu telah didaftarkan ke Departemen Hukum dan HAM untuk mendapatkan hak paten tahun 2005 dan tahun 2009 sudah mendapatkan sertifikat paten dengan nomor ID P 0023652 tanggal 24 Juni 2009. Omega-3 sendiri, menurut situs Departemen Kesehatan, mempunyai berbagai manfaat. Untuk bayi, zat gizi ini penting untuk perkembangan fungsi saraf dan penglihatan. Bahkan jauh sebelum bayi lahir, persisnya saat proses tumbuh kembang otak janin mulai berjalan, ibu hamil sangat dianjurkan mengonsumsi pangan sumber omega-3.
Fase cepat tumbuh otak pada janin terjadi ketika berusia 30 minggu sampai 18 bulan. Pada fase ini, jika janin kekurangan gizi, akan terjadi kondisi irreversible (tidak dapat pulih). Otak anak-anak sendiri masih tumbuh sampai usia sekitar lima tahun. Tak heran, usia balita disebut golden age yang harus terhindar dari kondisi kekurangan gizi.
Di usia dewasa, omega-3 punya peran khusus. Otak, susunan saraf pusat, saraf tulang punggung, sebagian besar terdiri atas asam lemak tidak jenuh (esensial). Terjadinya degenerasi (kerusakan) susunan saraf banyak disebabkan oleh kurangnya asam lemak esensial ini (omega-3 dan omega-6), menyebabkan premature senile dementia, atau hilangnya daya ingat di usia menengah dan turunnya fungsi otak secara drastis.
Omega-3 juga berperan penting dalam meningkatkan kekebalan tubuh dan menghambat beberapa jenis kanker. Ia juga menurunkan risiko penyakit jantung koroner hingga 50%, menekan kolesterol jahat (LDL) sehingga mengurangi risiko aterosklerosis (penyumbatan pembuluh darah) yang sering menyebabkan penyakit jantung koroner atau stroke.
Sejumlah negara maju (Kanada, Swedia, Inggris, Australia, dan Jepang) dan WHO telah menetapkan rekomendasi tentang asupan omega-3 untuk setiap orang, yaitu 0,3 - 0,5 g/hari (EPA + DHA) dan 0,8 - 1,1 g/hari (asam linolenat). Sementara lembaga lain menyarankan asupan linolenat 0,6 - 1,2% dari total energi atau 1,3 - 2,7 g/hari berdasarkan konsumsi energi 2.000 Kkal.
“Suplemen Omega-3 ini, dibuat melalui setelah melakukan proses emulsi dan disperse terhadap bahan limbah perebusan ikan sarden. Ikan sarden ini, selain mempunyai Omega-3, sarden kadar omega-3 hingga 9, serta memiliki kualitas yang bagus dibandingkan dengan sumber Omega-3 dari tanaman dengan ampas tahu sebagai filler,” ujar Iman Rahayu.
Sebagai perbandingan, kata Iman Rahayu, EPA dan DHA setiap 100 gram telur yang dihasilkan dari ayam yang diberikan pakan mengandung suplemen omega-3, sebesar 404 miligram dan 2.816 miligram. Sedangkan telur biasa mempunyai kandungan EPA dan DHA lebih rendah yakni 166 miligram dan 239 miligram.
Setiap 100 gram telur yang dihasilkan dari ayam yang diberi suplemen omega-3 mempunyai kandungan kolesterol lebih dengan yang mencapai 50 persen dibanding telur tanpa omega-3. Untuk telur biasa, besarnya lemak mencapai 295 miligram sedangkan telur omega-3 hasil penelitian peneliti IPB hanya menghasilkan lemak sebesar 147 miligram.
Dengan pemberian suplemen ini kepada seekor ayam petelur, kondisi fisik telur yang dihasilkanpun berbeda dengan telur biasa. Tampak, warna kuning telur yang dimiliki oleh telur ini, mempunyai warna yang lebih pekat.
Selain itu, selaput kuning telur yang dimiliki oleh telur hasil ayam yang diberi suplemen Omega-3 hasil penelitian ini, tampak lebih tebal. “Keunggulan lain telur ini memiliki kemampuan meningkatkan kekebalan tubuh,” ujar Dosen Fakultas Peternakan IPB ini.
Suplemen hasil penelitian Dosen IPB ini, selanjutnya akan diproduksi secara massal dengan sasaran perusahaan peternakan ayam.Namun untuk sementara ini, ujarnya, suplemen untuk meningkatkan omega-3 ayam petelur ini akan kita digunakan untuk peternakan yang berada di kawasan milik IPB. c13/kpo
26 November, 2009
Pembelajaran Kimia via Linux
Dari sekian banyak software untuk pembelajaran kimia mulai dari simulasi/peragaan kegiatan lab hingga detail suatu teori ilmu kimia yang banyak bertebaran di jagad maya, Linux4Chemistry adalah salah satunya. Meski demikian dari tautan yang tersedia beberapa di antaranya ada tersedia software yang bisa dijalankan dengan OS windows.
Kita bisa mencari software mulai dari yang open source, freeware, hingga yang komersial, disesuaikan keperluan dan kemampuan untuk membayar. Dua yang pertama adalah pilihan yang sangat cocok dengan kantong kebanyakan orang Indonesia.
Kontennya mulai dari yang sederhana (sekedar menggambar struktur kimia) hingga yang kompleks (misalnya simulasi dinamika molekuler dengan QM/MM).
Ok ini sekedar informasi, selamat berselancar di dunia kimia dalam linux.
Kita bisa mencari software mulai dari yang open source, freeware, hingga yang komersial, disesuaikan keperluan dan kemampuan untuk membayar. Dua yang pertama adalah pilihan yang sangat cocok dengan kantong kebanyakan orang Indonesia.
Kontennya mulai dari yang sederhana (sekedar menggambar struktur kimia) hingga yang kompleks (misalnya simulasi dinamika molekuler dengan QM/MM).
Ok ini sekedar informasi, selamat berselancar di dunia kimia dalam linux.
Trik Mempercepat Koneksi Internet
Berikut ini adalah beberapa tips yang dapat digunakan untuk mempercepat koneksi internet “secara umum“:
I. Menggubah setting bandwith di Windows
IV. Bagi pengguna Firefox, silahkan pasang Adblock
Fungsinya adalah untuk mem-filter iklan-iklan yang tidak perlu pada saat kita browsing, sehingga proses loading akan menjadi lebih cepat dan maksimal.
Sedangkan untuk mempercepat koneksi internet “ala warnet”, dapat mempergunakan tips berikut. Namun ingat! Tips ini hanya berlaku di Warnet dan untuk browser Mozilla Firefox. Cara mempercepat koneksi internet ini akan menyedot bandwidth komputer lain. Jangan gunakan jika terpaksa! I. Menggubah setting bandwith di Windows
Biasanya Operating System (OS) Windows membatasi bandwidth untuk koneksi internet sebanyak 20% dari total bandwidth maksimal. Jadi jika ingin menambah bandwidth internet supaya koneksinya terasa lebih cepat dan kencang bisa dengan cara mengurangi atau mengosongkan batasan bandwidth tersebut.
Ikuti petunjuk di bawah ini :- Klik Start
- Klik Run
- Ketik gpedit.msc
- Kemudian klik Ok
- Setelah masuk klik Administrative Templates
- Kemudian Klik Network
- Setelah terbuka klik QoS Packet scheduler
- Kemudian klik Limit Reservable Bandwidth
- Dan setelah terbuka ubah setting menjadi Enable
- Kemudian ubah Bandwidth Limitnya menjadi 0
- Klik Apply,ok
- Kemudian keluar dan Restart komputer
- Klik Start
- Klik Control Panel
- Pilih Network & Internet Connection
- Klik Network Connection
- Klik Kanan Local Area Connection pilih Properties
- Pilih Internet Protocol (TCP/IP) kemudian Klik Properties
- Klik Use Following DNS Server
- Isi Preferred DNS Server dengan angka : 208.67.222.222
- Isi Alternate DNS Server dengan angka : 208.67.220.220
- Kemudian Klik OK
Fasterfox adalah sebuah add on yang berfungsi mempercepat koneksi dengan melakukan optimasi pada network dan cache browser. Fungsi dari cache adalah untuk menyimpan data sementara dari website yang kita kunjungi, sehingga ketika membuka kembali website tersebut proses loading-nya akan lebih cepat karena datanya telah disimpan di cache.
Beberapa optimasi yang dapat dilakukan oleh fasterfox adalah: HTTP pipelining, Memory caching,Disk caching,DNS caching,FastBack caching.IV. Bagi pengguna Firefox, silahkan pasang Adblock
Fungsinya adalah untuk mem-filter iklan-iklan yang tidak perlu pada saat kita browsing, sehingga proses loading akan menjadi lebih cepat dan maksimal.
1. Di address bar mozzila ketik about:config kemudian ikuti petunjuk selanjutnya dan akan terlihat tulisan yang banyak sekali
2. gunakan fasilitan ctrl+f untuk mencari kata, kata yang di cari adalah sebagai berikut dan di rubah
- Network.http.pipelining; False <– klik 2 kali ubah “False” menjadi “True“
- Network.http.pipelining.maxrequests; 4 <– klik 2 kali ubah “4” menjadi “30“
- Network.http.proxy.pipelining; False <– klik 2 kali ubah “False” menjadi “True“
4. Restart ulang Firefox-nya
5. Selamat berinternet ria dengan cepat, karena bandwitdh akan tersedot ke komputer anda.
by nyoman aries
12 November, 2009
Ilmuwan Israel Menang Nobel Kimia
Royal
Yonath merupakan perempuan keempat yang memenangkan hadiah Nobel kimia dan yang pertama sejak tahun 1964, ketika
Tahun ini ketiga pemenang telah membuat model tiga dimensi yang menunjukkan bagaimana antibiotik berbeda berikatan ke ribosom.
"Model-model ini sekarang digunakan oleh para ilmuwan untuk mengembangkan antibiotik baru, secara langsung membantu menyelamatkan nyawa dan mengurangi penderitaan manusia," kata akademi itu dalam pengumumannya.
"Ketiganya telah menggunakan metode yang disebut kristalografi sinar-X untuk memetakan posisi masing-masing dari ratusan ribu atom yang membentuk ribosom," kata akademi itu.
Alfred Nobel, seorang industrialis Swedia yang menemukan dinamit, mendirikan Hadiah Nobel dalam wasiatnya pada 1895. Penghargaan pertama dibagikan enam tahun kemudian.
Setiap pemenang mendapat 10 juta kronor (US$ 1,4 juta), sertifikat, medali emas dan undangan untuk upacara penghargaan di Stockholm pada tanggal 10 Desember. Hadiah perdamaian diserahkan di Oslo
Ditemukan, Penyebab Rambut Keriting
Para peneliti di
Kepala Laboratorium Epidemiologi Genetik QIMR dan co-penulis dari penelitian, Profesor Nick Martin mengatakan bahwa variasi dalam gen ini menentukan tingkat kelurusan atau keikalan rambut.
Penelitian sebelumnya di Jepang, telah menemukan variasi genetik untuk rambut tebal lurus yang dominan dalam populasi Asia.
Perbedaan dalam gen EDAR dan FGFR2 telah diidentifikasi tahun lalu dan diduga menjadi bagian dari evolusi dari populasi Asia mengikuti divergensi prasejarah mereka dari Eropa.
Martin dan koleganya Dr Sarah Medland berusaha menemukan variasi sama yang menyebabkan rambut keriting orang keturunan Eropa. Diketahui bahwa 45% dari orang-orang Eropa punya rambut lurus, 40% memiliki rambut bergelombang dan 15% memiliki rambut keriting. Mereka juga menemukan sebanyak 90% kemungkinan sifat yang diturunkan.
Dalam kerja terbaru, para peneliti di laboratorium QIMR menganalisis data yang dikumpulkan dari penelitian terhadap 5000 orang kembar di Australia selama lebih dari 30 tahun.
"Kami memiliki sejumlah besar informasi tentang beragam sifat," ujar Martin.
Orang-orang kembar itu sebelumnya bertanya apakah rambut mereka lurus, bergelombang atau keriting. Kemudian laboratorium berusaha mencocokkan laporan dengan 2,5 juta polimorfisme nukleotida tunggal (SNP) yang telah dipetakan pada genetisme mereka.
"Ini adalah gen yang telah dikenal selama lebih dari 20 tahun dan telah terlibat dalam produksi rambut. gen itu telah lama berada dalam selimutnya di sekitar akar rambut,” ujar Martin.[ito]
Ilmuwan Hasilkan Apel Sulit Layu
(
Selama 20 tahun, para peneliti di
Disebut dengan kode nama RS103-130, varietas ini belum sepopuler jenis Golden Delicious, Pink Lady atau Braeburn. Akan tetapi para ilmuwan telah menggambarkannya sebagai " apel terbaik di dunia" berkat rasa manis, umur panjang dan daya tahannya melawan bakteri.
Apel yang berwarna merah tua itu tetap renyah sampai 14 hari, kendati disimpan dalam mangkuk buah. Dan jika disimpan dalam lemari es daya tahannya dapat mencapai empat bulan dan tetap dapat dimakan. Pemerintah Queensland mencari mitra komersial untuk mendistribusikan pasokan buah itu dan berharap untuk mulai menjualnya tahun depan.
Tim Mulherin, menteri industri Queensland,berkata, "Ini adalah varietas baru yang manis. Ia juga tahan penyakit, jadi hanya perlu sedikit, bahkan tidak memerlukan fungisida. Pengujian rasa untuk pertama kalinya telah dilakukan dan hasilnya, dari lima jenis apel, varietas ini mencetak angka tertinggi."
Varietas RS103-130 secara alami memiliki resistensi yang kuat terhadap penyakit yang dikenal sebagai titik hitam.
Penyakit yang disebabkan oleh jamur venturia inaequalis yang memiliki dampak pada dedaunan dan buah.
Genetisme apel tidak diubah, namun diproduksi secara konvensional dengan menggunakan gen dari berbagai varietas apel Asiatic floribunda Malus yang terbukti memiliki ketahanan terhadap titik hitam
11 November, 2009
Permendiknas Nomor 75 Tahun 2009 Tentang Ujian Nasional 2009 -2010
Pelaksanaan ujian nasional untuk tingkat sekolah menengah atas dan sekolah menengah pertama akan dilaksanakan Maret 2010. Jadwal ini lebih cepat ketimbang ujian nasional tahun sebelumnya yang dilaksanakan April 2009.
Jadwal ujian nasional (UN) ini tertuang dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) Nomor 75 Tahun 2009 tentang UN SMP/Madrasah Tsanawiyah, Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa, SMA/Madrasah Aliyah (MA), SMA Luar Biasa (LB), dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Tahun Ajaran 2009/2010. Permendiknas itu ditetapkan di Jakarta, 13 Oktober 2009, oleh Mendiknas Bambang Sudibyo.Pelaksanaan UN utama untuk siswa SMA, MA, SMA LB, dan SMK dilaksanakan minggu ketiga Maret 2010. Adapun untuk siswa SMP, MTs, dan SMP LB, ujian nasional diselenggarakan pada minggu keempat Maret 2010. UN susulan dilaksanakan seminggu setelah UN utama. Adapun ujian praktik kejuruan untuk siswa SMK dilaksanakan sebelum UN utama.
Permendiknas Nomor 75 Tahun 2009
Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan:
Selengkapnya silahkan download :
salinan-permendiknas-nomor-75-tahun-2009
Pemerintah juga memberikan Kisi-kisi Ujian Nasional Tahun Pelajaran 2009/2010 dalam lampiran permendiknas nomor 75 tahun 2009. Hal itu dimaksudkan agar peserta didik lebih mudah dan fokus dalam mempersiapkan diri menghadapi ujian nasional 2009/ 2010 mendatang.
Selengkapnya silahkan download :
lampiran-permendiknas-un-tp-2009-2010
- Ujian Nasional yang selanjutnya disebut UN adalah kegiatan pengukuran dan penilaian kompetensi peserta didik secara nasional pada jenjang pendidikan dasar dan menengah.
- UN utama adalah ujian nasional yang diselenggarakan bagi seluruh peserta ujian yang terdaftar sebagai peserta UN tahun pelajaran 2009/2010.
- UN susulan adalah ujian nasional yang diselenggarakan bagi peserta didik yang tidak dapat mengikuti UN utama karena alasan tertentu dan disertai bukti yang sah.
- BSNP adalah Badan Standar Nasional Pendidikan yang dibentuk berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
- Kurikulum 1994 adalah kurikulum pendidikan dasar dan menengah yang sudah berlaku secara nasional sejak tahun pelajaran 1994/1995 berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 060/U/1993, Nomor 061/U/1993 Tahun 1993, Nomor 080/U/1993, Nomor 126/U/1993, dan Nomor 129/U/1993.
- Kurikulum 2004 adalah kurikulum pendidikan dasar dan menengah yang sudah diterapkan secara terbatas mulai tahun pelajaran 2001/2002 berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor 399a/C.C2/Kep/DS/2004, Keputusan Direktur Pendidikan Menengah Umum Nomor 766a/C4/MN/2003, dan Nomor 1247a/C4/MN/2003.
- Standar Isi untuk satuan pendidikan dasar dan menengah yang selanjutnya disebut standar isi mencakup lingkup materi dan tingkat kompetensi minimal untuk mencapai kompetensi lulusan pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu sesuai dengan Peraturan Menteri Nomor 22 Tahun 2006.
- Standar Kompetensi Lulusan yang selanjutnya disebut SKL adalah standar kompetensi minimal yang harus dikuasai oleh peserta didik.
- Kisi-kisi soal UN adalah acuan dalam pengembangan dan perakitan soal ujian yang memuat SKL dan kemampuan yang diujikan.
- Prosedur operasi standar yang selanjutnya disebut POS adalah prosedur operasi standar yang berkaitan dengan teknis pelaksanaan ujian nasional yang ditetapkan oleh BSNP.
Selengkapnya silahkan download :
salinan-permendiknas-nomor-75-tahun-2009
Pemerintah juga memberikan Kisi-kisi Ujian Nasional Tahun Pelajaran 2009/2010 dalam lampiran permendiknas nomor 75 tahun 2009. Hal itu dimaksudkan agar peserta didik lebih mudah dan fokus dalam mempersiapkan diri menghadapi ujian nasional 2009/ 2010 mendatang.
Selengkapnya silahkan download :
lampiran-permendiknas-un-tp-2009-2010
10 November, 2009
Komposisi dalam Fotografi
|
Secara keseluruhan, komposisi klasik yang baik memiliki proporsi yang menyenangkan. Ada keseimbangan antara gelap dan terang, antara bentuk padat dan ruang terbuka atau warna-warna cerah dengan warna-warna redup. Pada kesempatan-kesempatan tertentu, bila dibutuhkan mungkin anda akan membutuhkan komposisi anda seluruhnya simetris. Seringkali gambar yang anda buat lebih dinamis dan secara visual lebih menarik bila anda menempatkan subjek ditengah. Anda harus menghindari sebuah garis pembagi biarpun itu vertikal.
Untuk menghindari sebuah gambar yang dinamis diperlukan juga kehadiran irama. Irama ini terjadi karena adanya pengulangan berkali-kali sebuah objek yang berukuran kecil. Kehadiran irama dalam gambar mengesankan adanya suatu gerakan.
- Garis
Fotografer yang baik kerap menggunakan garis pada karya-karya mereka untuk membawa perhatian pengamat pada subjek utama. Garis juga dapat menimbulkan kesan kedalaman dan memperlihatkan gerak pada gambar. Ketika garis-garis itu sendiri digunakan sebagai subjek, yang terjadi adalah gambar-gambar menjadi menarik perhatian. Tidak penting apakah garis itu lurus, melingkar atau melengkung, membawa mata keluar dari gambar. Yang penting garis-garis itu menjadi dinamis.
- Shape
Salah satu formula paling sederhana yang dapat membuat sebuah foto menarik perhatian adalah dengan memberi prioritas pada sebuah elemen visual. Shape adalah salah satunya. Kita umumnya menganggap shape sebagai outline yang tercipta karena sebuah shape terbentuk, pada intinya, subjek foto, gambar dianggap memiliki kekuatan visual dan kualitas abstrak. Untuk membuat shape menonjol, anda harus mampu memisahkan shape tersebut dari lingkungan sekitarnya atau dari latar belakang yang terlalu ramai. Untuk membuat kontras kuat antara shape dan sekitarnya yang membentuk shape tersebut. Kontras ini dapat terjadi sebagai akibat dari perbedaan gelap terang atau perbedaan warna.
Sebuah shape tentu saja tidak berdiri sendiri. Ketika masuk kedalam sebuah pemandangan yang berisi dua atau lebih shape yang sama, kita juga dapat meng-crop salah satu shape untuk memperkuat kualitas gambar.
- Form
Ketika shape sendiri dapat mengindentifikasikan objek, masih diperlukan form untuk memberi kesan padat dan tiga dimensi. Hal ini merupakan faktor penting untuk menciptakan kesan kedalaman dan realitas. Kualitas ini tercipta dari bentukan cahaya dan tone yang kemudian membentuk garis-garis dari sebuah objek. Faktor penting yang menentukan bagaimana form terbentuk adalah arah dan kualitas cahaya yang mengenai objek tersebut.
- Tekstur
Sebuah foto dengan gambar teksur yang menonjol dapat merupakan sebuah bentuk kreatif dari shape atau pattern. Jika memadai, tekstur akan memberikan realisme pada foto, membawa kedalaman dan kesan tiga dimensi ke subyek anda.
Tekstur dapat terlihat jelas pada dua sisi yang berbeda. Ada tekstur yang dapat ditemukan bila kita mendekatkan diri pada subyek untuk memperbesar apa yang kita lihat, misalnya bila kita ingin memotret tekstur permukaan sehelai daun. Ada pula saat dimana kita harus mundur karena subyek yang kita tuju adalah pemandangan yang sangat luas. Tekstur juga muncul ketika cahaya menerpa sebuah permukaan dengan sudut rendah, membentuk bayangan yang sama dalam area tertentu.
Memotret tekstur dianggap berhasil bila pemotret dapat mengkomunikasikan sedemikian rupa sehingga pengamat foto seolah dapat merasakan permukaan tersebut bila menyentuhnya. Sama seperti pattern, tekstur paling baik ditampilkan dengan beberapa variasi dan nampak melebar hingga keluar batas gambar.
- Patterns
Pattern yang berupa pengulangan shape, garis dan warna adalah elemen visual lainnya yang dapat menjadi unsur penarik perhatian utama. Keberadaan pengulangan itu menimbulkan kesan ritmik dan harmoni dalam gambar. Tapi, terlalu banyak keseragaman akan mengakibatkan gambar menjadi membosankan. Rahasia penggunaan pattern adalah menemukan variasi yang mampu menangkap perhatian pemerhati.
Pattern biasanya paling baik diungkapkan dengan merata. Walaupun pencahayaan dan sudut bidikan kamera membuat sebuah gambar cenderung kurang kesan kedalamannya dan memungkinkan sesuatu yang berulangkali menjadi menonjol.
- Rule of thirds
Bayangkan ada garis-garis panduan yang membentuk sembilan buah empat persegi panjang yang sama besar pada sebuah gambar. Elemen-elemen gambar yang muncul di sudut-sudut persegi panjang pusat akan mendapat daya tarik maksimum.
- Format : Horizon atau Vertikal
Proporsi empat persegi panjang pada viewinder memungkinkan kita untuk melakukan pemotretan dalam format landscape/horizontal atau vertikal/portrait. Perbedaan pengambilan format dapat menimbulkan efek berbeda pada komposisi akhir. Lihatlah pada jendela bidik secara horizontal maupun vertikal dan tentukan keputusan kreatif untuk hasil terbaik.
- Keep it simple
Dalam beberapa keadaan, pilihan terbaik adalah keep it simple. Sangat sulit bagi orang yang melihat sebuah foto apabila terlalu banyak titik yang menarik perhatian. Umumnya makin �ramai� sebuah gambar, makin kurang menarik gambar itu. Cobalah berkonsentrasi pada satu titik perhatian dan maksimalkan daya tariknya.
- Picture scale
Sebuah gambar yang nampak biasa namun menjadi menarik karena ada sebuah titik kecil yang menarik perhatian. Dengan pemotretan landscape atau monument, kembangkan daya tarik pemotretan dengan menambahkan obyek yang diketahui besarnya sebagai titik perhatian untuk memberikan kesan perbandingan skala.
- Horizons
Merubah keseimbangan langit dan tanah dapat mengubah pemandangan gambar secara radikal. Bila gambar hampir dipenuhi oleh langit akan memberikan kesan polos terbuka dan lebar tapi bila langit hanya disisakan sedikit di bagian atas gambar, akan timbul kesan penuh.
- Leading lines
Garis yang membawa mata orang yang melihat foto ke dalam gambar atau melintas gambar. Umumnya garis-garis ini berbentuk :
Garis-garis yang terlihat secara fisik misalnya marka jalan atau tidak terlihat secara langsung misalnya bayangan, refleksi.
- Be different
Barangkali ada bidikan-bidikan lain yang dapat diambil selain pendekatan dari depan dan memotret paralel ke tanah. Bergerak mendekat dari yang diduga seringkali menghasilkan efek yang menarik.
- Colour
Membuat bagian dari gambar menonjol dari background. Cara utama untuk memperoleh hal ini adalah memperoleh subyek yang warna atau nadanya berbeda secara radikal dengan background.
- Framing
Bila subyek secara khusus mempunyai bentuk yang kuat, penuh frame dengan subyek. Baik itu dengan cara menggunakan lensa dengan fokus lebih panjang atau bergerak mendekati subyek.
- Shooting position
Ketika kita merasa jenuh dengan komposisi yang itu-itu saja, cobalah meurbah sudut pandang sepenuhnya. Misalnya posisi duduk ke posisi berdiri atau pengambilan bidikan dari atas atau bawah dari subyek.
- Number of subject
Pemotretan dengan banyak subyek yang relatif seragam, kurang menarik dari pandangan komposisi. Temukanlah salah satu subyek yang �berbeda� diantara sekian banyak subyek tersebut. Berbeda diartikan berbeda gerakan, bentuk dan warna. Oleh: Jessica Helena Wuysang
Exposure
Eksposure / pencahayaan adalah: banyaknya sinar yang diterima oleh sensor / film. Apabila kurang sinarnya maka foto akan terlihat cendrung gelap / under, sedangkan apa bila kelebihan maka foto akan terlihat cendrung keterangan / over...
Pencahayaan sendiri merupakan kombinasi antara AV / aperture value yaitu besar kecilnya diafragma, TV / time value / shutter speed yaitu lamanya bukaan rana, dan terakhir ISO / iternasional standard organization yang dalam hal ini merupakan standard internasional untuk tingkat kepekaan sensor / film...
Eksposure ini sendiri sering dianalogi kan seperti kita hendak mengisi gelas dengan air dari keran... Dimana putaran keran tersebut diibaratkan dengan aperture, lama keran dibuka diibaratkan dengan shutter speed, gelasnya diibaratkan dengan ISO, tekanan air diibaratkan dengan intensitas penerangan (terang atau low light), dan terakhir airnya diibaratkan dengan sinar... Maka jika keran kita buka lebar maka gelas akan cepat penuhnya... Sedangkan kalo keran kita kecilin maka gelas akan lebih lama penuhnya... Dan ketika kita pake gelas besar (iso rendah) maka kita juga akan semakin lama mengisi gelas tersebut, beda dengan jika gelasnya kita kecilin (iso tinggi) maka gelas tersebut akan lebih cepat penuhnya... Tapi tetap air yang digelas besar lebih banyak dari yang di gelas kecil... Begitu pula tekanan air, semakin tinggi tekanan air (kondisi penerangan terang), atau semakin kecil tekanan air (low light) akan berpengaruh kepada waktu pengisian... Namun terkadang sebelum gelas penuh kita sudah menyetop keran maka terjadilah keadaan under... Atau malah sebaliknya walau gelas sudah penuh tapi keran belom kita tutup maka terjadilah keadaan over...
Enaknya pada zaman sekarang eksposure ini sudah dihitung otomatis oleh camera dengan system yang namanya metering. Matering ini bekerja seperti light/flash meter. Bedanya system ini hanya mampu mengukur continous light saja... Dan keuntungan tekhnologi sekarang lainnya adalah foto kita bisa dianalisa dari histogram pada camera... Sedangkan kalo zaman dulu seorang fotografer harus membawa segepok catatan yang berisikan hal-hal seperti kalo foto siang hari bolong av, tv, nya berapa pada iso sekian, terus kalo ada awannya jadi sekian, kalo sore sekian, dst...
Nah prinsip kerja dari metering ini sendiri yaitu menentukan eksposure warna abu-abu 18% (sesuai gray card) pada suatu kondisi penerangan... Makanya apabila kita memotret benda atau keadaan dominan putih / terang / hi key akan terlihat abu-abu/gelap pada foto kita, dan apabila kita memotret benda dominan hitam / gelap / low key juga akan terlihat abu-abu / pada foto kita lebih terang dari keadaan sebenarnya... Dan makanya di camera kita ada exposure compensation (pada kelas dua digit angkanya -2 s.d. 2).
Dan kesimpulan juga kalo mau memotret dengan exposure yang pas (corect exposure) ya ukur / metering lah pada gray card yang diletakkan pada tempat penerangan yang mau kita ukur exposurenya...
Dan satu lagi jika contras antara tempat yang paling gelap atau terang menyebabkan sudah tidak tertangkap lagi ditail pada tempat gelap atau terang tersebut, berarti anda harus memilih antara tetap pada exposure itu atau mengorbankan salah satunya (mempertahankan ditail di tempat gelap atau di tempat terang)... Sukur-sukur kalo tempat gelapnya tidak luas dan bisa kita angkat (fill in) dengan penerangan buatan seperti flash...
Pada saat kontras tinggi inilah dibutuhkannya camera dengan cakupan dynamic range yang luas atau menggunakan tekhnik edit yang biasa kita sebut HDR...
Kembali ke komponen dari exposure:
a. Aperture
Aperture memiliki angka sebagai berikut (untuk pergeseran 1 stop): ...1; 1,4; 2; 2,8; 4; 5,6; 8; 11; 16; 22; 32;...
Maksud angka diatas sendiri adalah lubang yang terbuka pada lensa kita seper (angka diatas) dari luas lensa kita... Yang perlu dicermati bagaimana aperture mempengaruhi foto kita yaitu semakin lebar aperture dibuka (angka kecil) maka akan semakin sempit/pendek DOF/ruang tajam yang kita dapatkan... Dan semakin sempit lubangnya (angka besar) maka akan semakin panjang DOF/ruang tajam yang kita dapatkan...
Menyangkut masukan dari oom Lay Kana ada semacam teori bahwa suatu lensa itu akan maksimal lensanya dalam merekam subject apabila aperturnya diset sekitar 3 stop lebih sempit dari apertur terluasnya... Contoh: jika lensa dengan bukaan terlebar 2,8; maka foto terbeningnya akan kita temukan pada bukaan 8...
b. Shutter Speed
Ada pun angka pada shutter speed adalah sebagai berikut (untuk pergeseran satu stop): ...8000, 4000, 2000, 1000, 500, 250, 125, 60, 30, 15, 8, 4, 0'5, 1', 2', 4', 8', 15', 30', bulb (selama shutter ditekan camera akan terus merekam)... Maksud angka diatas sendiri adalah seper (angka diatas)detik dan detik untuk tanda '. Yang perlu dicermati bagaimana speed mempengaruhi foto kita yaitu: dengan speed tinggi subject bergerak (apalagi diam) akan terlihat beku sehingga terlihat tajam... Sedangkan pada speed rendah motion (gerakan) dari subject bergerak juga akan terekam oleh camera... Dan kalau dilamakan lagi pada saat tertentu benda bergerak tidak akan terekam sama sekali oleh camera (tidak ada pada foto)...
Nah untuk menentukan speed sendiri agar foto kita freze (beku) dan tajam ada dua hal yang harus diperhatikan:
b1. Speed minimal untuk membekukan gerak subject (subject motion)
Pada dasarnya macam-macam tingkat shutter speed untuk membekukan subject... Hal ini sangat dipengaruhi oleh kecepatan dari si subject sendiri... Seperti kalo motret orang yang sedang pause (pose) mungkin dengan 0,5 detik tetap beku... Tapi speed segitu belom tentu beku kalo orangnya jalan... Antara jalan dan lari juga beda speed untuk membekukannya... Gerakan di atas panggung mungkin beku pada speed 1/125dtk... Tapi mungkin belom bisa membekukan motor dijalanan... Begitu pula dengan orang yang sedang balapan tentu harus lebih cepat lagi speed untuk membekukannya... Namun selain dari kecepatan subject sendiri, ada hal lain yang juga ikut mempengaruhi yaitu jarak subject kita dan arah gerakannya... Semakin dekat subject semakin cepat gerakannya... Ini alasan kenapa pesawat terbang yang begitu kencang tetapi terlihat pelan ketika di langit... Karena jaraknya emang jauh... Kalo arah gerakan sabject mendekati atau menjauhi kita akan beda kecepatannya ketika sisubject bergerak sejajar dengan pandangan kita...
b2. Speed minimal untuk melakukan pemotretan dengan cara hands held (dengan cara memegang kamera tanpa tumpuan atau tripot)
Pada prinsipnya makin panjang focal length yang kita gunakan maka akan makin gampang gerakan pada camera kita, yang akan ikut terekam pada foto... Makannya rumus hands held ini dikaitkan dengan panjang focal length yaitu speed = 1/(panjang focal length)
Nah disinilah IS (image stabilizer) itu sangat berperan... IS sendiri menurut analogi saya prisipnya sama dengan shockbreaker pada mobil... Tekhnologi berperan untuk meredam getaran yang terjadi... Mungkin yang sering jadi pertanyaan bagusan mana sih IS pada lensa apa pada body... Kalo menurut pendapat pribadi saya analoginya sama ketika shock pada motor berpindah dari per dibawah kursi menjadi dekat roda... Makin dekat peredamnya ditaruh ke sumber makin efisien kerjanya... Ya tentu IS pada lensa lebih bagus karena gerakan sinar lebih duluan masuk di lensa baru diteruskan ke sensor... Namun IS juga memiliki keterbatasan dalam meredam getaran...
Nah disaat speed sudah terlalu lambat inilah kita harus menggunakan tripot... Sebenarnya fungsi tripot ada dua, yang satunya akan saya jelaskan pada bagian focusing... Satuhal yang perlu di ingat, matikan IS jika anda memotret menggunakan tripot
Yang perlu ditekankan di sini:
- IS dan Tripot hanya untuk meredam getaran pada camera... Tapi tidak untuk membekukan subject...
- Tidak semua foto itu harus freeze, karena ada beberapa foto yang memang indah jika kita menggunakan speed rendah seperti memotret aliran sungai agar terlihat seperti kapas, memotret lampu mobil yang sedang ada di jalan, dan bahkan dalam aksi panggung akan lebih indah juga jika motionnya sedikit tertangkap.
- Bahkan ada tekhnik motret dimana kamera sengaja digoyang pada saat speed rendah...
c. ISO
Angka dari ISO sendiri yaitu (untuk perubahan 1 stop): ...50, 100, 200, 400, 800, 1600, 3200, 6400,... Semakin tinggi angka ISO maka akan semakin sensitif sensor/film apabila terkena sinar... Yang perlu diketahui bagaimana ISO mempengaruhi foto kita yaitu: iso lebih tinggi akan cenderung menyebabkan foto lebih noise, kurang kontras, kurang resolusi...
Sedikit tambahan untuk angka-angka di atas yang berhubungan dengan stop adalah sebagai berikut: ketika anda memotret dengan exposure speed 60, diafragma 8, dan ISO 100... Ternyata anda beranggapan subject anda kurang beku dan memutuskan untuk menaikkan speed menjadi 125 (1 stop)... Untuk mendapat nilai eksposure (gelap terang yang sama pada foto) berarti anda harus melebarkan bukaan diafragma anda menjadi 5,6 (dari 8 menjadi 5,6 = 1 stop) atau anda harus menaikkan iso anda menjadi 200 (naik 1 stop)... Nah inilah factor tekhnis yang membuat foto tiap fotografer itu berbeda-beda... Dalam kondisi tertentu ada fotografer yang lebih suka mengorbankan speed, ada yang mengorbankan ruangtajam, dan ada yang lebih toleransi terhadap noise yang ada pada foto mereka...
Nah disinilah anda memberikan keputusan ingin menggunakan mode yang mana pada kreatif zone... Kalo prioritas anda pada diafragma misalnya karena anda ingin mendapat dof yang stabil gunakan mode AV karena aperture anda akan selalu tetap dan speed anda secara otomatis akan dicarikan camera... Tapi kalo prioritas anda pada speed misalnya karena ingin selalu subjectnya beku, gunakan mode tv karena speed anda akan selalu tetap sedangkan apertur akan ditentukan secara otomatis oleh camera... Kalo terjadi mentok dimana contohnya pada stelan tv, anda tetapkan anda ingin memotret pada speed 125... angka exposure anda pada metering camera menunjukkan angka 2,8 dan anda sedang menggunakan lensa dengan f terlebarnya maximal 2,8. Lalu angka tersebut berkedip-kedip, ini menandakan pada tingkat iso yang sedang anda gunakan keadaannya masih under walaupun settingan otomatis yang dicarikan oleh kamera (dalam hal ini aperture) sudah maksimal... Berarti anda harus menaikkan ISO sampai aperturnya tidak berkedip lagi agar exposure yang anda dapatkan pas... Biasanya ketika berkedip kalo anda paksa untuk memotret tanpa merubah ISO, maka speednya akan menyesuaikan sendiri yang pada kasus ini ke speed yang lebih rendah walaupun anda sedang menggunakan mode tv...
O ia, apabila anda ragu terhadapa nilai exposure yang anda ingin kan, ada baiknya anda melakukan braketing (AEB = auto exposure baketing)... Yaitu sebuah fasilitas dari camera dimana pada tiga frame yang kita foto akan terdapat ukuran under, ukuran yang pas menurut camera, dan ukuran over... Berapa stop under dan overnya pun dapat kita stel... Jadi setiap subject foto harus kita potret tiga kali, dan kita akan memperoleh tiga foto dengan exposure berbeda... Cara settingnya: menu --> AEB --> Set --> quick control dial (untuk menentukan berapa stopnya)
Pencahayaan sendiri merupakan kombinasi antara AV / aperture value yaitu besar kecilnya diafragma, TV / time value / shutter speed yaitu lamanya bukaan rana, dan terakhir ISO / iternasional standard organization yang dalam hal ini merupakan standard internasional untuk tingkat kepekaan sensor / film...
Eksposure ini sendiri sering dianalogi kan seperti kita hendak mengisi gelas dengan air dari keran... Dimana putaran keran tersebut diibaratkan dengan aperture, lama keran dibuka diibaratkan dengan shutter speed, gelasnya diibaratkan dengan ISO, tekanan air diibaratkan dengan intensitas penerangan (terang atau low light), dan terakhir airnya diibaratkan dengan sinar... Maka jika keran kita buka lebar maka gelas akan cepat penuhnya... Sedangkan kalo keran kita kecilin maka gelas akan lebih lama penuhnya... Dan ketika kita pake gelas besar (iso rendah) maka kita juga akan semakin lama mengisi gelas tersebut, beda dengan jika gelasnya kita kecilin (iso tinggi) maka gelas tersebut akan lebih cepat penuhnya... Tapi tetap air yang digelas besar lebih banyak dari yang di gelas kecil... Begitu pula tekanan air, semakin tinggi tekanan air (kondisi penerangan terang), atau semakin kecil tekanan air (low light) akan berpengaruh kepada waktu pengisian... Namun terkadang sebelum gelas penuh kita sudah menyetop keran maka terjadilah keadaan under... Atau malah sebaliknya walau gelas sudah penuh tapi keran belom kita tutup maka terjadilah keadaan over...
Enaknya pada zaman sekarang eksposure ini sudah dihitung otomatis oleh camera dengan system yang namanya metering. Matering ini bekerja seperti light/flash meter. Bedanya system ini hanya mampu mengukur continous light saja... Dan keuntungan tekhnologi sekarang lainnya adalah foto kita bisa dianalisa dari histogram pada camera... Sedangkan kalo zaman dulu seorang fotografer harus membawa segepok catatan yang berisikan hal-hal seperti kalo foto siang hari bolong av, tv, nya berapa pada iso sekian, terus kalo ada awannya jadi sekian, kalo sore sekian, dst...
Nah prinsip kerja dari metering ini sendiri yaitu menentukan eksposure warna abu-abu 18% (sesuai gray card) pada suatu kondisi penerangan... Makanya apabila kita memotret benda atau keadaan dominan putih / terang / hi key akan terlihat abu-abu/gelap pada foto kita, dan apabila kita memotret benda dominan hitam / gelap / low key juga akan terlihat abu-abu / pada foto kita lebih terang dari keadaan sebenarnya... Dan makanya di camera kita ada exposure compensation (pada kelas dua digit angkanya -2 s.d. 2).
Dan kesimpulan juga kalo mau memotret dengan exposure yang pas (corect exposure) ya ukur / metering lah pada gray card yang diletakkan pada tempat penerangan yang mau kita ukur exposurenya...
Dan satu lagi jika contras antara tempat yang paling gelap atau terang menyebabkan sudah tidak tertangkap lagi ditail pada tempat gelap atau terang tersebut, berarti anda harus memilih antara tetap pada exposure itu atau mengorbankan salah satunya (mempertahankan ditail di tempat gelap atau di tempat terang)... Sukur-sukur kalo tempat gelapnya tidak luas dan bisa kita angkat (fill in) dengan penerangan buatan seperti flash...
Pada saat kontras tinggi inilah dibutuhkannya camera dengan cakupan dynamic range yang luas atau menggunakan tekhnik edit yang biasa kita sebut HDR...
Kembali ke komponen dari exposure:
a. Aperture
Aperture memiliki angka sebagai berikut (untuk pergeseran 1 stop): ...1; 1,4; 2; 2,8; 4; 5,6; 8; 11; 16; 22; 32;...
Maksud angka diatas sendiri adalah lubang yang terbuka pada lensa kita seper (angka diatas) dari luas lensa kita... Yang perlu dicermati bagaimana aperture mempengaruhi foto kita yaitu semakin lebar aperture dibuka (angka kecil) maka akan semakin sempit/pendek DOF/ruang tajam yang kita dapatkan... Dan semakin sempit lubangnya (angka besar) maka akan semakin panjang DOF/ruang tajam yang kita dapatkan...
Menyangkut masukan dari oom Lay Kana ada semacam teori bahwa suatu lensa itu akan maksimal lensanya dalam merekam subject apabila aperturnya diset sekitar 3 stop lebih sempit dari apertur terluasnya... Contoh: jika lensa dengan bukaan terlebar 2,8; maka foto terbeningnya akan kita temukan pada bukaan 8...
b. Shutter Speed
Ada pun angka pada shutter speed adalah sebagai berikut (untuk pergeseran satu stop): ...8000, 4000, 2000, 1000, 500, 250, 125, 60, 30, 15, 8, 4, 0'5, 1', 2', 4', 8', 15', 30', bulb (selama shutter ditekan camera akan terus merekam)... Maksud angka diatas sendiri adalah seper (angka diatas)detik dan detik untuk tanda '. Yang perlu dicermati bagaimana speed mempengaruhi foto kita yaitu: dengan speed tinggi subject bergerak (apalagi diam) akan terlihat beku sehingga terlihat tajam... Sedangkan pada speed rendah motion (gerakan) dari subject bergerak juga akan terekam oleh camera... Dan kalau dilamakan lagi pada saat tertentu benda bergerak tidak akan terekam sama sekali oleh camera (tidak ada pada foto)...
Nah untuk menentukan speed sendiri agar foto kita freze (beku) dan tajam ada dua hal yang harus diperhatikan:
b1. Speed minimal untuk membekukan gerak subject (subject motion)
Pada dasarnya macam-macam tingkat shutter speed untuk membekukan subject... Hal ini sangat dipengaruhi oleh kecepatan dari si subject sendiri... Seperti kalo motret orang yang sedang pause (pose) mungkin dengan 0,5 detik tetap beku... Tapi speed segitu belom tentu beku kalo orangnya jalan... Antara jalan dan lari juga beda speed untuk membekukannya... Gerakan di atas panggung mungkin beku pada speed 1/125dtk... Tapi mungkin belom bisa membekukan motor dijalanan... Begitu pula dengan orang yang sedang balapan tentu harus lebih cepat lagi speed untuk membekukannya... Namun selain dari kecepatan subject sendiri, ada hal lain yang juga ikut mempengaruhi yaitu jarak subject kita dan arah gerakannya... Semakin dekat subject semakin cepat gerakannya... Ini alasan kenapa pesawat terbang yang begitu kencang tetapi terlihat pelan ketika di langit... Karena jaraknya emang jauh... Kalo arah gerakan sabject mendekati atau menjauhi kita akan beda kecepatannya ketika sisubject bergerak sejajar dengan pandangan kita...
b2. Speed minimal untuk melakukan pemotretan dengan cara hands held (dengan cara memegang kamera tanpa tumpuan atau tripot)
Pada prinsipnya makin panjang focal length yang kita gunakan maka akan makin gampang gerakan pada camera kita, yang akan ikut terekam pada foto... Makannya rumus hands held ini dikaitkan dengan panjang focal length yaitu speed = 1/(panjang focal length)
Nah disinilah IS (image stabilizer) itu sangat berperan... IS sendiri menurut analogi saya prisipnya sama dengan shockbreaker pada mobil... Tekhnologi berperan untuk meredam getaran yang terjadi... Mungkin yang sering jadi pertanyaan bagusan mana sih IS pada lensa apa pada body... Kalo menurut pendapat pribadi saya analoginya sama ketika shock pada motor berpindah dari per dibawah kursi menjadi dekat roda... Makin dekat peredamnya ditaruh ke sumber makin efisien kerjanya... Ya tentu IS pada lensa lebih bagus karena gerakan sinar lebih duluan masuk di lensa baru diteruskan ke sensor... Namun IS juga memiliki keterbatasan dalam meredam getaran...
Nah disaat speed sudah terlalu lambat inilah kita harus menggunakan tripot... Sebenarnya fungsi tripot ada dua, yang satunya akan saya jelaskan pada bagian focusing... Satuhal yang perlu di ingat, matikan IS jika anda memotret menggunakan tripot
Yang perlu ditekankan di sini:
- IS dan Tripot hanya untuk meredam getaran pada camera... Tapi tidak untuk membekukan subject...
- Tidak semua foto itu harus freeze, karena ada beberapa foto yang memang indah jika kita menggunakan speed rendah seperti memotret aliran sungai agar terlihat seperti kapas, memotret lampu mobil yang sedang ada di jalan, dan bahkan dalam aksi panggung akan lebih indah juga jika motionnya sedikit tertangkap.
- Bahkan ada tekhnik motret dimana kamera sengaja digoyang pada saat speed rendah...
c. ISO
Angka dari ISO sendiri yaitu (untuk perubahan 1 stop): ...50, 100, 200, 400, 800, 1600, 3200, 6400,... Semakin tinggi angka ISO maka akan semakin sensitif sensor/film apabila terkena sinar... Yang perlu diketahui bagaimana ISO mempengaruhi foto kita yaitu: iso lebih tinggi akan cenderung menyebabkan foto lebih noise, kurang kontras, kurang resolusi...
Sedikit tambahan untuk angka-angka di atas yang berhubungan dengan stop adalah sebagai berikut: ketika anda memotret dengan exposure speed 60, diafragma 8, dan ISO 100... Ternyata anda beranggapan subject anda kurang beku dan memutuskan untuk menaikkan speed menjadi 125 (1 stop)... Untuk mendapat nilai eksposure (gelap terang yang sama pada foto) berarti anda harus melebarkan bukaan diafragma anda menjadi 5,6 (dari 8 menjadi 5,6 = 1 stop) atau anda harus menaikkan iso anda menjadi 200 (naik 1 stop)... Nah inilah factor tekhnis yang membuat foto tiap fotografer itu berbeda-beda... Dalam kondisi tertentu ada fotografer yang lebih suka mengorbankan speed, ada yang mengorbankan ruangtajam, dan ada yang lebih toleransi terhadap noise yang ada pada foto mereka...
Nah disinilah anda memberikan keputusan ingin menggunakan mode yang mana pada kreatif zone... Kalo prioritas anda pada diafragma misalnya karena anda ingin mendapat dof yang stabil gunakan mode AV karena aperture anda akan selalu tetap dan speed anda secara otomatis akan dicarikan camera... Tapi kalo prioritas anda pada speed misalnya karena ingin selalu subjectnya beku, gunakan mode tv karena speed anda akan selalu tetap sedangkan apertur akan ditentukan secara otomatis oleh camera... Kalo terjadi mentok dimana contohnya pada stelan tv, anda tetapkan anda ingin memotret pada speed 125... angka exposure anda pada metering camera menunjukkan angka 2,8 dan anda sedang menggunakan lensa dengan f terlebarnya maximal 2,8. Lalu angka tersebut berkedip-kedip, ini menandakan pada tingkat iso yang sedang anda gunakan keadaannya masih under walaupun settingan otomatis yang dicarikan oleh kamera (dalam hal ini aperture) sudah maksimal... Berarti anda harus menaikkan ISO sampai aperturnya tidak berkedip lagi agar exposure yang anda dapatkan pas... Biasanya ketika berkedip kalo anda paksa untuk memotret tanpa merubah ISO, maka speednya akan menyesuaikan sendiri yang pada kasus ini ke speed yang lebih rendah walaupun anda sedang menggunakan mode tv...
O ia, apabila anda ragu terhadapa nilai exposure yang anda ingin kan, ada baiknya anda melakukan braketing (AEB = auto exposure baketing)... Yaitu sebuah fasilitas dari camera dimana pada tiga frame yang kita foto akan terdapat ukuran under, ukuran yang pas menurut camera, dan ukuran over... Berapa stop under dan overnya pun dapat kita stel... Jadi setiap subject foto harus kita potret tiga kali, dan kita akan memperoleh tiga foto dengan exposure berbeda... Cara settingnya: menu --> AEB --> Set --> quick control dial (untuk menentukan berapa stopnya)
Fotografi Makro
Fotografi adalah dua kata yang berarti Photos dan Graphos,
dimana arti secara harfiahnya adalah “Melukis dengan Cahaya”.
Didalam kategori dunia fotografi kita akan menemui salah satunya adalah fotografi makro.Yang mana pada saat ini sedang mengalami perkembangan yang sangat signifikan dan sangat menarik untuk di pelajari serta di dalami.
Mengapa Makro? Jawabannya mungkin banyak sekali, dan bahkan tidak akan mencukupi bila disebutkan semuanya disini.
Secara garis besarnya fotografi makro diperlukan antara lain:
- Untuk bahan Scientific/ identifikasi species (satwa/tumbuh2an).
- Untuk Engineering, metallurgy, manufacture.
- Untuk tujuan promosi/marketing suatu benda/hewan/tumbuh2an .
- Untuk keindahan , bahwa di dunia ini ada makhluk lain cipta’an Tuhan yang tidak bisa kita melihat keindahannya dengan mata biasa.
Dan masih banyak lainnya.
Detail suatu benda/object, komposisi dan bentuk suatu benda yang kecil, pastilah kita akan selalu luput memperhatikannya, maka dengan makro fotografi kita akan bisa melihat dengan jelas secara detail, baik warna maupun bentuknya.
Jadi melalui fotografi makro kita dapat melihat dengan jelas detail mata/facet sebuah lalat (yang mungkin kita akan jijik ketika melihat lalatnya) akan menjadi indah bentuk dan warnanya, proses penyerbukan putik pada bunga oleh lebah, kupu2 yang sedang menghisap madu, lekuk detail ukiran sebuah koin, bahkan membekukan sebuah lebah yang sedang terbang.
Seiring dengan bertambah majunya era digitalisasi saat ini, mempelajari fotografi makro adalah hal yang tidak sulit, tidak seperti di era fotografi saat masih menggunakan kamera analog plus negative film.
Oleh sebab itu pada saat era digital saa ini, fotografi makro dapat dilakukan oleh siapa saja ,tua maupun muda, lelaki atau perempuan, bahkan untuk fotogafer pemula dan kamera yang bukan pro, asal saja dilakukan dengan sungguh-sungguh .
Fotografi Makro
Fotografi makro adalah salah satu kategori fotografi yang membuat pembesaran terhadap suatu object. Atau bisa dengan kata lain dunia fotografi yang diperkecil kedalam dunia Micro.
Pembesaran tersebut bisa dilakukan dengan medekatkan obect dengan kamera, atau pun dari jarak terentu dengan menggunakan lensa tele. dan harus tetap mengusung konsep “Foto yang berbicara” dengan melibatkan unsur komposisi, POI dan keseimbangan.
Benda-benda yang dapat di makro adalah:
Ø Benda mati/diam
Seperti: sendok/garpu,perhiasan, uang koin, perangko,bunga,miniature mobil2an, souvenir dll.
Ø Makhluk hidup
Seperti : serangga, kupu-kupu, bunga tanaman, laba2, dll
Alat bantu untuk fotografi makro:
* Kamera Saku/Prosumer
Dengan kamera saku/prosumer pun kita bisa mengabadikan keindahan sebuah bunga mawar, sebuah kupu2 yang hinggap di bunga untuk menghisap madunya. Karena saat ini tekhnologi digital telah memungkinkan kita untuk melakukan fotografi makro dengan hasil yang tidak kalah bagusnya dengan kamera professional. Hampir semua kamera saku/prosumer yang sudah menyediakan fasilitas macro (biasanya ditandai dengan lambing gambar bunga tulip). Dan memungkinkan kita memotret dengan jarak focus kamera dan bendanya hingga beberapa sentimeter saja.
Saat ini sudah tersedia filter/alat tambahan yang dapat di pasang di kamera saku didepan lensanya untuk fotografi makro seperti Raynox dan filter lainnya untuk mendapatkan pembesaran yang lebih .
* Kamera SLR (Single Lens Reflex) baik analog maupun digital.
Semua kamera SLRDSLR kini sudah memiliki fasilitas untuk fotografi makro dengan menggunakan lensa yang berbeda-beda , dan biasanya jarak antara focus lensa ke objectnya akan berbeda tergantung jenis lensa yang kita gunakan.
Untuk lensa khusus makro biasanya jarak object ke lensa bisa sampai 20 cm, tapi apabila kita menggunakan lensa tele maka jarak terdekat yang bisa kita dapatkan titik focus biasanya lebih dari 1 meter dari object.
Sekarang telah banyak tersedia alat tambahan berupa filter close up,filter Lup/Raynox dan reverse lens (sebuah lensa yang dimodifikasi) yang di tempelkan didepan lensa, maka jarak antara object dan lensa akan semakin dekat untuk mendapatkan pembesaran lebih dari 1:1. Dan ada juga tele converter dan extension tube yang dipasang diantara lensa dan odi kamera.
Pembagian fotografi makro menggunakan kamera SLR/DSLR
Umum:
- Menggunakan lensa khusus makro atau lensa zoom yang bertanda “bunga tulip”(bisa untuk foto makro )
- Menggunakan lensa tele atau lensa normal plus tele converter..
Untuk lebih jelasnya maka lensa2 dibawah ini adalah yang biasa di pergunakan untuk fotografi makro:
# Lensa Makro Normal : 50mm
# Lensa Makro Mid tele : 90-105mm
# Lensa Makro Tele : 150-180mm
Ekstrem:
- Memasang lensa tambahan lagi dengan posisi terbalik didepan lensa dengan tambahan sebuah adapter khusus.
- Menggunakan filter tambahan seperti filter close-up didepan lensa.
- Memakai filter yang seperti sifatnya sebuah kaca pembesar/Lup , Raynox,
- Atau bahkan ada juga yang menambahkan sebuah kaca pembesar yang di lekatkan didepan lensa.
Beberapa hal yang harus diperhatikan selama pemotretan makro adalah:
- Lighting (sumber cahaya)
Dibagi dalam 2 :
# Natural lighting/cahaya alam/Matahari/available light
# Artifisial lighting (Flash dan lampu studio)
- Depth Of Field (DoF)
Karena semakin dekat jarak antara titik focus kamera dengan object maka akan semakin tipis/sempit DoFnya, ini dapat kita control dengan mengatur bukaan diafraga dari lensa nya. Tentunya kita tak akan menghasilkan foto kupu2 yang hanya tajam dibagian mata saja sementara keindahan dari warna sayapnya menjadi blur.
Jadi jikalau kita ingin mendapatkan DoF yang lebih lebar, tetapi jarak antara lensa dengan objectnya ingin lebih dekat, maka bukaan difragma haruslah di set semakin kecil nilainya (biasanya antara f/5.6 bisa sampai f/16).
Faktor yang mempengaruhi DoF adalah :
- Panjang Lensa :makin panjang lensa makin tipis DOF yang akan dihasilkan
- Jarak focus : Makin dekat jarak focus suatu object dari lensa, makin tipis DoF yang akan dihasilkan.
- Diafragma: Makin besar bukaan lensa (f/2.8) makin tipis DoF yang akan dihasilkan.
Jadi kesimpulannya, DoF yang dihasilkan adalah kombinasi dari ke 3 variabel tsb.
Pada fotografi makro, DoF yang akan dihasilkan relative sangatlah tipis (kebalikan dari pemotretan landscape).
- Fokus
# Manual fokus
Focusing pada fotografi makro tidaklah sulit apabila kita lakukan pada benda mati/diam. Tapi akan sangatlah sulit jikalau kita melakukannya pada benda yang bergerak seperti serangga yang selalu beterbangan.
Walaupun kini semua lensa sudah dilengkapi dengan fitur auto focus, tapi tidaklah semuanya memiliki kecepatan seperti yang kita harapkan dalam mengikuti object yang bergerak tersebut, jadi manual focusing sangatlah dibutuhkan dalam hal ini.
Setelah cukup terbiasa mendapatkan fokuc yang baik, barulah mencoba mengatur komposisi yang bagus.
- Komposisi
Hanya dengan sering berlatih dan berlatihlah maka akan didapat komposisi yang bagus dan kreatifitas seorang fotografer sangatlah berperan sekali dalam menentukan komposisi antara foreground, background yang mendukung object (POI-Point of Interest) dengan DOF yang pas.
- Lokasi
Didalam ruangan biasanya menggunakan lampu tambahan seperti flash, ringflash, atau bahkan lampu studio.
# Outdoor
Diluar ruangan kita selalu memanfaatkan cahaya matahari sebagai available lightingnya. Biasanya saat yang tepat untuk memotret makro adalah di pagi hari sampai jam 9 pagi, atau di sore hari jam 3-5 sore.
- Tripod atau handheld
Untuk jelasnya apabila shutter speed kita dibawah/lebih rendah/kecil dari 1/FL(Focal length) lensa yang dipergunakan maka sebaiknya pergunakanlah tripod/monopod. Contohnya kita memakai lensa yang 100mm, maka apabila shutter speed yang didapat di kamera 1/60 sebaiknya memakai tripod/monopod agar /object moment yang akan kita abadikan tidak menjadi blur.
Penggunaan tripod sangat membantu dalam pengambilan foto makro terutama disaat cuaca/matahari tidak sedang terik .
Monopod lebih flexible terutama dalam pengambilan foto makro serangga.
- Mood dan kesabaran
Makro fotografi sangatlah menuntut kesabaran yang sangat tinggi dalam memotret sebuah bunga mawar apalagi seekor kupu2/lebah yang sedang sibuk menghisap madu di bunga.
Ingatlah, focus, eksposure dan komposisi dari object yang akan kita lukis di kamera apakah sudah seperti yang akan kita abadikan sesuai dengan mood nya.
- Moment dan keberuntungan
Moment tidaklah sesulit seperti yang kita bayangkan, kita bisa mempelajari waktu, kebiasaan dan tempat dari setiap serangga keluar (pada umumnya pagi). Atau saat yang tepat/terbaik kapan sebuah bunga mawar akan mekar.
Kadang kala factor keberuntungan lah yang mempertemukan fotografer dengan objectnya.
Tapi janganlah lupa, jikalau kita tidak mendapatkan object baik dan menarik lantas tidak mau berusaha mengulanginya esok harinya.
Karena kunci dari fotografi makro adalah teerus berlatih dan terus berusaha semaksimal mungkin.
Beberapa tips & trik makro fotografi serangga dan bunga.
# Pelajari /baca wajah daripada object:
Pada saat memotret makro serangga, buatlah foto saat dia sedang berpose, tunggulah momen saat mata serangga tsb terpaku ke lensa.
Bila memotret bunga, perhatikan dan carilah sisi terbaik dari penampilan bunga tsb. Apakah harus mengambil angle secara keseluruhan, atau hanya diperlukan bagian kecil seperti putik atau benang sarinya.
Bereksperimenlah dengan berbagai arah dan anglenya.
# Background yang bersih:
Usahakan semaksimalnya BG/background itu bersih/simple yang mendukung POInya. Kalaupun ingin mendapatkan BG hitam (warna lain) bisa disiasati dengan menggunakan kain berwarna sebagai BGnya.
# Hindari Angin:
Memotret makro pada saat angin bertiup adalah hal yang sia2, karena kita akan mendapatkan hasil yang blur, bisa juga disiasati dengan mengatur shutter speed yang cepat, tapi sebisa mungkin hindarilah memotret makro disaat angin sedang bertiup sehingga akan membuat goyangan pada objectnya.
# Sabar menunggu momen yang tepat:
Pada saat berburu/hunting makro khususnya serangga, usahakan berdiam diri sehingga segala tidak menarik perhatian serangga tsb.
Apabila kita akan mendekati object, usahakan agar gerakan kita tidak membuat serangga tsb melarikan diri meninggalkan kita.
Dan apabila memotret serangga yang menempel pada bunga, cari posisi yang tepat pada saat dia sedang menghisap madu atau pada saat dia keluar dari bunga adalah moment yang sangat bagus untuk diabadikan.
# Tahan napas saat menekan shutter kamera.
Membuat posisi spt segitiga antara lengan dan siku yang ditempel kedada kita akan memperkokoh pegangan kamera, ditambah dengan menahan napas sesaat pada waktu menekan shutter kamera akan mengurangi kemungkinan kamera shake dan bisa menghindari hasil foto yang blur/shake.
# Tambahan cahaya:
Walaupun cahaya tambahan seperti flash adalah tidak dianjurkan, tapi jika dengan menggunakan diffuser atau peredam cahaya pada flash akan membuat halus hasil fotonya dan tidak akan terlau keras kontras yang dihasilkan pada objectnya.
Hindari direct flash ,atau tambahkan difusser pada flash, atau gunakan tekhnik bouncing untuk mendapatkan dimensi dari object .
Tulisan ini adalah sharing saya dari berbagai pengalaman yang saya dapatkan sejak 10 Juni 2006 , saat dimana saya bergabung dengan situs fotografi tercinta www.fotografer.net ini.
Intinya saya dapatkan dari berbagai w/shop, buku, dan juga pengalaman dari rekan-rekan lain yang sudah lebih dahulu menguasai ilmu fotografi makro.
Tiada maksud ingin menggurui rekan2 semua, karena masih banyak kekurangan yang saya miliki dibandingkan dengan para senior yang sudah lama berkecimpung di dunia fotografi makro.
Semua contoh-contoh foto yang ada di artikel ini adalah hasil dari sejak saya bergabung di situs ini.
Semoga bisa bermanfaat bagi rekan2 sesama pecinta fotografi khususnya dunia makro dan akhir kata terima kasih saya ucapkan atas kesediaanya untuk membaca artikel ini dan saya mohon ma'af apabila artikel ini masih jauh dari sempurna.
Langganan:
Postingan (Atom)